pp POV
entah apa yang telah merasuki ku, tiba2 aku ingin memeluk billkin, aku ingin dia tahu kalau aku mencintainya dan ingin bersamanya dibawah guyuran hujan. lalu aku memberanikan diri untuk menciumnya, yaa menciumnya tepat di bibirnya, sebelumnya aku yakin mingkin ini hanya ciuman sepihak, setelah aku menciumnya mingkin billkin akan mendorongku dan menjauhiku, namun kenyataannya sangat berbeda. billkin membalas ciuman ku. bibir nya yang tebal dan sangat manis membuatku semakin kehilangan akal sehatku. makin ku masuk kedalam rongga mulutnya semakin aku menggila dibuatnya. Billkin pun tidak kalah denganku, mencoba bermain dengan lidahku melumatnya dan sedikit menggigit bibir bagian bawahku. lalu billkin turun kearah selangka leherku, mencium leherku, dan menjilatnya. aku semakin dibuat gila oleh permainan billkin kepadaku siang itu.
namun semuanya terhenti saat billkin melepaskan cumbuannya kepadaku. billkin hanya terdiam dengan tangannya yang masih memegang wajahku. tatapan billkin seperti tatapan bingung dengan diiringi mata yang berbinar bianar menahan tangis.
"aku minta maaf , tapi ini enggak benar, aku minta maaf pi" ucap billkin sambil memundurkan tubuhnya menjauhi ku dengan perlahan
"enggak kin, kamu gak salah, gak ada yang salah dengan apa yg kita lakuin"
"..."
"Kin, kamu ngerasain itu kan? kamu mencintaiku sama seperti aku mencintaimu kan kin?"
"sejak kapan?" tanya billkin masih dengan tatapan bingung dan air mata yang keluar dari matanya
"dari pertama kita ketemu, kamu sejak kapan?" tanya ku kepada billkin
"entah, tapi apa yang kita lakuin gak bener pi, kamu laki laki, dan aku juga laki laki, kitaa.. kitaa.. kita sudah melakukan hal yang tidak benar pi, maafkan aku, seharusnya aku , seharusnya akuu.. aku..."
melihat billkin panik dan bingung aku manarik tangan billkin dan menarik tubuhnya untuk mendekat dengan ku dan memeluknya dengan hangat sambil menengkannya
"enggak kin, kamu gak salah, kita gak salah, kamu tenang yaa"
"tapi pi, tapii.. maafin aku pi, aku harus pergi"
lalu billkin pergi dari rumah ku dengan hujan yang masih turun dengan lebatnya. apa yang terjadi sekarang? apa aku baru saja ditolak? bagaimana persahabatan kita? apa aku harus berhenti mencintainya dan berhenti menjadi temannya? tiba2 hatiku terasa sakit membayangkan aku harus jauh dari billkin. oh Tuhan apa yang telah aku lakukan-
-
7 hari kemudian
sudah seminggu aku tidak bertemu billkin. dia seperti menghilang dalam diriku. dia seperti menghindari ku. setelah kejadian itu billkin tidak pernah datang ke tempat les lagi. aku mengirim pesan kepadanya setiap hari tapi tidak ada 1 pesanpun yang dibalas, bahkan telpon dariku juga tidak diangkat. setiap aku berkunjung ke rumahnya billkin selalu tidak ada, aku hanya bertemu dengan orang tuanya, dan kedua kaka laki lakinya. bahkan disekolahnya pun billkin tidak ada. aku berharap aku bisa berbicara dengannya.
Billkin POV
setelah pergi dari rumah pp pada hari itu aku tidak mengerti apa yang terjadi kepadaku. aku bingung dengan hatiku. pp membuatku bahagia selama aku berada didekatku. pp adalah orang yang membuatku ingin berlama lama ngobrol dengannya setelah ibuku. selama ini aku hanya nyaman bercerita dan berbagi keluh kesahku hanya dengan ibuku, tapi sekarang pp bisa menggantikan peran ibuku. pp membuatku mejadi diriku sendiri. pp selalu menjadi energi positif untuk ku.
tapi aku hanya berfikir kalau rasa itu hanya antar teman saja. tapi aku masih belum yakin kalau itu yang dinamakan cinta. aku akui pada saat pp menciumku aku merasa seperti mau gila di buatnya, bibirnya yang panas dan manis membuatku ingin terus menikmatinya, aku yang mencoba memasukan lidahku kedalam mulutny, aku yang bermain main dengan lidahnya. dan aku akui juga akulah yang tidak bisa berpisah dari bibirnya, akulah yang ingin bertukar saliva dengannya dan akupun yang kehilangan kontrol akan diriku.
setelah dari rumah pp aku pergi kerumah kerabatku, aku tidak mau pulang kerumah karna aku tau pp akan datang kerumahku. aku juga tidak pergi sekoalh dan pergi les, karna aku tidak ingin bertemu pp. aku tidak ingin dia semakin berharap kepadaku, karna aku bingung dengan perasaanku. aku tidak pernah menyukai laki laki. sepertinya aku perlu waktu untuk berfikir dan mecoba menjauh dulu dari pp agar aku mengerti dengan hatiku.
-
-
7 hari sudah berlalu, selama 7 hari itu pun aku selalu memikirkan senyum hangat nya pp, senyum yang menggetarkan hati. aku selalu teringat ucapan ucapan pp yang menenangkan ku. dan yang lebih membuatku bingung, aku memikirkan bagaimana lembut dan manisnya bibir pp. oh Tuhan apa yang harus aku lakukan? apa ini yang dinamakan cinta
dering telpon ku berbunyi, aku melihat nama ibu ku tertera di layar hp ku
"iya mih ?"
"whats wrong with you kin?"
"its not problem mih, aku hanya ingin istirahat saja"
"kamu berantem sama pp?"
"enggak kok"
"masa ?? itu setiap hari pp kerumah, ngobrol sama ka mick kadang juga ngobrol sama mamih dan ka win, jangan gitu lah sayang, kasian pp"
"enggak kok mih, aku cuma butuh istirahat aja"
"oke dear, terserah kamu aja, cerita sama mamih kalo kamu uda siap yaa"
"iyah mih, aku matiin yaa, bye mih"-
-
tok tok tok (suara pintu diketuk"
"tuan ada yang cariin, katanya temen tuan"
"ah ? temen aku? siapa mba?"
"enggak tahu tuan ada di bawah"aku keluar dari kamarku, lalu melihat siapa yang datang, tidak ada yang tahu villa ini, hanya aku dan keluarga ku saja. dan ternyata
"pp.."
Bersambung.. lanjut gak nih?
aku mau tau deh kalian suka gak sih sama tulisan aku? apa yang kurang dari tulisan aku ya? maaf yaa kalo banyak kurang di tulisan dan sering typo maklum masih amatir hehe
jangan lupa coment dan vote yaa...
see you

KAMU SEDANG MEMBACA
Story About Billkin PP
Romance#bkppshipper cerita ini mengandung muatan BL 21++ dan tidak dibolehkan bocah cilik dan homophobic baca ini, cerita disini mengandung info info yang insya Allah fact yang aku temui di twitter atau instagram mengenai bkpp , semoga menghibur dan sela...