Javier mematung setelah mendengarkan perkataan Rhea. I think i am pregnant.
"Kau yakin?" Suara Javier datar. Pria itu masih terpaku pada wajah Rhea yang tampak ketakutan.
"Aku tidak tau. Tapi aku sudah telat menstruasi selama seminggu lebih. Siklusku teratur. Aku tak pernah terlambat lebih dari satu hari pun."
"Semua akan baik-baik saja."
"Apa maksudmu semua akan baik-baik saja? Bagaimana kalau aku hamil?"
Sungguh, Javier tak tau harus bagaimana. Sama seperti Rhea ia pun shock. Ini adalah hal yang dia takutkan. Bahwa Rhea hamil.
Hei dia masih tak siap dengan segala macam perhamilan dan lain-lain. Javier masih ingin menjadi pria bebas dan menikmati masa lajangnya lebih lama.
Oh shit.
Apa yang harus dia lakukan sekarang kalau Rhea benar-benar hamil?
"Aku benar-benar... aku..." Rhea berjalan sambil memegangi dahinya. Kepalanya sakit.
"Rhea, bisakah kita membicarakan ini nanti saat kita pulang ke Las Vegas? Kita disini untuk berlibur dan bersenang-senang."
Rhea menekan kepalanya dengan kuat. Oh tuhan. Bagaimana kalau dia memang hamil? Pria ini tampaknya memang tak berniat untuk bertanggung jawab. Lagipula... baik Rhea dan Javier sama-sama belum siap menjadi orang tua.
Kalau pun mereka menikah, Rhea takut itu tak berjalan dengan baik. Rhea sudah pernah dikecewakan oleh sebuah janji pernikahan dan sekarang... oh astaga... kenapa situasinya sangat amat kacau?
"Pikirkan itu nanti." Javier berjalan mendekat lalu meraih tubuh Rhea namun tangannya di tepis oleh gadis itu.
"Aku tak bisa bersenang-senang saat seperti ini."
"Lalu apa maumu? Itu juga belum pasti. Kau harus melakukan test dulu. Jangan paranoid."
Jantung Javier berdegup kencang. Bukannya dia pengecut. Tapi situasi sekarang sangat gila. Rhea bahkan tak tau siapa Javier. Sialan! Kenapa dia tak kepikiran untuk pakai kondom waktu itu?
"Jika..." Javier menahan napasnya."Jika memang kau hamil, kita bisa menggugurkannya."
Tatapan Rhea tampak tajam penuh kemarahan."Aku tak ingin menjadi pembunuh."
"Then what do you want?"
"Aku tak tau! Aku tak tau harus bagaimana!"
Keduanya pusing sekarang. Entah apa yang akan terjadi selanjutnya. Rhea hanya bisa berdoa semoga siklusnya memang berubah akibat stress selama sebulan ini.
"Sekarang, lupakan tentang itu." Javier merengkuh wajah Rhea, menatapnya dalam-dalam."Jangan khawatirkan apapun."
Rhea mencoba menenangkan dirinya, menatap jauh ke dalam bola mata Javier. Akankah ada masa depan dalam sosok pria ini?
Akankah semua baik-baik saja?
"Aku bahkan tidak mengenalmu, Javier. Bagaimana bisa aku mengalami hal seperti ini? Hidupku sudah sangat hancur bukan?" Mata Rhea berkaca-kaca dan setetes air keluar dari sana.
"Aku sudah mengatakan padamu, bahwa aku akan melakukan apapun untukmu, Rhea. Jangan khawatirkan ini, sayang." Suara Javier pelan.
"Aku tidak yakin kau akan melakukan apapun untukku. Mungkin kau akan membunuhku jika aku benar-benar hamil."
"Sialan Rhea, kenapa kau punya pikiran semengerikan itu? Apakah kau pikir aku tega melakukan itu?"
"Lalu apa yang akan kaulakukan, Javier?" Air mata terus mengalir.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAS VEGAS
Romansa[ 21+ ] CERITA INI MENGANDUNG AKTIVITAS SEKSUAL DAN BAHASA VULGAR. HARAP BIJAK DALAM MEMBACA Javier Louis Rayan adalah seorang titisan billionaire berusia dua puluh delapan tahun yang luar biasa tampan. Sisi keras dan pemberontak yang dimiliki Javie...