Maafkan typoku :(
Selamat MEMBACA!! Pelan pelan bacanya,...
40 - Abang Bungsunya Jungkook
-----
Klik
"Yah. Dimatiin"
"Kan, apa gue kate. Gak bakal abang lu setuju gitu aja" Daniel bertepuk sekali, nepuk punggung Hansung sekali juga.
Hansung kedorong kecil, mendesah pasrah. Mau gimana lagi ini, ditelfon lagi pun Bang Seokjin pasti tetep gak setuju.
Dalam dua detik, Hansung kesentak. Raut lesunya berubah berbinar. Sontak natep Daniel sambil senyum najis. Tiba tiba dia dapet sebuah ide cemerlang.
"Niel. Tolongin gue dong" Nada memelas, air muka minta dikasihani, netra berkaca kaca dengan semburat merah menempus pipi bertahi lalatnya.
Fiks, Daniel gak salah.
"Minjem duit gue?" Tanya pemuda itu, sebelum Taehyung ngungkapin pemikirannya.
Denger itu, seolah ada air terjun harta yang menggerumuni hati Hansung. Pemuda itu ngangguk antusias, sambil monyongin bibir.
"Uch banget sih Daniel kuuuu. Jadi cintaa" Hansung ngedipin mata manja ke Daniel.
Daniel mandang jijik, lekas menjauh setelah turun dari motor.
Dia geleng geleng nolak "Gak bisa. Lo kira gue bank ada duit sebanyak itu"
Muka seneng Hansung berubah kecut, "Aelah Dan. Temen sendiri digituin, berkorban dikitlah buat gue"
Daniel masih geleng, kali ini raut tegas muncul dipias gantengnya. Tapi baru aja mau ngomong, Hansung udah motong lebih dulu.
"Yaudah gak usah. Gue bisa mikir sendiri"
"Ye ngambek"
Hansung cemberut, Daniel mah cengengesan aja. Padahal diotaknya udah ada rencana mau ngomongin soal ini sama Jisoo Bobby.
Saat bersamaan pula, Hansung ngeluarin sesuatu disaku celananya.
Daniel ngelongo pengen liat, sebuah sisir muncul setelah Hansung ngangkat benda itu dan nyisirin kecil rambutnya
"Udah dari lama pengen gue tanya, lu ngapain sih bawa gituan terus?"
Hansung noleh, kepalanya lagi mikir lain tapi omongan Daniel jelas menarik perhatiannya.
Pemuda Kim itu nyunggingin senyum kecil, "Sisir berharga. Gue anggep jimat"
"Anjir. Dosa lu"
"Bukan gitu ogeb. Gue cuma sayang aja sama ni sisir"
Daniel ngangguk males aja, gak minat buat nyambung omongan Hansung. Dia juga gak ngerasa pembahasan ini penting.
Hansung nyudahin sisirannya, masuk pintu kecil disamping gerbang yang ketutup.
Sebelum itu ditatapnya sebentar tu sisir, hela nafas kecil dengan pikiran sedikit melayang. Ada rasa rindu, semoga yang ngasih ni sisir masih dalam keadaan oke sekarang. Sumpah Hansung pengen peluk dia.
Daniel pikir, Taehyung bakal ninggalin dia. Eh pas, mau nyalain motor buat cabut. Pintu gerbang itu terbuka, nampilin muka Taehyung yang seolah mempersilahkannya.
"Bengong lu, masuk cepet. Berat Nih" Katanya, sambil nahan gerbang. Karena tanah yang dipijakin ni gerbang agak miring, jadi yah harus ada penahannya biar gerbang gak balik nutup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Keluarga?! | END
FanfictionCover baru wkwkwk [DIREVISI PELAN-PELAN] [SELESAI] {Buku ketiga publish} Kim Hansung. Menjadi pemuda terakhir yang belum memulai tantangan keluarganya. Tapi, bukan berarti ia kalah. Hansung hanya ingin menemukan keluarga yang pantas dimasuki oleh s...
