Seorang siswi yang masih menduduki bangku SMA itu sangat aktif sekali seakan tak ada masalah sedikit pun di dalam hidupnya, tampang seperti bocil dengan bibir tipis menjadi ciri khas tersendiri baginya, namanya Kirei Nashira panggil saja Kirei.
Mungkin bagi sebagian orang Kirei sosok anak yang ramah, ceria, rewel satu hari saja gadis itu tidak masuk sekolah, kelas terasa hampa tak ada sosok Kirei di antara mereka.
"Nathan mana sih, lama banget," gerutu Kirei didepan halte bis.
Dengan napas yang tersengal-sengal Nathan menghampiri Kirei yang sedari tadi menunggunya, "Ki, sorry tadi ada rapat osis bentar," ucap Nathan sedikit membungkuk dengan tangan diatas lutut.
Adhinathan Kevindra biasa dipanggil Nathan sahabat sekaligus kakak kelas Kirei, cowok dingin dengan muka datar khasnya tetapi berbeda ketika ia bersama dengan Kirei, sikapnya yang dingin, tak peduli dengan sekitar mendadak berubah ketika didepan gadis itu.
Kirei cengengesan lalu menarik tangan Nathan menuju tukang bakso yang biasa mangkal didekat sekolahnya, "Nathan ku yang ganteng pake banget, Kirei mau itu." tunjuknya kearah tukang bakso dengan raut wajah seimut mungkin.
"Kirei, tadi pas jam istirahat kamu banyak banget makannya, sekarang kok mau lagi," balas Nathan membuat Kirei merajuk-"Yaudah iya." sambungnya membuat Kirei yang tadinya merajuk langsung semangat.
Cowok dengan postur tubuh tinggi, rambut hitam pekat menambah ketampanannya tampak biasa saja jika ditarik paksa oleh Kirei.
Setelah selesai makan dengan puasnya Kirei dan Nathan bergegas pulang kerumah masing-masing tak lupa juga Nathan membayar bakso yang tadi Kirei makan, kau tahu? Nathan tak bisa melihat seorang Kirei bersedih ataupun menangis karna dirinya dan sebisa mungkin Nathan akan terus membuat gadis itu tersenyum.
"Nat, kamu tau gak?" tanya Kirei sedikit keras karna mereka kini tengah berada diatas motor.
"Apa!" balas Nathan tak kalah kerasnya.
"Kamu itu bau bawang!" teriak Kirei dengan tertawa keras.
"Apa sih? Nggak lucu," ketusnya membuat Kirei mencubit pinggang Nathan.
"NATHAN KOK KAMU MAU SIH TEMENAN SAMA BOCIL KAYAK AKU?" Tanya Kirei sangat keras.
"Cerewet, gue sumpal tuh mulut lo!" ucap Nathan membuat Kirei bergumam tak jelas.
Hampir 30 menit Nathan mengendarai motornya ditambah lagi jalanan yang sedikit macet membuatnya kesulitan.
"Udah sampe Ki," ucap Nathan menepuk pelan pipi Kirei yang menempel dipunggungnya, gadis itu tertidur untungnya ia tidak terjatuh.
Lama dalam posisi itu akhirnya Kirei terbangun dengan sendirinya, ia menatap sekelilingnya, masih mengumpulkan nyawanya lalu menatap punggung Nathan yang masih setia menunggunya bangun.
"Makasih kak Nathan, Kirei masuk dulu bye-bye muach," ucap Kirei dengan nada genit, tetapi jangan salah paham dulu Kirei tak mencium pipi Nathan, ia hanya mengeluarkan suara itu saja.
Nathan bergidik ngeri tidak biasanya Kirei seperti itu, ia hanya geleng-geleng kepala lalu bergegas melaju motornya menuju rumahnya yang bersebrangan dengan rumah Kirei.
***
"Kirei pulang," ucapnya pelan.
"Mama! Maafin Kirei ya, hari ini ulangan Kirei kecil, tapi Kirei janji kok bakal belajar lebih giat lagi." ucap Kirei memeluk erat tubuh Yura.
"Sudah berapa kali saya bilang, saya bukan ibu kamu!" tegasnya membuat Kirei langsung melepas pelukannya.
"Huh, mama selalu saja seperti itu," gerutu Kirei langsung masuk kedalam kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EDELWEISS [On Going]
Teen Fiction❝Kamu itu layaknya bunga Edelweiss, bisa kulihat. Namun, tak bisa kupetik❞ - Kirei Nashira - Kejadian menyakitkan itu terulang kembali ketika dirinya menginjak bangku SMA, kejadian yang menjadi trauma bagi seorang Kirei Nashira. Perjalanan cintany...