Sesuai ucapan Seri 2 minggu yang lalu tentang berbelanja bersama. Hari ini mereka bertiga (Seri, Mama, dan Bunda) berbelanja bersama di sebuah mall terkenal di kota mereka. Sebenarnya tadi Jisung ingin ikut, tapi Bunda melarangnya karena ingin 'girls time', begitu katanya. Seri juga tidak berniat mengajak Jisung jadi dia hanya mengangguk saja saat Bunda Jisung mengatakan hal itu. Dan di sinilah mereka sekarang, memilih dress di sebuah toko baju dengan brand ternama. Seri yang pada dasarnya tidak menyukai dress hanya mengangguk pasrah ketika disodorkan sebuah dress oleh Bunda Jisung. Hitung-hitung membahagiakan calon mertua.
"Cantik banget kamu, Seri." Puji Bunda ketika Seri keluar dari kamar ganti dengan dress pilihan beliau. Mama mengangguk setuju. "Nah iya, harusnya kamu sering-sering pakai dress begini jangan kemeja sama celana mulu." Kedua wanita paruh baya itu tertawa cekikikan karena mengejek Seri. Seri kesal, dia berbalik masuk ke dalam kamar ganti dan mengganti bajunya. Setelah itu membayar dressnya, iya hanya dia yang membeli padahal Mama dan Bunda sudah banyak memegang dress cantik tadi.
"Kayaknya kita harus ngadain makan malam bersama antar keluarga deh, Bun. Atau liburan bareng, seru pasti!" Ujar Mama yang sudah mulai akrab dengan Bunda Jisung. "Ide bagus, kapan-kapan kita planning acaranya ya."
Seri pening mendengarnya, hubungannya dan Jisung itu hanya pacaran. Bahkan mereka masih SMA tapi kenapa seolah-olah sudah mau menikah saja pakai acara bertemu antar keluarga seperti itu? Seri saja belum berpikir sejauh itu. Jika hubungan mereka putus di tengah jalan bagaimana? Kan, pikiran negatif Seri yang tidak bisa dicegah muncul begitu saja.
"Ma, Bun, aku mau beli Chatime. Nitip nggak?" Tanya Seri. "Nggak, nanti Mama gendutan." Jawab Mama yang diangguki Bunda. Akhirnya Seri berjalan sendiri membeli minuman itu sementara Mama dan Bunda masuk ke sebuah toko sepatu. Karena antrian yang cukup panjang, Seri mengeluarkan ponselnya agar tidak mati kebosanan. Pesan paling atas dari Jisung, pacarnya.
Jovi
Kakkkk
Gue nyusul yaP
Kak Seri
Kakk, bosen nih di rumah sendirian
Pundung nih kalo kakak slr
Ok, gue otw.
Heh bocil. Dimarahin bunda mampus lu
Dimana? Gue udah sampai
Anj. Beneran kesini 😌
ChatimeTunggu di sana! 😠
Seri menahan senyum, bisa dikira gila kalau tersenyum sendiri. Dia memesan 2 cup besar, ya karena bisa di pastikan jika mereka masih lama di mall ini. "Atas nama siapa Kak?" Tanya kasir. Seri berpikir sebentar lalu sebuah ide memalukan terlintas. "Pacarnya Jovi." Jawabnya. Sang kasir tersenyum tipis menahan geli, maklum anak muda.
"Ditunggu ya Kak pesanannya."
Seri duduk di kursi kosong, memutar ponselnya sambil menatap sekitar. Tidak lama kemudian sosok jangkung yang dihapalnya mulai terlihat, Jisung tersenyum sambil melambaikan tangannya seperti anak TK bertemu Ibunya. Seri jadi gemas, Jisung duduk di samping Seri lalu mencubit pipi gadis itu. "Aku ke sini lari." Ujarnya. Seri mengusap pipinya yang dicubit Jisung, mengendikkan bahu tidak peduli. Dia tidak menyuruh Jisung lari untuk apa peduli? Tapi melihat bulir keringat di pelipis Jisung membuatnya tergerak untuk mengambil tisu di tas selempangnya, menaruh tisu di depan Jisung lalu berlagak tidak peduli kembali.
Jisung tersenyum, dia memakai tisu itu. "Eh masih lama Kak? Bunda sama Tante di mana?" Seri menunjuk toko sepatu di seberang mereka. Jisung mengangguk paham. Mereka berdua diam kembali menunggu pesanan. Hingga 15 menit kemudian suara kasir membuat mereka terkejut dan Seri mendapat pusat perhatian oleh pengunjung di sana saat mengambil pesanannya.
"Pacarnya Jovi!"
Jisung masing melongo di tempat, matanya mengikuti langkah Seri. "Nih." Seri menyodorkan Chatime ke Jisung dan melenggang pergi. Dengan terburu-buru Jisung menyusul Seri sambil mencoblos Chatime miliknya. "Kak itu tadi? Ini? What?" Tanyanya linglung. Tapi sekejap saja dia langsung tersenyum dan merangkul bahu Seri dengan bangga. "Terbang gue Kak lo manisin kayak gini. Sering-sering ya." Ujarnya yang mendapat tepukan pelan di paha. "Diem ya lo!"
"Lho kamu kok di sini? Tadikan Bunda bilang nggak boleh ikut malah nyusul." Omel Bunda melihat Jisung didepannya. "Lupa. Lagian di rumah sendirian bosen." Jisung tersenyum polos yang membuat Bunda menghela napas sambil memejamkan mata sebentar.
"Nggak papa Bun. Lumayan bisa bawain belanjaan." Ujar Mama. Ya pada akhirnya Jisung membawa belanjaan mereka yang baru 3 kantong, sekarang para Ibu itu mau ke supermarket untuk membeli kebutuhan bulanan rumah. Barang belanjaan tadi dititipkan lalu Seri dan Jisung mendorong troli belanjaan yang nantinya penuh. Pasrah saja kalau seperti ini daripada tidak dimasakkan oleh kanjeng ratu.
"Capek, berhenti dulu Jov." Ujar Seri lalu duduk di ubin supermarket. Tidak peduli dengan orang lewat yang menatap dirinya, intinya dia ingin duduk sebentar. Jisung tersenyum kecil, berdiri di belakang Seri dan kakinya menjadi sandaran bagi punggung sang pacar. Kedua Ibu itu sudah hilang dari pandangan tidak tau di mana keberadaannya karena rak-rak tinggi di kiri kanan mereka. Kalau hilang tinggal telpon saja, tidak perlu repot.
"Ayo Kak!" Seri dengan lesu berdiri dan mendorong troli lagi. Jisung mengusap pipi Seri dengan lembut, gadis itu menoleh menatap Jisung dengan aneh. "Ada apa nih usap-usap pipi?" Seri melirik tangan Jisung yang masih menempel pada pipinya. Jisung menggeleng. "Pingin aja, hehe."
"Kalian itu ya! Malah sibuk pacaran. Ini Mama sama Bunda bingung mau naruh barang di mana, ck." Omel Mama lalu menaruh barang ke dalam troli. Jisung tersenyum kecil dan menurunkan tangannya dari pipi Seri, padahal dia ingin mengelusnya lebih lama, kapan lagi Seri menjadi jinak seperti ini?
🐣🐣🐣
10 Desember 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Adek Kelas | Jisung ✔
Fanfic[Tamat] Akibat kebodohan Seri yang mau saja disuruh temannya untuk menembak laki-laki pertama yang lewat didepannya membuat dunia monoton gadis SMA itu berubah. Pada tahun terakhir Seri memakai seragam putih abu-abu, pemikiran tentang 3 tahun masa S...