06

22 4 0
                                    

"-30 MINUTE"
~Author

Aku bangun dari malam yang panjang, berharap esok ada sesuatu yang terjadi. Tapi itu hanya ekspetasi.
Aku masih melihat mereka di pagi hari,
"Kau kenapa mematung disana? Cepat mandi dan pergi sekolah!" tutur ayah di meja makan.
Aku masih menatap bingung dengan semua yang terjadi, waktu sudah menunjukan pukul 06.30 a.m dan aku  belum melakukan apapun. Mereka menyantap sarapan dengan tenang,

Sedangkan aku?

Aku berpikir keras bagaimana aku memulai sekolah offline yang sebelumnya aku sekolah daring.
Angkat kaki aku dari hadapan mereka dan pergi untuk mandi. Waktu terus berjalan membuatku tergopoh-gopoh karena takut telat kesekolah. "Kak, ayo sarapan dulu." suara ibu dari ujung dapur.
"Aku telat bu.... aku pergi dulu." jawabku sambil memakai sepatu.

Aku berlari menuju halte, tak lupa aku memakai masker untuk berjaga-jaga. Semua memandangiku yang berlari incang-incut dan terngah-ngah akibat memakai masker. TEPAT WAKTU!
Bus hampir saja melewatiku, aku memukul-mukul badan bus dan terus berteriak.

Ciiiittt....

Bus mendadak terhenti dan mengakibatkan orang di dalamnya sedikit terjungkal. "Maafkan aku." ucapku sungkan.
Orang di dalam sama menggrutu karenaku, memandangi dengan tatapan sinis.

***

Sama seperti yang dulu, mereka tampak biasa dan ramai di kelas. Bangkuku berada di nomer tiga dari pojok kanan, sedangkan Athela berada di depanku. Suara gaduh menyebar di penjuru kelas, tapi saat Resy masuk dalam kelas semua terdiam.

"Woooh." cletuk salah satu temanku saat semua terdiam.

Seeett...

Tatapan Resy seketika mengarah pada temanku tersebut dan suasana menjadi semakin hening.

Bruaaak...

Dengan sengaja Athela melempar botol untuk mengenai papan tulis, dia melakukan itu untuk mengalihkan suasana tapi menurutku itu hanya untuk memperkeruh saja. Sontak semua menatap dengan tatapan bingung+takut pada Athela dan Resy, kami takut jika mereka bertengkar lagi.
Tapi anehnya, Resy hanya memutar matanya sebagai repon untuk hal yang dilakukan Athela. "Syukurlah." batinku sembari menghela nafas.

"Kau begitu aneh!" bisikku pada Athela dengan mendorong-dorong kursinya.
Tak ada respon apapun, malah dia mengabaikanku, dia berbicara dan tertawa terbahak-bahak dengan teman di depannya. Kesal saat itu, merasa diabaikan dan tak dianggap. Saat itu seperti tak ada yang menggubrisku sama sekali. "Disini tak asik." ucapku lirih.

Resy mendengarnya, dia duduk tepat di sampingku. Mendadak aku langsung mengalihkan keadaan, "Gak masuk kemarin?" tanyanya.

"Woy apa ini... tumben dia ngomong sama aku."
"Hehe iya." cengirku

Dia hanya menganggukan kepala dan kembali meletakan kepalanya pada meja. Dia tampak lesu, "Disini juga aneh." batinku dengan sudut mulut ke bawah dan mata memutar.

"Woyy pak Cahry dateng..." teriak temen yang lari dari luar.
Semua menata rapi dari posisi masing-masing.
"Selamat pagi..." ucap pak Dendi.

"Pagi..."

"Ayo menata kelompok masing-masing ya." perintahnya dengan menepuk-nepuk tangan.

-30 MinuteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang