pregnant

1.2K 117 8
                                    

hoek, hoek

Seorang Yeoja bergegas berlari dari ranjangnya ke toilet, sudah beberapa hari ini Yeoja itu selalu mengalami pagi yang menurutnya sangat melelahkan, selain lelah menghadapi kenyataan juga lelah dengan resiko yang sedang dialaminya.
Mungkin dia akan senang mengalami hal ini jika ada seseorang disampingnya yang turut menemani dan menenangkannya, pikirnya dalam hati

 Mungkin dia akan senang mengalami hal ini jika ada seseorang disampingnya yang turut menemani dan menenangkannya, pikirnya dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sejeong kau mual lagi" ucapnya sendu menatap sahabatnya itu. Yeoja yang bernama Sejeong itu hanya menganggukan kepalanya lemah

"Jika bukan karena kau, aku sudah ingin datang ke gedung itu, dan berteriak bagaimana bejatnya dia" ucapnya mengebu-gebu menyuarakan kemarahanya. Sejeong hanya tersenyum tipis, keadaan sudah tidak dapat diulang lagi, semuanya sudah terjadi Sejeong hanya mampu menerimanya dengan ikhlas dan mencoba untuk memaafkan, walaupun tak semudah ucapanya.

Rose hanya mendengus kasar dengan kepolosan hati sahabatnya itu.

Rose hanya mendengus kasar dengan kepolosan hati sahabatnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejeong pov

"Keadaan janinnya masih rentan, dan belum begitu kuat, selain karena hamil muda, nyonya juga terlalu banyak pikiran. Dimohon untuk selalu menjaga emosi pada diri Nyonya" kata Dokter Nara memberitahukan perihal kondisi ku saat ini.

Hamil. Satu kata yang mampu mengubah kondisiku, sebuah kejadian yang mungkin tidak akan dapat diputar kembali untuk diperbaiki.
Ikhlas hanya itu yang menjadi penyemangat untuk diriku sekarang ini.

Untuk menerima malaikat ini saja aku masih meragukan diriku 'apakah aku siap' pikirku yang selalu melayang untuk beberapa tahun kedepan.
Aku menghela nafas panjang setelah keluar dari ruangan dokter kandungan.
Setelah morning sicknes tadi aku merasakan kram pada perutku hingga Rose menyarankan untuk membawaku ke dokter kandungan. Namun naas Rose yang memiliki jadwal menyanyi pagi di cafe delica tidak dapat mengantarku, akhirnya aku pergi sendiri menggunakan taxi hingga sampai disini.

"Chagi, semoga anak kita selalu sehat sampai keluar ke dunia nanti" ucap Namja yang tak jauh dari jangkauanku, sambil mengusap perut istrinya yang sudah tampak buncit itu. Aku hanya tersenyum sendu melihat adegan itu, sungguh sejujurnya aku ingin merasakan kekhawatiran dan ucapan manis dari seorang suami. Namun itu hanya bisa sebatas ingin. Seketika airmata luruh begitu saja mengigat kejadian 1 bulan lalu.

Love Somersault (Sehun Sejeong) 💕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang