Ep 15

702 42 6
                                    

PP Pov 

sabtu pagi di meja makan aku sarapan dengan kaka dan ibuku, jangan tanya ayahku kemana, biasalah urusan bisnis , eiitss tolong jangan kasihani aku dan tolong jangan berfikir "kasihan ya pp kurang kasih sayang orang tuanya yang sibuk kerja" tolong buang fikiran kalian itu, karna dari kecil aku dan kakaku sudah terbiasa dengan keadaan keluarga kami, dan aku sudah bosan dengan kalimat yang aku sebutkan diatas. kalau dibilang kurang kasih sayang aku tidak pernah merasakan itu, karna walaupun orang tuaku sibuk bekerja dan kadang sering keluar kota, tapi mereka juga sering kok meluangkan waktu bersama aku dan kakaku. dan aku juga mengerti mereka bekerja keras untuk ku dan kakaku, jadi tidak mungkin juga aku protes dengan apa yang dikerjakan orang tuaku. 
"mau kemana rapih banget" tanya kakaku melihat ku sudah mandi dan berpkaian rapih siap pergi
"pergi sama billkin" jawabku sambil melahap roti isi daging kesukaanku
"siapa billkin?" tanya mamaku penasaran 
"itu temen baru pp yang lengket banget sama dia, sampe keluarga nya juga lengket sama dia mah" jawab kakaku sedikit meledek dan dilebih lebihkan tentu saja 
"oh ya ? kok mamah gak tau? kenalin mama dong pi" pinta mamaku 
"bagaimana mama bisa tau, setiap dia kesini mama selalu enggak ada" jawabku pada mama
"bagaimana mama bisa tau, kalau anak mama yang satu ini enggak pernah cerita ke mamanya" ucap mama ku sambil mencubit pipiku 
"aah sakit maah, iyah nanti dikenalin deh" jawabku sambil memegang pipiku yang sudah berubah menjadi merah akibat ulah mamaku 
"yasudah habisin makanan nya, mama mau mandi dulu" ucap mamaku sambil berjalan meninggalkan kami di meja makan

pukul 11 aku berangkat ke Siam Paragon tempat dimana aku dan billkin akan bertemu untuk berbelanja beberapa alat "tempur" kami. memikirkan nya saja membuat jantungku terus berdegup dan membuat pipiku memanas. sebenarnya aku yang berpengetahuan minim ini tidak tahu barang barang apa saja yang sebenarnya kita butuhkan, semoga saja billkin sudah belajar semalaman dan tahu apa yang harus dibeli, huaaahhhh tapi hatiku tetap tidak tenang, bagaimana kalau billkin tidak bisa? bagaimana kalau aku tidak bisa berjalan keluar? bagaimana kalau tidak semudah yang dibayangkan, astaga aku berfikir berlebihan "tenang pp tenang, kamu pasti bisa, percayakan saja pada billkin, dia berjanji tidak akan menyakitimu" ucapku pada diri sendiri, aku benar benar menjadi gila berbicara sendiri dan berfikir berlebihan. aku harus melajukan mobilku sedikit lebih cepat, aku takut billkin sudah menungguku.


Billkin Pov 

aku sudah tiba di Siam Paragon namun aku tidak melihat kehadiran pp disini, aku sudah mengirimnya chat tapi tidak ada balasan, aku takut untuk menelponnya, takut kalau dia sudah dijalan dan nanti malah membahayakannya. sampai akhirnyaaa

"Bilkiinn" panggil seseorang dengan suara yang aku kenal dan tentu saja membuat ku reflek memutar kepalaku untuk melihat asal dari suara itu, ya itu pp laki-laki yang aku tunggu sejak 30 menit yang lalu, berjalan ke arahku dengan senyuman dan behel gigi nya khas, membuat jantungku berdegup dangat kenjang, astagaa aku sangat mencintainya, melihatnya tersenyum ke arah ku saja sudah membuat ku susah bernafas.

"dari tadi? maaf yaa tadi agak macet di jalan" ucapnya 
"enggak kok, aku juga baru dateng, aku malah takut kamu yang nungguin" jawabku sedikit berbohong
"mau makan dulu?" tanya pp kepadaku 
"mau makan apa?" tanya ku pada pp
"sushi?" jawab pp dengan wajah yang sumringan dan berharap aku juga setuju dengan usulannya
"okeee, yuk" jawabku

jam di tangan ku sudah menunjukan jam 2 siang, aku dan pp sudah selesai makan dan kami berjalan ke tempat dimana barang barang yang kami butuhkan dijual. aku sangat gugup memikirkan barang apa yang akan kita beli, semalaman aku belajar bagaimana melakukannya untuk pertama kali, bagaimana melakukannya dengan lembut, dan apa saja yang dibutuhkan, aku siap , aku siap untuk bersikap lembut dan tidak menyakitinya, aku bisa !!!

"kondom mana yang terbaik? aku tidak mengerti sama sekali, menurutmu yang mana kin? yang mahal atau yang murah?" tanya pp sambil memegang 2 kotak kondom dan menanyakan nya kepadaku yang masih memikirkan bagaimana membuat pp tidak tersakiti
"hmmm aku fikir yang mahal saja juga oke kok" jawab ku berpura-pura santai 
"astaga billkin liat ada juga yang rasa chocolate, strawberry, jeruk juga ada, aku baru tahu, hahaha" ucap pp dengan mata terkagum kagum hanya karna kondom yang berasa, astaga lucu sekali pacarku ini
"ambil yang mana saja terserah kamu pi" jawabku kepada pp yang masih melihat lihat kotak kondom, aku berfikir kondom merk apapun akan sama fungsinya, yang ada rasanya juga fungsinya akan tetap sama dengan yang tidak ada rasanya, jadi aku membuat pp berfikir seperti apa yang aku fikir, lagipula dari tadi pp memilih kondom sudah banyak jutaan mata yang melihat ke arah kita, entah apa yang orang-orang itu fikirkan tentang 2 laki-laki yang berdiri lama di depan rak kondon dan salah satu anak laki laki itu memegang 2 kotak kondom di kedua tangannya.

Story About Billkin PPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang