Mainnya kayak anak kecil ngga papa. Yang penting ngga mainin perasaan perempuan.
—agnfy.ni
"Hai sayang," sapa Alvin pada Renata seraya mencium puncak kepala Renata sayang.
"Ai!"
"Udah pesen, hm?" Mendudukan dirinya disamping sang kekasih.
"Udah. ini, mau?" ucap Renata sambil menusuk satu biji siomay, "Aaakk."
"Lumayan pedes ini?" gerutu Alvin setelah memakan sebiji siomay.
"Hehehe iya. Ngga papakan? Sekali-kali," cengir Renata, menggaruk pipinya.
"Ngga papa, asal jangan keterusan." Alvin mengangguk memaklumi, mengambil tangan kiri Renata dan mengecupnya berulangkali.
"Ekhem! masih ada kita lho," sindir seorang yang merasa jiwa jomblonya meronta-ronta. Eh.
"Ngapa lo? Makannya cari pacar sonoh!" sarkas Dinda pada Anggi.
"Males, pacaran tuh cuma menye-menye doang. Upload status sana sinih. Eh giliran putus—nangisnya kejer-kejer. Ngga mau makan lah, ngurung diri lah. Cih, dikira bagus apah!" Anggi mamasukan bakpau rasa coklat ke dalam mulutnya, "mending jomblo, ngga ada yang nyakitin."
"Heleh, sok bijak lo!" Mengambil runtuhan gorengan dan melemparkannya ke arah Anggi.
"Lo nistaiin gue terus yah Din, dari tadi pala gue ditimpuk sana sini terus!" sungut Anggi.
"Masa?" ucap Dinda polos disertai senyum mengejek. "Eh denger-denger, anak dance lagi nyari anggota baru tuh. Pada mau ngikut ngga?"
"Dance? Nata boleh ikut kan? Kan, kan, kan?!" pekik Renata girang.
Anggi mendengus, "Saoloh, penging nih kuping gue."
"Hehehe maap. Nata pengen ikut ekskul Dance," rengeknya.
"Ya udah, ntar kita daftar bareng-bareng. Moga aja keterima," ucap Dinda.
Memang kalo mau mengikuti ekskul Dance, harus mengikuti seleksi. Sebelum itu mereka berlatih sekitar dua mingguan. Yang mudah memahami dan cepat tanggap pada gerakan, ia langsung kepilih dan masuk babak seleksi—, ribet.
"Lo mau ikut ngga rin?" lanjut Dinda menatap Airin.
"Ngga."
"Emang kapan seleksinya?" tanya Renata.
"Tau. Ntar juga ada pengumuman." Renata mengangguk-anggukan kepalanya.
Alvin menyeruput es teh miliknya, "Ntar kita pulang mau jalan-jalan ngga, hm?"
"Eumm, Nata—ngga deh, ngga papa kan?" ujar Renata menatap Alvin takut-takut.
"Hahaha, gemes banget sih. Ngga papa lah," ucap Alvin mencubit pipi chubby Renata gemash.
Anggi mendengus sebal, "kalian kalo mau menye-menye jangan disini deh! Ganggu tau ngga!"
"Kenapa?" ucap Alvin dengan senyum miring.
—o0o—
"Udah mendingan, hm?"
"Lumayan, tapi—pelutnya masih sedikit pelih."
Alvin mengangguk memaklumi. Saat ini mereka sedang berada di uks. Entah karena apa saat kbm berlangsung, Renata mengeluh perutnya sakit. Alhasil mereka disini, Uks.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU CADEL! [HIATUS]
Fiksi Remaja-THIS STORY IS ABOUT SLURRED GIRL- ••• Renata Khanza Az-Zahra. Gadis cadel yang berbeda pada umumnya. Gadis cadel yang dianggap mempunyai hidup sangat sempurna. Nyatanya ini membingungkan untuknya. Seorang gadis yang menginginkan 'sahabat' masa keci...