Jisung membawanya ke UKS yang sebenarnya tidak perlu tapi laki-laki itu bersikeras. Ya walaupun memang kepalanya terasa sakit dan berdenyut karena kekuatan Liyana saat menjambaknya tadi. Liyana sialan, umpatnya dalam hati. Seri mengusap kepalanya yang dijambak tadi, sekarang rasanya menjadi perih, sebenarnya sebanyak apa tenaga yang dikeluarkan Liyana hanya untuk menjambaknya?
"Sakit banget ya Kak?" Jisung menatapnya dengan khawatir. Raut wajahnya sangat melas seperti kucing yang minta dimanja oleh majikannya. Kalau begini rasanya ingin bertukar posisi agar Jisung yang duduk di atas ranjang UKS dan dia yang berdiri saja. Seri ingin mengelus rambut Jisung dan mengatakan semuanya baik-baik saja. Hentikan khayalan itu! Kulit kepalanya sakit, apa yang harus dilakukannya? Mana petugas UKS yang biasa berjaga?
"Jelaslah, gara-gara kamu nih." Seri tidak berniat ketus tapi berkata ketus adalah kebiasaannya, jadi ya begitulah. Jisung mengelus kepala Seri dengan lembut dan hati-hati lalu bibirnya mengerucut meniup pelan kepala Seri yang diusapnya. Wajah Seri memerah, dia memegangi kedua pipinya. Maafkan dia yang memaki adegan seperti ini di ftv karena terlalu lebay tapi tersipu ketika diperlakukan sama seperti itu. Saat itu Seri hanya remaja labil yang pacaran saja tidak pernah jadi mana tau jika rasanya akan seperti ini.
Petugas UKS menghampiri mereka, Seri hanya diberi minyak kayu putih dan dibuatkan teh hangat lalu petugas itu pergi untuk melanjutkan pekerjaan lainnya. Seri menatap minyak kayu putih di tangannya, apakah dia harus mengoleskan minyak itu ke kulit kepalanya? Membayangkan baunya akan menempel pada rambutnya membuat gadis itu bergidik. Dia menaruh botol itu di meja lalu meminum teh hangatnya.
"Kok nggak diolesin Kak?" Tanya Jisung yang sedari tadi menyimak perilaku pacarnya. "Entar rambut gue bau, ogah banget. Lagian udah nggak sakit lagi, tapi kalau rambutnya ketarik masih nyeri. Mendingan deh pokoknya."
Jisung menatap Seri seperti emoticon 🥺 yang membuat gadis itu tak nyaman. Rasanya dia ingin memelihara Jisung kalau begini, nahkan pikirannya melantur. Seri menutup mata Jisung dengan tangannya, imannya yang lemah tidak kuat ditatap lama seperti itu. "Udah merem aja deh lo daripada natap gue kayak gitu." Bukannya semakin tenang karena Jisung tak menatapnya lagi, jantung Seri justru berdegup lebih kencang ketika Jisung mengambil tangannya yang menutupi mata lalu menciumnya dengan penuh perasaan.
Hei apa-apaan ini! Sikap Jisung 100% mirip adegan cringe di FTV Indonesia tapi kenapa perasaan Seri malah melambung tinggi? Wah ini tidak bisa dibiarkan.
"Oh jadi ini yang habis dilabrak adek kelas tadi? Kok mesra-mesraan sih?"
Seri menarik tangannya, matanya melotot menatap beberapa teman-teman kelasnya yang sepertinya berniat menjenguk dirinya tetapi malah disuguhi drama FTV. "Apa lo? Iri aja." Sewot Seri yang sebenarnya salah tingkah karena tertangkap basah sedang bermesraan di UKS.
"Padahal niat kita baik mau jenguk tapi kayaknya nggak perlu ya Ser? Kan udah ada dek Jisung." Mereka tertawa cekikikan karen berhasil menggoda Seri yang semakin salah tingkah.
"Btw Jov, fans lo tadi gimana? Guru BK tau?" Tanya Seri yang membuat fokus mereka beralih kepada Jisung. Remaja laki-laki itu menampilkan raut datar. "Nggak usah lo pikirin Kak. Percaya sama gue semuanya bakal beres." Jawab Jisung dengan senyum yang aneh. Tapi Seri tidak curiga, lagipula apapun yang dilakukan Jisung kepada tiga gadis itu dia tidak peduli yang terpenting adalah mereka mendapat balasan yang setimpal.
