CH05: Bad Hope

525 80 9
                                    




Selama beberapa saat Suzy terdiam setelah mendengar ucapanku tadi. Sejujurnya, aku juga tidak mengerti mengapa aku mengatakan hal itu padanya. Percakapanku bersama Jisoo, sulit untuk disangkal. Apa yang Jisoo katakan benar. Jika aku tidak bisa melakukannya dengan sepenuh hati, aku bisa saja jatuh cinta pada PR stunt-ku sendiri. 

"Perkataanku tadi menjadi ketakukan terbesar melakukan PR stunt," ujarku menyadarkan Suzy dari lamunannya.

"Ya—aku mengerti itu. Kita memiliki waktu yang cukup untuk menghindar."

"Tentu saja." Aku mengangguk pelan, "ada yang ingin kau bicarakan lagi?"

Suzy menggeleng, "Aku rasa tidak ada."

"Baiklah, ayo pulang."

*****

Esok harinya promosi film Josee selesai pukul sepuluh malam. Dalam perjalanan pulang, aku memberitahu Jisoo agar tetap terjaga. Aku dan Jisoo harus mengajari Suzy mulai malam ini agar dapat memaksimalkan waktu yang aku dan Suzy miliki. Aku juga memberitahu Suzy hal yang sama dengan Jisoo.

Usai mandi dan makan malam, aku membuka laptop. Pukul 12 tengah malam panggilan group video call dari Jisoo aku terima. Selang beberapa detik kemudian Suzy bergabung. Gadis itu menggunakan piama berwarna putih dan kaca mata anti radiasi. Ia melambaikan tangan sembari menyapa.

"Hai!" Wajahnya terlihat riang.

"Hai, Suzy! Senang mendengar suaramu lagi," balas Jisoo.

"Suaraku?" Suara Suzy terdengar bingung.

Jisoo mengangguk, "Senang melihat wajahmu lagi menjadi hak paten untuk Joo Hyuk. Biarkan aku menyapamu begitu."

"Jangan dengarkan mulut besarnya, Suzy. Terkadang dia memang sedikit gila." Aku membalas cepat dan mengambil alih percakapan, "jangan kotori ruang percakapan ini dengan hal yang tidak penting. Ayo, nyalakan mode serius kalian."

Jisoo berdeham seperti sedang mengatur mode serius miliknya. Aku menunggunya selesai lalu bertanya pelan, "Baiklah, Jisoo ada yang ingin kau katakan lebih dulu?" Percakapan resmi dimulai.

"Sebagai sahabat Joo Hyuk yang tidak ingin ia terjebak dalam PR stunt, aku ingin membantunya menolak permintaan manajemen. Walaupun, aku tidak yakin cara ini akan berhasil setidaknya kita sudah berusaha. Sebelum memulai aku ingin bertanya pada kalian mengenai hal yang paling buruk lebih dulu."

"Apa?" Suzy bertanya.

"Jika pada akhirnya kalian tetap melakukan PR stunt bagaimana tanggapan kalian?"

Hening.

Ruang percakapan kami benar-benar hening. Suzy terlihat kebingungan menjawab pertanyaan dari Jisoo karena ini memang pertama kali baginya. Sementara aku terdiam lantaran tidak tahu bagaimana caraku menyikapi hal tersebut.

"Aku tidak memiliki ide," jawabku pelan usai lama terdiam.

"Aku juga sama dengan Joo Hyuk. Ini pertama kali aku terlibat PR stunt," Suzy menimpali.

Jisoo mengangguk paham, "Itu artinya kalian bisa saja melakukan kesalahan jika pada akhirnya kalian tetap melakukan PR stunt. Dari data yang ada, berapa banyak selebritis yang justru jatuh cinta sungguhan. Lalu kemudian mendapatkan instruksi untuk tidak saling berhubungan lagi? Ada banyak dan aku tidak ingin kalian termasuk salah satunya. Cukup Joo Hyuk yang—"

"Aku mengerti." Aku memotong perkataan Jisoo sebelum semakin jauh.

Suzy dari layar cukup kaget saat aku memotong begitu saja perkataan Jisoo. Namun, Jisoo tidak menyadarinya, membalas cepat perkataanku.

Life After Start Up PR StuntTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang