Ep 12

927 71 2
                                    

pp POV

"khunpoliii"

Astaga aku reflek panggil namanya, ngapain sih dia disini.

"kamu sudah kenal khunpol sebelum nya pi?" tanya guru les ku
"hmm iyah pak, kami satu sekolah, maaf pak" jawab ku sambil minta maaf karna sudah lancang memotong ucapan guruku sebelumnya
"okee, kalau begitu khunpol kalau ada yang di tanyakan bisa tanyakan ke pp yaa, karna dia lebih dulu masuk kesini dari kamu, kalau belum dapat jawabannya baru tanya ke saya, kamu juga pp bantu khunpol ya, biar dia bisa menyesuaikan pelajaran yang sudah tertinggal" ucap guru ku
"bbaaiik pak" jawab ku agak malas
"baik coba buka bukunya"
lalu les pun dimulai

ketika aku melihat ke arah kin ternyata Kin sedang memperhatikan ku sambil mengucapkan beberapa kata tanpa mengeluarkan suara sedikitpun , hanya bibirnya saja yang bergerak dan aku tahu apa yang sedang dia ucapkan
"siapa?" tanya kin tanpa bersuara
"nanti aku jelaskan" lalu aku pun membalas pertanyaan nya sama sepertinya hanya gerakan bibir saja tanpa mengeluarkan suara sedikitpun

aku harus bagaimana? apa aku jujur saja kalau khunpol itu mantanku? tidak akan ada masalah kan, lagian kita sudah putus , ya sebaiknya aku jujur saja..

-

-

jam les pun selesai akhirnya waktunya pulang, aku bisa ngobrol sama kin tanpa takut ketauan temen2 dikelas
"pii.."
"kamu mau ke ca..." belum aku meneruskan ucapan ku ternyata itu khunpol bukan billkin
"iyah kenapa?" jawabku seadanya
"kamu mau langsung pulang?"
"aku ada janji sama orang, kenapa?"
"hmm aku mau ngajak kamu makan malem dulu sebelum pulang"
"oh terima kasih tapi aku sudah ada janji, maaf ya"
"pi..tolong denger aku dulu, aku mau kita deket lagi kaya dulu, aku gak mau kamu nge jauh seperti ini pi" ucap khunpol sambil menarik tanganku dan menggegamnya
"khunpol apa sih lepasin, kita lagi diluar" jawab ku sambil menarik tanganku untuk dilepasin tapi khunpol sangat kuat, dia tetap memegang tanganku dengan erat nya
"enggak, kamu harus janji dulu kalau aku lepasin kita bisa deket lagi kaya dulu"
"khunpol lepasin tolong aku mohon"
"pp.."
"Billkin.." aku memanggil nama nya dengan wajah berharap dia tidak akan salah paham dan mau menolongku terlepas dari khunpol
"apa yang kalian lakukan disini? ada masalah"
"ini bukan urusanmu" jawab khunpol masih dengan memegang tangan ku
"lepaskan pp." ucap billkin dengan nada agak tinggi , aku hanya diam melihat nya, aku sediri cukup takut karna tatapan billkin berbeda dari biasanya, mata merahnya dan wajah nya berubah menjadi serius
"siapa kamu, jangan ikut campur"
"dia kekasihku..jangan menyentuhnya!"
"hahaha, kekasih? pp kekasihku, jangan mimpi kamu anak kecil"
"anak kecil katamu" jawab kin sambil mengepal kan tangannya
"khunpol tolong jangan buat masalah disini, tolong lepasin aku" rengek ku pada khunpol dengan mata putus asa berharap khunpol mengasihani aku, karna sunggul kepalannya ditangan ku sangat menyakitkan
"oke oke, aku masih sayang sama kamu pi, jadi aku tidak mau menyakitimu, oke untuk kali ini kamu bisa lolos dan tolong kasih tau ke anak kecil ini, kalau kamu milikku, oke" ucap khunpol sambil meninggalkan kita berdua dan billkin yang cukup terlihat sangat marah.

