"Ben, buat list apa yang harus kita lakukan untuk 10 hari kedepan yuk?"
Yoonbin menoleh, lalu merapikan sedikit rambut pacarnya, Jihoon, yang sedang menatapnya dengan tatapan lucu sekarang.
"Buat apa?"
Jihoon memainkan jari-jari tangan Yoonbin yang melingkar dipanggangnya. "Ya seru-seruan sebelum aku operasi nanti..."
Yoonbin menghela nafas kasar. Ia eratkan pelukannya dari belakang sampai punggung Jihoon menempel sempurna di dadanya.
Jujur saja, ia malas jika Jihoon sudah menyebutkan kata operasi. Bukannya apa, tapi pacarnya itu selalu menggunakan raut wajah sendu ketika mengucapkannya.
Memangnya kenapa? Apa iya seorang penderita kanker paru-paru tidak boleh berharap untuk hidupnya?
"Dengar, kamu jangan pasang wajah sedih lagi kalau sudah bahas operasi ya? Aku yakin kamu bakal selamat dan sembuh. Toh sekarang ngga ada masalah serius yang nyerang kamu. Asal rutin dan minum obat sesuai jadwal, kamu pasti bisa bertahan."
Jihoon mengangguk lalu tersenyum lucu kemudian. "Benar. Terimakasih sudah mengatakan hal yang positif untukku."
Yoonbin mengusap pelan kepala Jihoon karena gemas. Namun baru saja dua gerakan yang ia lakukan, tiba-tiba saja beberapa helai rambut Jihoon yang ia acak malah rontok.
Jihoon menatap rambutnya yang rontok dengan nanar. Tanpa sadar setetes air mata jatuh, turun melewati pipinya.
"Aku jelek. Kenapa kamu masih mau sama aku?" tanyanya dengan suara terisak.
Yoonbin sendiri tanpa ragu langsung memeluk tubuh Jihoon dengan erat. Sangat erat bahkan sampai wangi mereka berdua bisa tercium satu sama lain.
Yoonbin yang memiliki bau Mint dan Jihoon yang memiliki bau rumah sakit. Menyedihkan bukan?
"Mau kamu botak, mau kamu kurus, mau kamu jelek mau kamu apalah kamu tetap Park Jihoon yang aku kenal. Kamu tetap Park Jihoon yang aku suka dan kamu tetap Park julid Jihoon yang aku cinta."
Jihoon segera melepaskan pelukan Yoonbin ketika ia mendengar ucapan terakhir dari pacarnya tersebut.
"Baru aja aku mau baper kamunya malah kaya gitu!"
Yoonbin tertawa. Berhasil, upayanya untuk membuat Jihoon tertawa ternyata berhasil.
"Eh, tadi kamu bilang mau buat list kegiatan untuk 10 hari kedepan kan? Yasudah ayo kita buat."
Jihoon tersenyum senang. Dengan cepat ia mengambil buku dan pena diatas nakas yang terletak tepat disebelah ranjangnya.
"Kamu yang tulis gih, nanti idenya dari kita berdua!"
"Oke, sini penanya."
Yoonbin segera mengambil pena yang Jihoon berikan lalu mulai menulis judul yang menarik.
'Sepuluh hari kedepan bersama Ben dan ( Ji ) Hoon'
"Hari besok, sebagai hari pertama harus ngapain?" tanya Yoonbin setelah menuliskan angka satu.
"Kamu harus buatin aku bekal!" usul Jihoon semangat.
Yoonbin awalnya ingin menolak karena ia tidak pandai memasak. Tapi setelah melihat wajah Jihoon yang memelas... ia jadi tak tega. Dengan pasrah ia menuliskan kalimat membuat bekal tepat disebelah angka satu.
"Hari kedua, bagaimana kalau kita bermain game? Kebetulan temanku baru saja membeli ps5," usul Yoonbin.
Jihoon tampak berpikir sebentar lalu mengangguk kemudian. "Boleh! Mari main game sampai puas!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ten day's | binhoon ✔
Fanfiction❛❛Sepuluh hari ini, adalah hari-hari yang sangat berharga.❞ Bagi Jihoon dan Yoonbin, sepuluh hari terasa lebih berharga dibandingkan dengan hidup dan mati.