Musim dingin sudah datang. Salju perlahan-lahan turun membentuk tumpukan di setiap benda yang berdiri di atas tanah. Dua insan masih saja berada di dalam gulungan selimut. Terlalu dingin untuk melompat dari ranjang. Terlalu hangat untuk melepaskan pelukan.
Javier dan Rhea memutuskan untuk berbulan madu ke Jepang. Dan saat ini keduanya sedang terlelap dalam mimpi indah masing-masing. Di luar jendela hotel, butiran salju terus turun dengan pelan.
"Mmiihh bbsuuzuuu..."
Rhea menggeliat dalam pelukan suaminya, matanya sedikit berkedut.
"Huaaa! Mmmih... aabubuu..."
Mata Rhea terbuka perlahan, senyum cantiknya mengembang di wajah itu. Rhea berbalik, memandangi boks bayi di sebelahnya.
"Ddhhiii... ddhiii..."
Mengusap matanya, Rhea pun bangun dari tidurnya, merunduk di depan boks bayi itu.
"Mmmihhh..."
Saira langsung tertawa girang melihat ibunya. Kakinya yang mungil bergerak menendang-nendang udara. Tangannya yang menggemaskan terulur seolah meminta Rhea untuk menggendongnya.
"Alarm mommy, sudah bangun cupcupcup." Rhea segera mengangkat Saira lalu menciumi bayi gembulnya dengan gemas.
"Ddhii... bbbzzuuu..."
"Daddy masih tidur, sayang. Sstt... do you want milk baby? Do you want milk humm my baby cheetah?" Rhea menggesekkan hidungnya di leher Saira dan bayi itu tertawa dengan suara khas bayinya yang sangat lucu.
"Ziiihh... dhih zzz..."
Rhea pun segera menyusui putrinya sambil menepuk bokong bayi itu. Saira menyusu dengan rakus. Oh jangan heran kenapa bayi mereka sangatlah gembul.
Jam sudah menunjukkan pukul enam pagi. Saira selalu bangun di jam pagi. Ya, baik Rhea dan Javier tak perlu menggunakan alarm lagi semenjak baby cheetah lahir.
Hingga sekarang, pria itu pun membuka matanya. Pemandangan yang selalu indah di setiap pagi yang ia dapatkan adalah melihat istrinya duduk di tepi ranjang sambil menyusui putri kecilnya, diiringi senandung pelan yang membuat telinga Javier tak bosan mendengarkan itu.
Javier pun tersenyum sambil bergerak memeluk dua bidadarinya dari belakang.
"Morning, angels."
"Morning, daddy." Sahut Rhea.
"Apakah dia menyusu dengan lahap pagi ini?"
"As always." Kata Rhea sambil memandangi putrinya yang sedang menatapnya dengan bola mata biru laut yang begitu bulat.
Oh bayi itu adalah copy paste nya Javier. Rasanya Rhea tak menurunkan apapun pada wajah Saira.
"Aku juga ingin menyusu. Bukankah yang satu ini menganggur?" Dengan nakal Javier meraba payudara Rhea lalu meremas-remasnya.
Rhea hanya tertawa pelan sebelum Javier duduk, kemudian menciumi leher Rhea dari belakang.
"Aku tidak bercanda, mommy. Berikan aku susu." Desis Javier dengan nada sensual. Terlebih pria itu mulai menyusupkan jemarinya ke balik piyama Rhea, memutar putingnya dengan gaya sensual.
Rhea mendesah tertahan sambil menggigit bibirnya. Javier selalu berhasil membangkitkan gairahnya.
Astaga!
KAMU SEDANG MEMBACA
LAS VEGAS
Romance[ 21+ ] CERITA INI MENGANDUNG AKTIVITAS SEKSUAL DAN BAHASA VULGAR. HARAP BIJAK DALAM MEMBACA Javier Louis Rayan adalah seorang titisan billionaire berusia dua puluh delapan tahun yang luar biasa tampan. Sisi keras dan pemberontak yang dimiliki Javie...