Pagi ini Megan bergegas untuk berangkat ke sekolah barunya di Bandung, ini bukanlah pertama kalinya ia pindah, melainkan kelima kalinya, ayah Megan adalah seorang TNI yang ditugaskan diberbagai daerah, setiap tiga tahun sekali mereka harus pindah, dan kali ini Bandunglah tempat ayahnya bertugas.
Megan adalah gadis ceroboh dan pelupa, setiap pagi pasti akan ada drama kaos kaki hilang, dasi hilang, buku pelajaran hilang, seragam sekolah hilang, sampai bunda Rere (ibu megan) angkat tangan dengan sikap anak gadisnya yang sudah melekat dari kecil.
"Bunda, bunda..." teriak Megan dari dalam kamar.
"Gak lihat, cari sendiri!" jawab Rere, ia sudah hafal dengan teriakan khas putrinya, kalau putrinya sedang mencari suatu barang yang hilang karena kecerobohannya sendiri.
Bukannya tidak mau membantu, melainkan Rere hanya ingin mendidik anaknya agar tidak terlalu menggantungkan orang tua, ia ingin sifat buruk yang dimiliki anaknya bisa hilang, jika itu tetap melekat pada Megan, akan merugikan Megan sendiri.
"Megan turun cepat, kamu udah terlambat nak, sarapan cepat!" Perintah Rere
"Dasinya belom ketemu bund, bentar lagi" teriak Megan masih sibuk mencari dasi.
"Sialan mana hari pertama masuk SMA" gumam Megan masih sibuk mencari dasinya.
cklek..
"Astaga Megan belom juga kelar sama dasi kamu?!" Tanya Rere geram.
"Belom hehe, bunda bantu cari ya, biar cepet ketemu" kata Megan sambil menyengir.
"Yaudah nanti beli yang baru di koperasi, kamu udah terlambat ini, mana belom sarapan" kata Rere.
"Emang jam berapa sih sekarang?" Tanya Megan sambil menengok ke arah jam dinding.
"Buset bakalan kena semprot OSIS nih!!" kata Megan kaget saat melihat jam pukul 6:45 am, lalu berlari menyaut tasnya dan turun.
Dimeja makan sudah terhidang nasi goreng telor mata sapi, namun Megan hanya meminum susu yang sudah Rere siapkan dimeja makan.
"Bunda, Megan berangkat ya love u" pamit Megan, ia lalu menghidupkan motor scoopy putih miliknya.
Seperti biasa Megan akan menjadi pembalap super cepat saat dirinya terlambat, tak butuh waktu lama akhirnya ia sampai disekolah, gerbang hampir ditutup oleh satpam, dengan kecepatan kilat ia berlari tidak peduli dengan rok yang akan robek, dan rambut yang acak-acakan.
Brugg..
Megan merasa menabrak tubuh seseorang, tanpa waktu panjang ia menjauhkan tubuhnya dari seseorang yang habis ia tabrak.
"Sorry ya gua gak sengaja nabrak lu, lu gapapa kan?" Tanya Megan sedikit khawatir dengan cowok yang ada didepannya ini, namun cowok ini hanya diam menatap Megan datar, tidak mengatakan sepatah katapun.
"Hey lu gapapakan??" Tanya Megan ulang.
Namun cowok ini masih saja diam, menatap wajah Megan dalam.
"Gua gak punya waktu lama, gua minta maaf, gua duluan ya bye" kata Megan terburu buru sebelum pintu gerbang ditutup.
Megan menghela nafas panjang untung saja tidak kena semprot OSIS, Megan masuk di kelas 10 IPA 3, sebenarnya dia ingin masuk SMK karena malas untuk kuliah, namun orang tuanya menyuruhnya untuk ke SMA.
Terdengar pengumuman dari ruang informasi bahwa semua siswa siswi kelas 10 keluar untuk kumpul di lapangan 2.
Pagi ini cukup panas, para siswa siswi sudah berbaris dan para OSIS mengecek satu persatu atribut, yang tidak lengkap memakai atribut akan dikeluarkan dari barisan dan akan mendapatkan sanksi yang sudah ditentukan.
"Mati gua, anjirr kok gua bisa lupa beli dasi di koperasi sih, siap siap kena semprot" gumam Megan merutuki kebodohannya.
"Heh mana dasi lu?!" Bentak kakak OSIS membuat Megan kaget.
"Ehh!!.. umm nganu kak, umm hilang kak" kata Megan sambil mengigit bibir bawahnya.
"Keluar barisan sekarang!!" Tegas OSIS bertubuh gempal.
Dengan pasrah Megan keluar dari barisan dan berkumpul ke barisan siswa siswi yang tidak menggunakan atribut lengkap.
"Sekarang kalian bebas pilih bersihin koridor atau toilet sekolah, pilih salah satu, kalian boleh balik ke kelas setelah istirahat pertama selesai! Paham?!" Perintah OSIS.
Megan memilih membersihkan koridor dari pada toilet, jujur dia sangat membenci toilet sekolah, katanya sih trauma diintip sama kang siomay pas ditoilet.
"Gini amat ye baru aja masuk sekolah, udah sial aja gimana besok besok" kata Megan merutuki dirinya sendiri, kenapa sifat ceroboh dan pelupa tidak pernah hilang dari dirinya.
Bahkan Megan sama sekali tidak mengenal satupun siswa di SMA nya saat ini, yaitu SMA Cendrawana 1. Inilah yang membuat dia tidak suka pindah pindah dari TK di Jawa , SD di Kalimantan, SMP di Jakarta, eh SMA di Bandung, kapan punya sahabat kalau pindah mulu.
Selesai membersihkan koridor sekolah yang cukup luas membuat Megan lapar, dia ingat kalau tadi pagi belom sarapan, dan OSIS mengizinkan untuk istirahat. Megan memutuskan untuk pergi ke kantin dengan minta petunjuk disekitarnya karena belom mengetahui letak kantin dimana.
Megan memesan 1 nasi goreng telor mata sapi dan es jeruk, kali ini Megan benar benar lapar. Tak butuh waktu lama pesanan sudah jadi, tanpa pikir panjang Megan langsung melahap nasi goreng. Saking laparnya Megan sampai keselek.
"uhuk!!.. uhukk..!!" Megan terbatuk batuk, sambil memukul mukul dadanya sendiri.
"Eh minum ini cepet..." Perintah seseorang sambil menyodorkan gelas es jeruk milik Megan.
glek glek
Megan segera meminum es jeruk itu. keringatnya bercucuran, Megan bernafas lega nyawanya masih selamat dari nasi goreng.
canda nasi goreng
"Makasih bro, lu nyelametin nyawa gua" Kata Megan masih dengan nafas ngos-ngosan.
"Njirr mulut lu, cuman keselek nasgor njirr, ga bakalan mati sekarang, makanya kalau lagi makan kalem dikit napa, gak ada juga yang mau ambil nasgor lu" ejek cewek yang menolong Megan keselek tadi.
"Iya iya" kata Megan sambil memutar bola matanya malas.
"Oh iya kenalin gua Tata anak 10 IPA 5, lu siapa?" kata Tata sambik mengulurkan tangan kanannya ke arah Megan.
"Gua Megan anak 10 IPA 3" kata Megan membalas uluran tangan Tata.
"ogheyy, lu kena hukum ya??" Tanya Tata
"Iya, mana gua tadi telat, ga bawa dasi, kena hukum, eh keselek nasgor lagi sial amat hari ini" keluh Megan pada Tata cewek yang baru saja ia kenal. Sebenernya Megan adalah orang yang ramah dan mudah bergaul, namun dia anti cowok, pernah temannya mengatakan kalau Megan belok, tapi Megan membetulkan kalau dia masih straight, enggak punya pacar bukan berarti gak laku dan belok, ada alasan Megan tidak ingin dulu punya hubungan sama cowok.
"Apes banget hidup lu, tapi gua juga sih tadi telat, gua harus anterin adek gua dulu ke sekolah, nganterin dagangan eh malah ketabrak kang sampah anjirr, untung gua gak masuk grobak sampah, yaudah gua jadi telat, kena hukum deh" kata Tata panjang lebar, sepertinya Tata ini anak baik dan ramah pikir Megan.
MPLS hari ini cukup melelahkan, membuat Megan langsung tertidur pulas usai pulang sekolah Megan berharap, sifat ceroboh dan pelupa yang ia miliki akan hilang dari dirinya, walaupun Megan sudah tidak percaya dengan adanya keajaiban.
Hii
This is my new story
Don't forget to vote and coment
Good luck💞💫
Dan aku bakalan up setiap hari
love uu
KAMU SEDANG MEMBACA
MEGANRENDRA
Teen FictionSynopsis of the story from MEGANRENDRA Kisah ini berawal dari seorang bocah lelaki bernama Rendra yang melaksanakan perintah ibunya untuk mengantarkan kue pada tetangga baru. Pertemuan singkat terjadi ketika seorang bocah perempuan dengan boneka lum...