'5 - Si Imut Yuqi dan Rumah Sakit

1.1K 128 16
                                    

!harshword !katatidakbaku !fiksi

(5)

Taehyung itu pinter, sejam mikir dia bisa buat sebuku teorinya sendiri mengenai sejarah dunia yang hilang.

Tulisan rapi dan murni itu ngebuat Taehyung dijuluki keyboard komputer oleh para guru. Bukan asal julukan, tapi tulisan Taehyung emang sama dengan font TimesNewRoman. Agak berlebihan sih kalo dipikir-pikir, tapi karakternya emang begini.

Pas di dapur rumah, dengan alesan nyiapin makanan untuk dibawa pulang Hansung. Taehyung nyalin satu lembar berkas dokter yang menyatakan penyakit aslinya. Dengan alasan jelas, dia gak bakal sempet ngetik print ulang.

Dirubah kalimat itu dikertas lain dengan sama persis huruf. Nulis cepet kayak mesin ketik. Terlampau rapi dan sempurna.

Inflammatory bowel disease atau bisa disebut Radang Usus.

Taehyung ngehela nafas, apa boleh dia begini. Menipu Seokjin dengan berkas palsu, tapi kalo gak begini dia juga gak bakal sembuh dan malah nambah susah keluarga.

Bapak sama ibu juga lagi pusing mikirin Taeseok. Dan lagi Jungkook masih sekolah walaupun sekolah Jungkook dibiayain Om Gongyoo, kakak dari bapaknya tapi tetep aja, Jungkook masih butuh uang untuk keperluan sekolah lainnya. Dan Taehyung sendiri baru lulus magang. Mana magang gak digaji malah ngeluarin duit. Walau ada karyawan baik yang ngasih Taehyung uang saku, dan dia masih harus sekolah setahun lagi.

Dan sekarang, saat ini. Diranjang abangnya tepat disamping dengkuran halus Seokjin terdengar. Taehyung berbaring kaku, kepalanya pusing.

Sebisa mungkin ia tidak batuk dan sebisa mungkin menahan diri untuk tidak mengerang.

Taehyung terengak, beruntung Seokjin terlihat sangat lelah dan tidak sadar jika dirinya bergerak gusar.

"Tolong. Biarkan sekali ini. Aku mau tidur." pintanya pada Yang Maha Kuasa. Berharap rasa sakit asing yang menjadi sebuah kebiasaan ini mau menurutinya.

Pada akhirnya, Taehyung berhasil tidur walau dengan usaha yang besar.

Esoknya, Seokjin bangun lebih dulu. Dilihatnya Taehyung yang tidur menyamping ke arah jendela

Senyuman lembut Seokjin berikan menyambut pagi, walau ia tau Taehyung tidak terbangun.

"Tae, Abang duluan. Kamu tidur aja. Gak usah bangun pagi. Kalo udah waktunya langsung kerumah sakit dan telfon Abang" Katanya, dan pergi dari rumah.

Dia tau Taehyung belum bangun, tapi Seokjin juga tidak ingin keluar tanpa kata kata.

Adiknya sakit radang usus. Pasti Taehyung kesulitan bergerak diliat dari posisi Taehyung yang memiringkan tubuhnya.

Seokjin cuma berharap, dia bisa nganter jemput Taehyung pas kerumah sakit.

Tapi hari ini, dengan seribu maaf dia gak bisa nganter Taehyung untuk nyerahin berkas. Bukan gak mau, tapi Taehyung sendiri yang maksa.

"Gak papa bang, aku bisa. Abang kan ada tugas tambahan besok."

Iya, hari ini jadwal Seokjin buat ngecek persediaan desain, dia juga yang megang kunci kantor. Alhasil pagi-pagi begini, Seokjin udah rapi dengan tas dukung besar di punggungnya.

Pas keluar kamar, dia dihadiri bibinya atau kakak perempuan dari Doni. Melipat tangan di depan dada, dagu tercungak menatap intens Seokjin yang lebih tinggi.

"Listrik dua bulan ya Jin, bulan kemarin kamu belum ngasih." kata bik Nara masih melipat dua tangan di depan dada. Baju daster kecilnya kelihatan lebih longgar di tubuh kurus itu.

Bukan Keluarga?! | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang