Story About Billkin PP

Ep 9

pp POV 

setelah kejadian dirumah billkin 7 hari yang lalu aku tetap rutin mengunjungi rumah billkin, awal nya aku mencari billkin karna tiba2 dia menghilang. dia tidak menjawab telpon ku dan tidak membalas chat ku. dunia ku se akan akan hancur hanya karna kebodohan ku. seandainya saja aku bisa mengontrol diriku sendiri, andai saja aku tidak memeluk dan menciumnya pada saat itu mungkin aku masih bisa bersama nya. 

disaat aku berkunjung kerumah billkin, billkin tidak ada dirumahnya. kata orang rumah billkin, dia pergi ke villa keluarga nya di luar bangkok, tapi aku tetap berkunjung setiap hari untuk memastikan apa billkin sudah pulang atau masih tidak ada. disaat tidak ada billkin aku sering mengobrol dengan ibunya, dan dengan kedua kakanya. mereka sangat ramah, baik dan menganggapku sebagai anak. jujur saja dirumah ku, aku jarang sekali mengobrol dengan ayah dan ibuku, karna mereka berdua sibuk dengan urusan kantor. tapi dirumah ini aku sangat diterima sebagai anak. 

sekarang hari minggu tepat 7 hari billkin menghilang dari hidupku, aku dirumah billkin sekarang, tentunya menunggu dan berharap billkin mau pulang kerumah 

"biar mamih telponin billkin yaa, keterlaluan itu anak" ucap ibu billkin sambil berjalan ke tempat telpon rumah disebelahku
"tidak usah tante gpp biarin ajaa kalo billkin masih belum mau ketemu aku" jawabku
"udah kamu tenang aja"

tidak lama setelah nomor di pencet ada yang berbicara dari seberang telponnya, ya itu billkin sedang berbicara dengan ibunya, ternyata bukan aku saja yang susah menghubunginya, keluarga nya juga. 

"pi.. kamu samperin aja deh ke villa, billkin tuh keras kepala dan gengsian tapi hatinya sangat lembut, cepet nangis billkin tuh. tapi karna ego nya terlalu tinggu jadi dia gak mau minta maaf duluan, jadi kamu samperin aja ke villa ya"
"boleh tante?"
"boleh lah, villa itu dibeli pakai uang mamih sama papih jadi dia gak berhak ngelarang siapapun datang kesana"
"terima kasih tante"

lalu aku bergegas pergi dari rumah billkin menuju villa yang ibunya maksud.

jadi disini lah aku villa yang besar sekali. lalu aku bertemu dengan asisten rumah tangga di villa itu, aku diantar menuju kamar kin, dan disana lah aku bertemu dengan billkin. aku langsung masuk ke kamarnya begitu asisten rumah tangga dari villa itu memberi tahu kepada billkin kalau aku yang datang.

kami duduk dalam keheningan sambil melihat acara yang diputar di televisi, billkin memberikan ku sekaleng soda 
"ada apa?kamu tau aku disini darimana ?
"dari mamih"
"dasar penghinatan" 

"kin ,,"
"hmm"
"kenapa kamu mengabaikan aku? kenapa tidak mengangkaf telpon dan membalas chatku?"
" aku hanya butuh refressing aja"

lalu kami terdiam umtuk waktu yg lumayan lama. hanya terdengar suara tenggorokan yang sedang menelan minuman soda. 

"aku... apa kamu tau betapa bingungnya aku? aku bingung harus bagaimana kalau ketemu kamu, kamu tahu kan aku tidak pernah menjalin suartu hubungan dengan laki laki" ucap billkin dengan mata merah dan air mata yang masih berada di matanya
"..." aku hanya terdiam mendengarkan billkin bicara
"kamu tahu kan aku tidak pernah berfikir aku bisa mencium laki laki bahkan sangat menikmatinya. sampai kamu datang dikehidupanku memberi warna baru dihidupku sampai sekarang"
"...."
"...segala hal terasa aneh bagiku"
"jadi apa yang ingin kamu sampaikan? apa yang kamu maksud dengan aneh?" aku manatap wajahnya saat dia menarik napas dalam dalam kemudian dia meneruskan kalimatnya tanpa sekalipun melihatku.
"pi.. bisakah kamu membiarkan aku untuk menjadi diri sendiri selama beberapa saat? aku tidak bisa menahan diri karna sangat menginginkanmu. aku benar benar tidak tahu malu saat aku menikmati bibirmu dan mencoba mencium lehermu, maksudku aku tidak tahu bagaimana perasaan ini muncul dan kapan mulai terjadi, saat aku menyadari semua ini orang yang aku inginkan ada di sampingku adalah kamu seorang. bisakah kita menjaga jarak untuk sementara waktu? aku takut aku semakin tidak bisa mengendalikan diriku sendiri saat ini"

billkin mengeluarkan seluruh isi hatinya aku tahu sebenarnya dia menyimpan perasaan yang sama denganku, dan aku juga tahu berat untuknya melalui hal yang membingungkan seperti ini. kepala ku sekarang kosong. rasanya seperti seseorang mengangkat beban yang sangat berat dari kepalaku, aku bahagia ternyata kin juga merasakan apa yang aku rasakan. 

"kenapa kamu memaksa diri untuk berusaha tidak menyentuhku?"

Billkin menggelengkan kepala dan masih tidak mau menatapku 

"karna persahabatan diantara kita berdua. bagiku sungguh amat sangat bernilai dan tidak sepadan kalau aku menghianatimu, karna aku laki laki dan kamu juga. aku tidak tahu harus berbuat apa"

ini kali pertama aku melihat billkin sangat berbeda dari biasanya. billkin yang sering diandalkan oleh teman2nya berubah menjadi billkin yang sangat lemah, bahkan suaranya saja bergetar saat berbicara denganku. dia bukan lagi billkin yang biasa aku temui, billkin yang hebat dan selalu menjadi juara 1 dikelas, billkin yang selalu sombong akan ketampanannya. didepanku hanyalah anak laki laki yang mencoba untuk memproses semua perasannya itu. dan nampaknya dia tidak akan mampu melewati semua ini.

lalu aku menggenggam tangannya berharap dapat menyalurkan energi positif kepadanya. 
"kalau kita mengabaikan semua alasan itu. kalau kita berhenti berfikir tentang siapa kita dan bagaimana orang orang berfikir tentang kit, dan berhenti berfikir yang kita lakukan benar atau salah, apa yang akan kamu lakukan?" tanyaku pada billkin dengan menatap mata nya

billkin menatapku dengan tatapan putus asa, lalu perlahan dia mendekatkan wajahnya ke arah wajahku, dan aku perlahan merasakan hembusan nafas hangat yang keluar dari mulut kin, nafas yang tidak seirama se akan akan orang tersebut sedang menahan sesuatu. bibirnya menhampiri bibirku sebelum dia membisikan sesuatu kepadaku

"aku mau kamu pi"

bersambung ....

gimana gimana , eps selanjutnya sudah bisa ditebak belum mereka ngapain? hhehehe

tunggu kelanjutannya yaa, dan jangan lupa vote dan komen yaa , Thanks 

see u