.
.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
.
.
Seungcheol terdiam karena Hana mengobatinya dengan sangat lembut bahkan dia merasa gugup sekarang, tapi dia akan mencoba tenang seperti biasanya.
"Gomawo, ini bukan luka yang serius lagipula dia akan hilang dalam beberapa waktu dekat." Ujar Seungcheol.
"Tidak apa-apa, aku hanya tidak ingin melihat wajah tampanmu terluka." Ujar Hana sambil tersenyum manis.
Seungcheol yang mendengar itu seketika wajahnya merona hingga ke telinga, dia semakin merasa gugup dengan ucapan wanita cantik didepannya ini.
Ketika mereka berdua dilanda kecanggungan, di samping gubuk terlihat putri bungsu dari keluarga bangsawan Yoon tengah menenangkan seorang anak kecil yang sedang menangis.
Dan tidak jauh dari mereka berdua juga terlihat Hansol yang sedang memperhatikan mereka dengan intens.
"Berikan aku tanganmu anak kecil." Ujar Kwanie dengan lembut.
Hansol dapat menyimpulkan bahwa anak kecil itu berasal dari penduduk Middle Grounders, dilihat dari situasinya bocah itu tersesat dan dibiarkan menangis di tengah jalan.
Anak kecil itu perlahan-lahan menghulurkan kedua tangannya dan wanita berambut pirang itu menggendongnya dengan hati-hati lalu mengangkatnya ke udara.
"Katakan padaku seperti apa rupa kedua orang tuamu dan kita akan pergi mencari mereka." Kwanie terus bertanya kepada bocah laki-laki itu dengan senyum manis.
Dengan terisak anak itu menggambarkan rupa kedua orang tuanya, dan Kwanie berusaha untuk tidak menunjukkan wajah sedih kepada anak itu.
Kwanie melihat kearah samping kanan dan mendapati Hansol tengah duduk di atas kayu besar. Dia segera membawa anak itu kedalam gubuk untuk beristirahat, lalu berjalan menghampiri Hansol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thirteen Human Are Blessed || Seventeen (End)
FantasyKetika sebuah legenda tragis terulang kembali, akankah mereka bisa melawannya kali ini? Dapatkah mereka mengubah semuanya seperti sedia kala? Seperti kehidupan yang damai, aman dan tentram tanpa adanya gangguan? Atau iblis malah menguasai dunia mer...