"tenang kin, tenang dulu kamunya" ucapku sambil mengusap dadanya dan memeluk lengannya
"bagaimana aku bisa tenang? dia se enak nya memegang tanganmu dan menyakitimu: ucap billkin dengan mata yang masih penuh dengan amarah
"ikut aku.." aku membawa kin ke dalam mobil ku agar aku dan billkin lebih leluasa untuk berbicara dan billkin bisa lebih tenang lagi
"tadi khunpol mantan aku, maaf aku enggak cerita sebelumnya, karna aku fikir gak penting ceritain tentang dia, aku udah putus sama dia karna dia sering kasar sama aku dan sering ngelarang ngelarang aku, tapi dia gak mau putus sama aku, dan terus datangi aku, bahkan setiap pagi dia masih sering datang kerumahku, maafin aku kin" aku cerita ke billkin sambil menggengam tangannya

lalu billkin menarikku kedalam pelukannya
"maafin aku Kin" ucap ku masih kepada billkin yang masih memelukku dengan erat
"kamu mau kan maafin aku kin?"
"....."
"kamu marah sama aku kin?"
"....."
"kiin.." panggil ku karna billkin tidak membalas ucapan ku
"....."

setelah aku lepaskan pelukannya ternyata billkin sedang menangis tanpa suara, sampai billkin tidak bisa berucap apa2 lagi
"kamu kenapa nangis kin?" tanya ku pada billkin, jujur aku benar2 bingung kenapa dia menangis
"aku... a kuu .." jawab billkin terbata bata karna masih mencoba untuk menenangkan diri nya agar berhenti menangis
"kenapa kin?"
"a ku sayang kamu pi, jangan tinggalin aku" jawab billkin dan menarik tanganku lagi untuk memeluknya
"aku tanya kenapa kamu nangis?"
"aku gak bisa liat kamu disakiti, liat kamu kesakitan tadi membuat hati ku sakit juga, bahkan jika nanti aku yang tidak sengaja menyakitimu, percayalah pi aku 200 kali lebih merasa sakit dari yang kamu alami" ucap billkin , membuat hati ku makin meleleh
"maafin aku yaa karna baru cerita sekarang"
"iyah enggak masalah, yang pentingkan sekarang sudah certa"
"yaudah kamu pulang hati2 ya, aku dijemput supir" ucap kin sambil membuka pintu mobil ku
"kin, terima kasih yaa kamu udah sayang sama aku"
"apasih kamu, aku yang terima kasih kamu ada di kehidupan aku, sini sini kamu berhak dapet hadiah dari billkin yang ganteng ini" lalu billkin menarikku kepelukannya lagi dan mencium keningku
"terima kasih hadiahnya Billkin yang ganteng" jawab ku dengan bahagia
lalu kami berpisah pulang kerumah masing2


Billkin Pov

aku kembali kerumah dengan keadaan mata yang masih semblap
"pak, pokoknya jangan bilang ke mamih ya tentang kejadian tadi"
"oke, tenang aja aman kok"
"oke, terima kasih pak"

aku memasuki rumah dan berlari menuju kamarku. untunglah semua orang sudah dikamar masing2, tidak ada yang berkeliaran diluar kamar. sesampainya aku di kamar, aku masih memikirkan pp, bukan masalah mantannya yang tiba2 muncul di tempat les, tapi aku bertanya tanya, bagaimana bisa aku sangan mencintai nya, bagaimana bisa aku sudah rindu dengannya padahal baru saja bertemu dengannya, lalu aku keluarkan handphone dari tas ku dan aku pencet nomor pp di dalam kontakku

"hallo"
"hallo pi"
"kamu sudah sampai rumah?"
"sudah kok, kamu?"
"baru aja sampai ini mau mandi"
"aku kangen kamu pi"
"kan kita baru ketemu tadi"
"iyah tapi udah kangen lagi"
"hahaa, yaudah besok kan ketemu lagi"

"oh iyah tadi kamu mau cerita apa, katanya mau cerita?"
"aah cerita apa?"
"kemarin kata nya kalau ketemu mau cerita sesuatu, tapi malah gak cerita"
"oh iyah , kamu tau agensi Nadao bangkok kan?"
"oh iyah iyah tau kok,kenapa?"
"5 hari lagi aku mau casting disana, aku mau jadi artis disana"
"aaahhh? kamu serius ?"
"iyah serius"
"bagaimana menurut kamu?"
"hmmmm..."
"hmm apa?"
"kalo kamu seneng jalanin nya yaa lakuin aja, aku terserah kamu aja, yang terbaik buat kamu"
"bener?"
"iyah bener lah"
"terima kasih ya pi, kamu selalu dukung aku"
"iyah billkin"

-

-

bersambung

dari kemarin sampe sekarang pp POV terus yaa, maaf yaa aku keterusan gak sadar kalo pp POV terus dari kemarin , hehehehe

semoga kalian suka sama cerita ku yaa , jangan lupa coment dan vote yaa

terima kasih ...


Story About Billkin PPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang