"Jasmine, kau menghubungiku?" Javier bicara lewat telepon sambil terus berjalan melewati lobby kantornya lalu masuk ke dalam lift yang langsung menuju ke ruangannya.
Harry berdiri di sebelah Javier sembari melirik paperbag yang di tenteng pria itu. Ya tuhan, Harry bertanya-tanya ada apa dengan pria ini sampai membelikan Rhea hadiah?
Tepat saat Javier menangkap basah Harry sedang menatapnya dengan tatapan ngeri, pria itu segera minta maaf seperti biasa.
"Ya aku menghubungimu hampir seribu kali." Dengus Jasmine."Kau akhirnya bisa melupakanku Jav. Apa jangan-jangan kau sudah punya kekasih?"
"Bukan begitu," Javier berdeham."Aku hanya terlalu sibuk bekerja hingga pulang nyaris pagi setiap harinya. Ada apa kau menghubungiku?"
"Kau sudah punya kekasih, kan? Biasanya kau tak pernah mengabaikanku seperti kemarin."
"Kekasih apa, Jas?" Javier tertawa pelan."Sampai saat ini aku belum bisa menaruh perasaan pada siapapun."
"Bagus." Jasmine mendengus."Teruslah melajang sampai tua. Umurmu sebentar lagi 29 Jav. Aku kan sudah bilang ingin punya kakak ipar jadi berkencanlah. Tapi ingat, kau harus minta persetujuanku dulu!"
Javier menanggapinya dengan tertawaan.
"Aku yang akan memilih kakak iparku sendiri. Tidak sembarangan gadis boleh menjadi kakak iparku! Kau mengerti?"
"All right, queen."
"Dan kalau sudah punya kekasih jangan mengabaikanku. Aku akan sangat marah. Aku heran kenapa kau sama sekali tak pernah menghubungiku."
"Jas, aku sibuk. Dad sepertinya memang sedang menyiksaku dengan setumpuk pekerjaan menyebalkan."
Javier melirik Harry yang sedang menggelengkan kepala, bagai seorang pendeta yang tengah menciduk seseorang melakukan perbuatan dosa.
Dengan kesal Javier menginjak kaki pria itu hingga dia meringis kesakitan.
"Aku paham!" Jasmine tertawa renyah."Jangan terlalu banyak bekerja, Jav. Suruh saja Harry dia pasti tak berani membantahmu."
Javier terkekeh pelan sambil keluar dari lift dan kembali berjalan dengan langkah menawan ala pengusaha tampan yang berhasil membuat beberapa karyawan wanita harus tersentak kaget akibat pesonanya yang berterbangan kemana-mana.
"Andai kita masih bersama-sama. Banyak hal yang ingin kuceritakan." Nada Jasmine berubah menjadi sendu.
"Kau baik-baik saja?"
Jasmine merengek."Sekarang bisa dibilang tidak. Aku merindukanmu. Aku membutuhkan pundakmu untuk menangis."
"Ada apa? Ceritakan padaku."
Wanita itu terdiam beberapa detik."Aku akan menceritakannya saat kita bertemu. Hei apa kau dapat undangan pesta perayaan seratus tahun Madeline Corp? Kudengar akan di rayakan di Las Vegas bulan depan. Aku dan Alaric akan ada disana. Kita bisa berjumpa, Jav!"
"Aku belum mendapatkan undangannya atau mungkin Harry sudah."
"Tentu saja kau mendapatkannya. Bagaimana mungkin tidak. Aku jadi tak sabar bertemu denganmu. Rasanya kita sudah terpisah berpuluh tahun lamanya. Menyebalkan."
Javier hanya terkekeh pelan."Tapi pastikan kita bertemu diam-diam atau Dad bisa saja menghempasku ke benua lain setelah itu."
"Asalkan tidak ke planet lain saja."
Dan setelah perbincangan itu usai, Javier terduduk di kursi kebesarannya, termenung. Dia tak mengerti dengan semuanya. Harusnya dia menghubungi Jasmine dan terus menjadi seseorang yang selalu ada untuk wanita itu bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
LAS VEGAS
Любовные романы[ 21+ ] CERITA INI MENGANDUNG AKTIVITAS SEKSUAL DAN BAHASA VULGAR. HARAP BIJAK DALAM MEMBACA Javier Louis Rayan adalah seorang titisan billionaire berusia dua puluh delapan tahun yang luar biasa tampan. Sisi keras dan pemberontak yang dimiliki Javie...