LA Chap 7

2.5K 234 74
                                        

Akhirnya... Kembali lagi 🤗🤗🤗

.

Happy reading kha 💃💃💃

.

Saat hati di hadapkan pada pilihan yg sulit, maka perasaanlah yg menjadi taruhannya.
Ada pepatah yg mengatakan, lebih baik di cintai dari pada mencintai.

Andai kita bisa memilih, kita pasti akan memilih mencintai dan jg di cintai.
Sebesar apa pun pengorbanannya, ketika kita di cintai. Maka, semua pengorbanan itu takkan ada artinya. Sebab saat cinta itu datang dan menghampiri, hanya akan ada kebahagiaan yg mengelilingi di sekitar kita.

.

" Saint, apa Mae bisa minta tolong ? " tanya Mae kepada Saint, saat Saint keluar dari kamar Ae setelah menidurkan Ae.

" Tentu Mae... Apa yg aku bisa bantu ? " tanya balik Saint

" Ini... Tolong berikan pada Perth, isinya dokumen untuk rapat nanti sore... Tadi pagi Pho lupa memberikannya... " jelas Mae sambil memberikan sebuah amplop besar kepada Saint.

" Untuk Perth Mae ? ... Ke kantor Perth ? "
tanya Saint berulang kali, di ambilnya dokumen itu dari tangan mae.

" Iya... Kau pergilah kesana, biar Ae Mae yg jaga , mumpung Ae sedang tidur... " ucap Mae

" Baik Mae... Aku berangkat sekarang, titip Ae na Mae... " ucap Saint sambil bergegas pergi, dan di jawab dengan anggukan oleh Mae.

.

Hampir satu jam perjalanan, Saint pun sampai di kantor suaminya.
Ini pertama kalinya ia datang ke kantor suaminya. Saat memasuki lobby, seorang resepsionis bertanya padanya.

" Ada yg bisa saya bantu tuan ? " sapanya ramah dengan senyum manisnya.

" Ah... Iya, saya ingin bertemu dengan tuan Tanapon... Apa ia ada ? " ucap Saint seramah mungkin.

" Sayang sekali, tuan Tanapon sedang keluar makan siang dengan temannya... Apa tuan sudah membuat janji ? " ucap resepsionis itu

" Maaf... Saya hanya ingin mengantarkan dokumen ini... " jelas Saint, sambil memperlihatkan dokumen yg ia bawa.

" Oh... Kurir ya, tunggulah sebentar lagi... Mungkin tuan Tanapon sebentar lagi kembali " ucapnya sambil mempersilahkan Saint menunggu di sofa samping meja resepsionis.

" Baiklah... Terima kasih " ucap Saint sambil duduk di salah satu sofa

" Oh ya... Siapa nama mu ? " tanya resepsionis itu lagi

" Aku... Saint " jawab Saint singkat.

" Baiklah tuan Saint... Aku Mia, resepsionis di kantor ini... " ucap Mia sambil tersenyum, dan Saint pun membalas senyuman itu.

Setengah jam telah berlalu, tapi Perth belum kembali dari makan siangnya.
Saint yg merasa bosan karna menunggu, akhirnya mencoba menelpon Perth.
Tapi Perth tak menjawab panggilannya.
Tiga kali ia coba menelpon Perth, tapi tak ada jawaban sama sekali.

" Kemana sih Perth... Kenapa makan siang lama sekali... " monolog Saint, sambil melihat jam tangannya.

Waktu sudah menunjukan pukul dua, tetapi Perth belum kembali juga dari makan siangnya. Sudah hampir satu jam Saint menunggu, akhirnya yg di tunggu datang juga.

Perth datang tak sendiri, ia datang bersama Vey. Keduanya masuk ke dalam lobby sambil berpegangan tangan, tak perduli banyak pasang mata yg melihatnya.

Saat memasuki lift, pegangan tangan mereka terlepas. Dan berganti dengan Vey yg merangkul lengan Perth dengan mesra.
Saint mematung di tempatnya berdiri, tak sanggup berkata-kata atau pun sekedar memanggil Perth.

Love Accidentally ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang