PROLOG

23.1K 903 19
                                    

Kelvin Radika Putra a.k.a Manu Rios

Alika Maharani a

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alika Maharani a.k.a Dilraba Dilmurat

                                          •••••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


                                          •••••••

"Alika Maharani?!"

Teriakan menggelegar di ruangan itu membuat semua mahasiswa terdiam, lebih tepatnya ketakutan. Orang yang di teriaki hanya cuek tertidur tanpa tahu peringatan bahaya tengah menghampirinya.

Teman disebelahnya mencoba membangunkan Alika yang tidur dan tentu saja tidak berhasil. Lelaki itu mendekat sembari membawa penggaris dengan ekspresi susah ditebak. Semua orang terdiam dan hawa dingin langsung membuat bulu kuduk mereka meremang.

Brakk!!

Dosen tersebut menggembrak meja yang membuat Alika terperanjat kaget dengan keadaan setengah sadar. Dia mengucek matanya sayu dan langsung menggandeng tangan sang dosen. Semua orang melototkan matanya saat dengan beraninya Alika menggandeng tangan Dosen dan lebih parah dia bersandar pada pundak sang dosen.

"Minta di goreng tuh si Alika," ujar salah satu mahasiswa dan diangguki semua orang.

Alika kembali menutup matanya sembari bersandar kepada sang dosen. Bagaimana dengan muka sang dosen? Tentu saja merah padam, bukan karena malu tapi karena amarah yang tengah ditahan.

"ALIKA MAHARANI! Apakah anda tidak akan melepaskan tangan saya dan cepat Bangun!" Cukup sudah, kesabaran Dosen itu sudah habis, dia menjewer telinga Alika dan langsung menyeretnya keluar ruangan.

"Anjir! Itu si Alika mau di apain yah sama Pak Kelvin." Semua hanya mengangkat bahu tanda tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh sang Dosen.

Di sebuah ruangan Alika tengah menggaduh kesakitan sembari memegang telinganya. Dia sudah sadar sepenuhnya dan tentu saja tengah terdiam menatap sang suami yang balik menatapnya horor.

'kali ini kesalahan apa yang gue lakukan?' tanya Alika pada dirinya sendiri.

Lelaki tersebut menatap Alika dengan Ekspresi datar, dingin dan juga marah. Alika hanya bisa menunduk sembari memainkan jemarinya.

"Udah bangun?" tanyanya dengan nada rendah. Alika meneguk pelan salivanya dengan mode waspada. Jika dirinya salah bicara sedikit saja, maka tamat sudah riwayatnya.

"I-iya."

Lelaki itu berdiri dan mendekat ke arah Alika, dengan waspada Alika menjauh dan dengan gerakan cepat dirinya sudah berada kembali di tempat duduknya.

"Siapa yang suruh tidur di kampus? Terus ngapain gandeng dan bersandar pada saya?" tanyanya bertubi-tubi. Belum sempat menjawab lelaki itu sudah menutup mulut Alika dengan tangannya.

"Jawab!"

Alika menepis tangan yang tengah menutupi mulutnya, dia mendengus kesal dan langsung menjauh dari sang lelaki.

"Bagaimana mau saya Jawab, mulut aja di tutupin bapak. Lagian itu semua kesalahan saya, saya tidak ada niat untuk cari perhatian sama anda, diluaran sana masih banyak pria yang lebih baik dan tampan dari bapak," ujar Alika panjang lebar.

Lelaki itu menatap tajam Alika setelah membandingkan dirinya dengan pria lain di luaran sana. Sungguh berani itu mulut, minta di jahit kali ya.

"Coba ucapin sekali lagi," pinta Lelaki itu dengan nada kesal. Alika menutup rapat mulutnya dan tersenyum lebar, kenapa mulutnya tidak bisa dikontrol sih, jika singa dalam tubuh suaminya bangun bagaimana?

"Gak ada," kata Alika dengan cepat. Lelaki itu menelisik mata Alika dan tentu saja Alika merasa tengah di interogasi.

"Huwaaa ... Pokoknya aku mau cerai!"

Lelaki itu tersenyum dan menyodorkan ponsel kepada Alika. Alika mengambilnya dan langsung menelpon seseorang.

"Mama! Pokoknya Alika mau cerai sama kelvin, dia itu galak dan juga gak romantis seperti pria idaman aku," adu Alika kepada seseorang yang berada di sebrang telpon.

"Jangan coba-coba Alika! Kelvin itu mantu idaman Mama. Kalau kamu ketahuan cerai, lihat aja mama coret nama kamu di kartu keluarga," ancam orang itu yang sukses membuat Alika terdiam.

Alika melempar ponsel tersebut dan langsung pergi dengan muka merah padam. Pokoknya, dia harus bisa cerai dengan Kelvin! Bagaimanapun caranya.

Lelaki itu atau Kelvin hanya bisa tersenyum evil, mimpi saja jika Alika ingin bercerai dengannya. Jangan harap! Bahkan dalam mimpi sekalipun.

Dosen Galak [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang