Ketika sebuah legenda tragis terulang kembali, akankah mereka bisa melawannya kali ini? Dapatkah mereka mengubah semuanya seperti sedia kala?
Seperti kehidupan yang damai, aman dan tentram tanpa adanya gangguan? Atau iblis malah menguasai dunia mer...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
.
.
Di arah utara terlihat Jun, Seungcheol dan Hana berjalan dengan santai memasuki hutan. Tetapi Jun sedikit meringis saat merasakan sengatan ringan di bahunya.
Dia mendapatkan luka beberapa saat yang lalu dari cakaran salah satu binatang iblis, untunglah bangsawan Yoon Hana datang menghampirinya.
Dia juga berterima kasih kepada bangsawan Yoon itu karena telah menyembuhkannya, setidaknya sampai rasa sakitnya cukup tertahankan ketika bergerak.
"Apakah masih sakit?" Jun mendengar suara lembut dan khawatir dari Hana.
Wanita itu berjalan tepat di sampingnya sementara Seungcheol berada beberapa langkah di depan mereka.
"Sama sekali tidak noona Yoon, saya sebenarnya sangat bersyukur bahwa anda ada di sana untuk membantu saya." Ujar Jun berterima kasih.
"Panggil aku noona saja, jangan terlalu formal. Dan maaf aku tidak bisa menyembuhkanmu sepenuhnya Jun, penyembuhan bukanlah keahlianku. Jika Jisoo yang menyembuhkanmu kemungkinan besar kau telah sehat dengan sempurna." Hana menatap Jun dengan tatapan minta maaf.
"Tolong jangan bersedih atas sesuatu yang sepele seperti luka kecil ini noona. Kau telah menyembuhkanku dengan luar biasa, bahkan kau telah menyembuhkanku jauh lebih baik dibandingkan dengan semua tabib di alam ini." Ujar Jun yang membuat Hana tersenyum manis, kontras sekali dengan wajahnya yang cantik.
"Aku tidak berniat mengganggu obrolan ringan kalian." Jun menolehkan kepalanya ke arah Seungcheol, dimana dia disambut oleh mata tajam yang menatapnya dengan dingin.
"Tapi aku harus memberitahu kalian, aku bisa melihat cukup banyak aura negatif yang mirip dengan binatang iblis berkeliaran beberapa meter di depan kita." Seungcheol melanjutkan sambil membalikkan tubuhnya menghadap depan.
"Moodnya sedang buruk, jangan pedulikan dia." Jun mendengar Hana bergumam lalu dengan cepat mereka berjalan mengikuti Seungcheol.
