Chapter 1

7K 401 15
                                    

         Hari ini adalah hari pertama hyunjin masuk kampus. Ia mahasiswa baru disalah satu kampus ternama di kota nya, mengambil jurusan ekonomi bisnis seperti kemauan sang papa. Setelah sesi perkenalan singkat, kelas pun dibubarkan. Hyunjin bersama temannya jisung, dan seungmin memilih pergi ke kafe dekat kampus.

“Haaa bagaimana ini, keuanganku menipis. Aku tidak bisa sering-sering belanja lagi.”

Keluh hyunjin kepada sang teman. Ia menelungkupkan wajahnya lesu.

“Sugar mommy mu?”

tanya seungmin, tangannya sibuk mengelus surai hyunjin. Sementara jisung sibuk memesan makanan.

“hilang semua sudah, tidak tersisa satupun.”

              Sebuah rahasia yang hanya diketahui kedua sahabatnya. Sangat bertolak belakang dengan wajahnya yang sangat rupawan, lembut seperti malaikat. Bisa terlihat tampan dan cantik dalam waktu yang bersamaan. Hyunjin suka memiliki sugar mommy. 
               Alasannya? Supaya kebutuhannya terpenuhi. Karena walaupun kedua orang tuanya salah satu orang kaya di negaranya, mereka sangat ketat terhadap pengeluaran hyunjin. Sang papa ingin mengajarkan untuk tidak membuang uang secara percuma. Sementara hyunjin sangat suka belanja.

“kenapa tidak  kau coba cari sugar daddy?

guman han tanpa memalingkan matanya dari deretan menu makanan.
Hyunjin mengangkat kepalanya,menatap han yang tak perduli.

“sugar daddy? Kenapa aku tidak kefikiran ke sana?”

“otakmu sangat kecil hyunjin-ah” seungmin menoyor kepala hyunjin pelan.

Sesaat kemudian, hyunjin sibuk berkutat dengan handphone, mencari informasi yang ia butuhkan.

“aku sudah memposting foto ku di salah satu situs pencarian sugar daddy.”

Seungmin dan han merapatkan diri, ikut melihat postingan hyunjin.

“hyunjin, memang tidak pernah mengecewakan”. Puji jisung. Hyunjin tersenyum sumringah sambil mencari kira-kira kriteria daddy yang ia inginkan.




☘️☘️☘️☘️





             Hyunjin duduk disalah satu meja restoran, menunggu seseorang. Ia akan bertemu dengan sugar daddy nya. Hyunjin menghembuskan nafas panjang,rasa gugup tengah melingkupi dirinya. Ini pertama kali untuk dia, selama ini hyunjin lebih memilih bermain bersama para mom kesepian karena mereka lebih aman menurutnya.

“hwang hyunjin?”

Hyunjin menoleh ke Sumber suara, tengah berdiri seorang pria yang sangat tampan dengan kulit putih pucat dan rambutnya yang sedikit ikal. Tubuhnya yang proposional dibalut setelan jas rancangan designer ternama.

“tuan bangchan?”

Pemuda didepanya tersenyum, kemudian mengambil tempat duduk di sampingnya.

“Panggil saja namaku chan, agar lebih akrab.”

Hyunjin tersenyum kikuk. Ia tak mengira kalau bangchan lebih tampan dari foto yang ia lihat di profile sosial media.

“Berapa umurmu?”

“20? Sangat muda dan masih fresh.”

Bangcahan terkekeh mendengar jawaban hyunjin. Sejak mereka bertemu, mata chan tak bisa lepas memandangi tiap jengkal pahatan tuhan yang sangat Indah di hadapannya. Rasanya ia ingin membawa hyunjin langsung kerumahnya.

Chan tersenyum, ia tengah menahan gemas agar tak mencubit pipi hyunjin yang penuh makanan. Dengan lahap hyunjin menyantap makan malam nya. Hyunjin pecinta makanan, ketika dihadapkan dengan makanan enak, hyunjin akan lupa dengan keadaan sekitar.

“pelan-pelan sugar, tidak ada yang mau merebut makanan mu”.

Pipi hyunjin bersemu mendengar panggilan chan untuknya. Chan membersihkan sudut bibir hyunjin dengan sangat telaten.





☘️☘️☘️☘️



            Sebulan setelah pertemuan mereka, chan sudah terbiasa bangun pagi dengan wajah hyunjin terlelap disampingnya. Dan chan baru tahu kalau hyunjin saaaangat manja, tapi itu malah membuatnya makin suka.

Seperti sekarang,chan sibuk dengan rutinitas pagi, memandangi wajah hyunjin yang masih tidur. Pipi tembemnya, bibirnya yang tebal, wajahnya yang terlihat sangat polos, imut sekali di mata chan. Chan membelai pipi hyunjin dengan sangat lembut.

“Sayang, kamu enggak berniat bangun kah?sudah jam 7 sugar. Kamu ada jadwal hari ini.”

Bukannya terbangun, hyunjin malah mengeratkan pelukannya, tak terganggu sedikitpun. Chan mengecup bibir hyunjin,lalu perlahan kecupan ringan berubah menjadi lumatan. Dengan penuh kelembutan, chan menyesap bibir hyunjin, memainkan kedua belahan penuh tersebut, membuat hyunjin sedikit melenguh.

Hyunjin menjauhkan kepalanya, memberikan tanda kalau dia kehabisan nafas. Chan mengusak rambut hyunjin.

“akhirnya Putri tidur bangun juga.”

Satu kecupan ringan kembali menyerang bibir hyunjin. Hyunjin mengerjapkan matanya yang setengah mengantuk.

“Aku masih mengantuk daddy~.” Gumam hyunjin merengek dengan suaranya yang masih parau khas orang bangun tidur.

Chan menatap wajah hyunjin lamat-lamat, mengusap pipinya, kemudian meng-unyel pipi tembem yang dari tadi membuatnya gemas.

“daddy hari ini jangan masuk kerja, dirumah aja sama aku. Temani aku seharian.”

Lagi, ini hari kedua hyunjin merengek tidak mau ditinggal sendirian. Wajahnya juga sedikit murung, tidak seperti biasanya yang selalu ceria seperti anak anjing, sangat menggemaskan.

SUGAR? YES DADDY!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang