Happy reading kha 🤗
.
.
Malam semakin larut dan gelap gulita, tak ada satu bintang pun yg tampak di atas sana. Udara malam semakin menusuk ke dalam tulang, rintik hujan pun mulai turun membasahi jalan.
Saint berlari mencari tempat perlindungan, hingga sampailah ia pada sebuah halte yg tak jauh dari persimpangan jalan yg menuju ke rumah bibinya.
" Apa yg harus ku lakukan ? " gumam nya, sambil memeluk tubuhnya dengan kedua tangannya sendiri. Merasakan dinginnya hujan seakan menusuk hingga ke dalam kulit tubuhnya.
Cukup lama ia berdiam diri di halte itu, menangisi nasibnya seorang diri.
Dengan tangan gemetar ia meraih ponselnya, dan mencoba menelpon seseorang." Hallo... "
"....... "
" Ku mohon... Tolong aku "
" ...... "
" Bibi mengusir ku, dan aku tak tau harus kemana... "
"....... "
" Aku di halte dekat persimpangan rumah bibi ku... "
"...... "
" Cepatlah... Aku takut sekali... "
Sambungan pun terputus.
.
Setengah jam kemudian, sebuah mobil berhenti di depan halte itu.
Earth datang menjemput Saint, dan membawanya pulang ke apartemen nya.Selama di perjalanan Earth tak banyak bertanya, ia cukup tau apa yg telah di alami oleh sahabat nya itu.
Tak lama kemudian, sampailah mereka ke sebuah apartemen yg terbilang cukup mewah. Earth memang termasuk golongan dari keluarga yg berada, berbeda dengan Saint yg hanya seorang anak yatim piatu.
Tetapi status keduanya tak mempengaruhi hubungan persahabatan keduanya.Di antara mereka bertujuh, hanya Earth dan Saint yg hubungannya sangat dekat.
Hubungan mereka sudah seperti hubungan persaudaraan. Itulah sebabnya, Saint hanya bisa mempercayai Earth tentang masalah kehamilannya, walaupun Mark pengecualiannya karna saat itu Mark ikut mengantar ke rumah sakit..
" Istirahatlah Saint... Ini kamar mu, mulai sekarang... Kau tinggal bersama ku.. " ucap Earth sambil membawa Saint masuk kedalam sebuah kamar yg ada di samping kamarnya.
" Terima kasih Earth, aku tak tahu... Bagaimana nasib ku bila kau tak menolong ku... " ucap Saint menahan tangisnya.
" Jangan sungkan Saint, sekarang kita keluarga na... " Earth tersenyum dan di balas dengan senyuman pula oleh Saint.
Selesai membereskan barang2 nya, dan membersihkan dirinya. Saint keluar dari kamarnya dan menemui Earth yg sedang membuat makan malam untuk mereka.
Keduanya duduk berhadapan di meja makan, selesai makan malam Earth mengajak Saint untuk duduk di ruang tengah. Earth ingin mengetahui rencana Saint kedepannya, mengenai kehamilannya.
" Apa rencana mu selanjutnya Saint ? " tanya Earth mengenai rencana Saint.
" Aku... Aku ingin merawat bayi ini Earth, aku tak bisa membuangnya... Karna itu suatu dosa besar... " jawab Saint sambil terisak
" Lalu... Bagaimana dengan kuliah mu, karna cepat atau lambat... Perut mu akan semakin membesar, dan kau tak bisa menutupinya... "
" Aku akan berhenti kuliah... Mulai besok, mungkin aku akan mencari pekerjaan... Aku harus mulai menabung untuk biaya melahirkan nanti "
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Accidentally ( END )
FanfictionSatu kesalahan yg terjadi tanpa kesengajaan, meninggalkan luka sekaligus anugerah. Saint seorang pemuda yatim piatu, yg harus berjuang sendirian menghadapi kerasnya kehidupan. Di hadapkan pada dilema, yg mengharuskannya memilih antara satu... Bert...