"Ah nggak seru lo Sung, masa ga lapor ke BK? Biar orang tuanya dipanggil terus perang urat." Celetuk Nabila dengan menggebu-gebu, maklum gadis itu sangat menyukai keributan. Jisung hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan gadis itu.
"Balik aja yuk, Seri udah ditemenin Jisung. Cepet sembuh ya Ser, walaupun gue tau sebenernya lo bisa balik ke kelas sekarang."
"Dih-dih, cepet balik sana!" Seri mengusir mereka dengan nada bercanda. Gerombolan itu pergi meninggalkan ruang UKS, kini hanya ada Seri dan Jisung di sini. Seri diam, tidak ingin membuka mulut untuk memulai pembicaraan.
"Kak, lo istirahat aja. Nanti pas pulang gue bangunin."
Seri mengangguk, dia membaringkan tubuhnya di atas ranjang UKS dan mencari posisi ternyaman untuk tidur. Kelopak matanya terpejam, mencoba memasuki alam bawah sadar untuk istirahat. Sementara itu Jisung masih berada di samping Seri, menatap gadis itu lamat-lamat sambil menggenggam tangannya.
Jisung merogoh kantung celananya untuk mengambil ponsel. Jarinya memencet sebuah kontak nomor, dia menempelkan benda itu ke telinga.
"Halo Ayah."
Suara mesin sepeda motor yang terdengar jelas membuat Seri bangun tidurnya, keningnya mengernyit menatap sekeliling. Lalu dia teringat kejadian tadi siang yang menimpanya, dia duduk di atas ranjang lalu memakai sepatunya. Bibirnya terbuka ketika mendapati kenyataan jika sekarang sudah jam pulang sekolah, jadi tadi dia tidur siang 3 jam? Seri melangkahkan kakinya menuju ruang kelas, masih ada teman-temannya yang piket besok di dalam.
"Mendingan Ser?"
"Lo nggak kenapa-napakan?"
"Lo inget wajah adek kelas itu kan Ser? Gue mau silahturahmi soalnya."
Seri tertawa, dia menggendong tasnya di punggung. Menatap ke tiga teman kelasnya yang menunggu jawaban darinya. "Gue baik kok, nggak ada yang perlu kalian khawatirin. Kalo mukanya pasti hapal gue, kalo lo mau silahturahmi gue kasih tau namanya, Liyana kelas 11 IPS 2. Dah sekian, gue balik, bye!"
"Hati-hati!"
"Sip, gue bakal silahturahmi."
Seri keluar kelas dan berpapasan dengan Jisung yang terkejut melihatnya. "Lho Kak, lo kok di sini?" Seri mengendikkan bahu. "Coba lo pikir sendiri kenapa gue di sini." Jawab Seri dan berjalan melewati Jisung. Jisung menghela napasnya, berjalan menyusul kekasihnya lalu merangkul bahunya.
"Mau jalan nggak Kak?" Seri mendongak menatap Jisung kemudian menatap seragamnya. "Ya kali kita jalan pake seragam Jov." Cibir Seri. Jisung menyengir kuda, dia menarik Seri ke lorong loker. Membuka lokernya lalu menyerahkan sebuah hoodie kepada Seri. "Pakai ini, seragamnya nggak kelihatankan? Rok doang mah nggak ada yang tahu." Tanpa banyak protes Seri memakai hoodie Jisung yang menenggelamkan tubuh kecilnya bahkan lengan hoodie itu menyembunyikan tangan mungilnya.
"Gue cosplay jadi orang-orangan sawah cocok deh Jov kayaknya." Ucap Seri sambil tersenyum manis menunjukkan lengan baju yang kepanjangan. Jisung tertawa, mengacak gemas rambut Seri yang sudah tidak rapi lagi. "Imutan gini Kak, lo kayak soft girl gitu. Yuk berangkat." Jisung menarik ujung lengan hoodie yang Seri pakai bukannya menggenggam tangan gadis itu seperti biasanya, Seri mendengus kesal tapi dia diam menurut dan tidak protes.
🐣🐣🐣
08 Januari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Adek Kelas | Jisung ✔
Fanfiction[Tamat] Akibat kebodohan Seri yang mau saja disuruh temannya untuk menembak laki-laki pertama yang lewat didepannya membuat dunia monoton gadis SMA itu berubah. Pada tahun terakhir Seri memakai seragam putih abu-abu, pemikiran tentang 3 tahun masa S...