CH01: After Start Up

1.6K 110 25
                                    

Halo! Let's be friend!

Ada yang nggak bisa move on dari Start Up kayak aku? Kepikiran mulu dengan DoDal? Kalau sama tos dulu dari jauh! Hampir empat hari yang lalu aku selesai nonton serial drama Start Up dan empat hari ini aku uring-uringan. Bolak balik Ignya Nam Joo Hyuk dan Bae Suzy. Paling menyedihkannya lagi aku sampe bolak balik juga ke IG fanspage NJH! Empat hari yang sia-sia karna belum bisa move on dari DoDal.

Sebagai bentuk pelarianku dari NJH dan Suzy, aku akhirnya mutusin buat nulis fanfiction ini. Itung-itung buat nambah temen (semakin bertambah usia temen-temenku banyak yang pada kabur), menghibur dari Start Up, dan paling penting aku pengen move on dari DoDal terutama NJH. Biang keroknya dia yang bikin aku nggak bisa move on! Huhuhu.

Buat kalian yang baca cerita ini, semoga terhibur ya. Dan jangan berharap berbabnya bakalan panjang. Karna aku nggak tahu bisa nulis sampe berapa ratus kata perbabnya. Pas nulis cerita ini aku mau kayak DoDal "berlayar tanpa peta". Di cerita ini aku mau menerapkan itu. Kalau kalian berharapnya bakalan panjang, well, aku juga nggak tahu akhirnya bakalan seperti apa.

Semoga kalian suka cerita ini seperti aku yang suka dengan ceritanya. 

*****

After Start Up

Tidak ada yang murni menyenangkan dalam setiap bidang pekerjaan. Sebelum masuk dibidang pekerjaan ini, aku pernah patah kaki dan dokter yang menanganiku menyarankan untuk berhenti menjadi atlet basket. Setiap bidang pekerjaan, bagiku memiliki tantangan tersendiri. Jika aku tidak bisa beradaptasi, sulit bagiku berhasil memenangkan hidup yang berlika-liku.

Di naungi manajemen yang mengontrol aktivitas talentnya tidak selalu menyenangkan. Terlebih disaat seperti ini. Usai memerankan karakter Nam Do-San di serial drama terbaruku, permintaan yang sama seperti empat tahun lalu terulang kembali. Aku seperti mengalami de javu. Berpindah manajemen tidak menjamin menghindari hal yang satu ini.

"Kalian hanya perlu jalan bersama beberapa kali, minum kopi di cafe, dan makan malam selama tiga bulan. Hanya tiga bulan dan kalian tentu tahu apa yang menunggu di depan sana jika kalian melakukan ini."

"Komentarmu, Joo Hyuk?" tanyanya penuh harap padaku yang sejak awal hanya diam.

Aku tersenyum kecil, lalu menggeleng, "Entahlah. Aku belum bisa putuskan bisa melakukannya dengan baik atau tidak."

"Kau seorang aktor. Berakting adalah pekerjaanmu sehari-hari. Kau pasti bisa melakukannya dengan baik."

"Aku pikirkan lebih dulu. Melakukan PR stunt sama saja membohongi publik dan penggemar. Konteksnya berbeda dengan berakting di depan kemera."

"Siapa peduli dengan mereka, Joo Hyuk? Demi popularitas kalian berdua, kesempatan ini sangat bagus jika kalian melakukan PR stunt. Hanya tiga bulan. Setelah selesai kalian mendapat popularitas yang semakin tinggi, uang, dan kontrak kerja semakin banyak."

"Bisa tinggalkan aku dan Joo Hyuk sebentar?" Suzy bertanya.

"Segera temui aku jika kalian sudah selesai berdiskusi," balasnya kemudian keluar meninggalkan aku dan Suzy di ruangan.

Aku dan Suzy bertatapan selama beberapa saat sebelum aku palingkan wajahku, lalu kemudian menggeleng.

"Aku tidak bisa melakukan ini," kataku.

"Ya," sahut Suzy, "bukan hanya kau yang keberatan, Joo Hyuk. Aku juga demikian. Pekerjaan ini tidak selamanya menyenangkan."

"Tidak ada pekerjaan yang selamanya menyenangkan, Suzy. Aku pernah mengalami hal terburuk disetiap pekerjaan yang aku lakukan dan kali ini harus terulang kembali. Bukankah, jika drama yang kita mainkan sukses besar itu bagus? Mengapa harus ada PR stunt setelahnya? Kau mengerti, kan, maksudku?"

Suzy mengangguk, "Selain karna uang, mempertahankan popularitas talent adalah tujuannya."

"Ada banyak cara untuk melakukan dua hal itu. Tidak harus dengan cara ini."

"Apa kau pernah terlibat PR stunt sebelumnya, Joo Hyuk?" tanya Suzy.

Aku terdiam menatap Suzy. Bermain dengan pikiranku sejenak. Mengingat kembali kenyataan pahit yang harus aku alami empat tahun silam.

"Ya," aku mengangguk, "tak banyak yang bisa aku harapkan saat ini. Selain kau juga menolak permintaan manajemen."

"Ajari aku cara menolak permintaan mereka. Aku mendukungmu sepenuhnya."

*****

Life After Start Up PR StuntTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang