41 - SMS

347 79 23
                                    

(41)

Dia terbangun, seolah mengalami perjalanan yang panjang. Dan kali ini helaan nafas lega dapat kulakukan.

Disini, ditempat ini. Aku mengenalinya. Aku memahami perasaannya.

Ketika dia menolehkan kepala, kuyakin dia merasakan kehadiran seseorang disampingnya. Dia tak akan pernah tau sebelum mendengar suara. Dan aku tau, dia tidak bisa mengenaliku (arti sebenarnya).

Raut mukanya mengartikan siapakah aku. Tapi tak kubiarkan dia bertanya.

"Hansung" Ya, begitu kupanggil namanya.

Dia tersenyum, netranya yang polos seolah meyakinkan diriku bahwa dia sudah tau siapa aku.

"Gue kira lo mati. Selamat bangun, kembaran" Kataku lagi.

Dia tertawa jenaka. Dan aku hanya bisa tersenyum.

Yah, setidaknya. Aku tidak khawatir mengenai ucapan perpisahan yang ramah.

22, august 30

-------

Posisi ditaman bermain, Hansung berjalan riang seolah gak ada yang akan ngeganggu dia.

Pas matanya nangkep sosok ayunan, raut berbinarnya berubah lebih bahagia.

"Asik" Kata dia, terus lari kenceng nubruk tu ayunan dengan mendudukinya.

"Oke. Hansung. Lets play!" Gayanya seakan ribuan orang pada nontonin permainan ayunan dia.

Dengan kedua tangan yang ngeggenggam rantai besi dikanan kiri, kakinya ngedorong tubuh kebelakang. Bersiap ngayunin diri dengan posisi yang tinggi.

Mundur

Mundur

Mundur lagi

Terus

Mundur terus

Udah sip, posisi udah pas. Nafas udah di atur, pegangan tangan udah erat banget. Telapak kakinya cuma ngena ujung aja sama tanah, dalam hitungan pertama Hansung bakal langsung meluncur.

Satu

Srett

Hansung ngelepas penahan kakinya.

Wussss

Raut mukanya bahagia banget, mulut melebar selebar jalan tol yang barusan dipoles.

Tapi ternyata kesenangannya terputus gak sampai seperempat, pas melayang diudara.

Rantai yang nahan ayunan terlepas, Hansung jatuh tersungkur. Mukanya nabrak tanah, hidungnya kegesek sama kerikil belum lagi dahinya yang ikut keseret. Dengan keadaan yang gak enan banget, rantai itu malah berputar disekililing tubuhnya.

Mengikat tubuhnya dengan erat, sampe dia sendiri gak bisa nafas.

"Arrgg" Hansung mengerang, susah baginya bergerak, apalagi ngebebasin diri.

Bukan Keluarga?! | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang