D U A P U L U H

623 73 20
                                    

Liburan kali ini Seri disibukkan dengan kepindahannya ke sebuah kos yang akan ditinggalinya. Mulai dari membeli berbagai barang yang dia perlukan, memindahkan barang-barang pribadinya, dan banyak lagi hal yang dia lakukan. Tentu saja Jisung ikut andil dalam kegiatan itu, sebenarnya Seri tidak meminta Jisung untuk membantunya tapi kekasih tampannya itu bersuka rela menawarkan diri dan di sinilah mereka sekarang, menata beberapa perabot di kamar kos seluas 4×4 meter yang akan Seri tempati bulan Agustus nanti.

"Istirahat dulu Jov, nanti lanjutin lagi. Sini duduk, minum nih." Seri mengulurkan segelas air putih kepada Jisung dan langsung diminum habis oleh laki-laki itu. Mereka duduk di lantai, meluruskan kaki sambil menikmati dinginnya angin dari AC.

Mulut Seri mengunyah makanan ringan yang dia beli di supermarket tadi, sesekali menyuapkannya kepada Jisung yang dengan senang hati membuka mulutnya menerima makanan itu. Keduanya menatap sekeliling kamar yang sudah terisi, tinggal merapikan beberapa hal kemudian kamar itu sudah bisa ditempati.

"Kak, kenapa pilih kos campuran sih?" Celetuk Jisung. Seri menoleh. "Ini kos paling deket Jov, yang kosong juga cuma ini. Kos putrinya udah pada penuh. Gue males harus jalan jauh atau naik kendaraan ke kampus, walaupun sama Papa gue dibawain motor tapi kalo deket lebih enak." Jisung menatap Seri dengan serius. "Kak, lo harus bisa jaga diri lo sendiri, kalo ada apa-apa langsung cerita sama gue. Gue bakal selalu ada buat lo."

Seri mengulas senyum, mengulurkan tangannya menyentuh pipi Jisung. "Pasti gue bilang lo, makasih Jov." Jisung mengangguk. "Apapun buat lo Kak."

Rasanya Seri mau terbang saja, mulut manis Jisung membuatnya tidak bisa berhenti tersenyum. Tidak bisa membayangkan bagaimana hidupnya jika tidak ada Jisung, mungkin akan sangat datar dan tidak ada asyiknya. Berkat Jisung dia merasakan rasanya dicintai dengan tulus oleh orang lain selain keluarganya. Curahan perhatian laki-laki itu membuatnya hatinya juga luluh, Seri yang sebelumnya tidak mempercayai cinta tapi kini dia merasakan rasa itu sedini ini.

"Kayaknya ucapan terima kasih doang nggak cukup buat semua hal yang lo lakuin ke gue, Jov."

"Nggak, itu udah lebih dari cukup Kak. Ngeliat lo bahagia karena hal yang gue lakuin itu udah setimpal banget, gue ikut seneng."

"Pacar gue manis banget sih, lemah banget gue sekarang ya ampun."

Jisung tertawa, sangat manis hingga membuat Seri menahan jeritannya. Berlebihan memang tapi memang seperti itu adanya. "Udah siang nih, laper nggak? Makan yuk." Jisung melirik jam di ponselnya. "Order aja ya Kak, males keluar gue, panas." Seri mengangguk lalu mulai mencari restoran makanan yang menyediakan jasa antar.

25 menit menunggu akhirnya pesanan mereka datang, mas-mas ojol berjaket hijau yang mengantarkannya. Tanpa menunggu lama mereka langsung makan, menghabiskan semua makanan tanpa sisa dengan sekali kejap. Dengan perut yang kekenyangan, Seri bersandar malas di kursi, kakinya lurus menjuntai di lantai. Jisung sedang merapikan sampah mereka dan memasukkannya ke dalam kantong plastik. Kemudian remaja itu duduk di samping Seri, menyenderkan kepala beratnya ke bahu sempit gadis itu.

"Kak kayaknya gue nggak bisa lanjut beres-beres deh, gerak aja males." Keluh Jisung.

"Gue juga Jov, lanjut besok aja. Sekarang kita tidur siang, enak banget nih angin AC nya." Jisung mengangguk setuju. Mereka tidak merubah posisi untuk tidur di kasur yang sudah ada atau karpet di lantai. Seri memang duduk di atas karpet tapi punggungnya bersandar pada sebuah single sofa. Boneka minionnya dia jadikan bantal kepala sementara Jisung bersandar nyaman di bahunya. Jika nanti setelah bangun bahunya terasa kebas dan punggungnya pegal, ada Jisung yang siap menjadi ATM berjalan untuk pijat spa.

Tidak butuh waktu lama untuk tidur dengan posisi perut kenyang juga angin AC yang sejuk seakan menina bobokkan mereka. Dengkuran halus bersautan dari bibir pasangan remaja itu.

Adek Kelas | Jisung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang