Past; Beomgyu

581 131 17
                                    

Beomgyu tidak percaya dengan ucapan teman-temannya disekolah.

"Ku dengar kalau ruang kelas 6 itu berhantu."

"Di toilet juga."

"Aku tidak percaya itu, hantu itu tidak ada, itu hanya ada dipikiran kalian."

"Ya! Beomgyu kau tidak takut pulang sendiri? Ini sudah sore dan mendung" Beomgyu mengabaikan ucapan teman- temannya, sekali lagi tidak ada hantu ataupun semacamnya.

"Mama aku pulang" Beomgyu menepuk- nepuk bajunya yang agak basah akibat gerimis, karena pelajaran tambahan terpaksa ia pulang sore.

"Ganti bajumu, lalu Mandi mama sudah siapkan makan malam."

"Appa lembur lagi?"

"Hm, makan yang banyak Gyu, kerjakan pr mu, lihat Hueningkai dia selalu rangking 1." Beomgyu tak memperdulikan ucapan ibunya, dia sudah biasa dibanding- bandingkan dengan anak tetangga, setiap anak itu ahli dalam bidangnya masing- masing.

Bagi Beomgyu pelajaran sains adalah kesukaannya, namun kedua orangtuanya ingin Beomgyu menjadi seorang polisi, karena ayah Beomgyu juga seorang polisi.

Semua tugas sekolahnya sudah ia kerjakan, dan saatnya membaca buku kesukaannya, sains.

"Cepat sekali?" Beomgyu mengedikkan bahunya, ini baru jam 10 malam, tapi ia bisa mendengar suara appanya, buku sains lebih menarik untuk diperhatikan.

Bukunya ia taruh dimeja belajar, dia heran kenapa diluar ribut sekali, setaunya kedua orangtuanya jarang atau tidak bertengkar, kalaupun ada itu hanya perdebatan kecil.

Beomgyu membuka pintu kamarnya, tapi hanya sebagian, sampai salah satunya melihat keadaan diluar jauh dari kata rapi, appa nya terlihat berbeda, dan eomma nya mencoba untuk menenangkan appa nya.

Beomgyu melototkan matanya, ayah nya...

Melayang-layang seperti bulu bulu yang beterbangan.

Tidak, ini tidak ada dibuku sains nya, mustahil manusia bisa terbang, karena adanya gravitasi kan? Iya itu sudah pasti, kecuali kau diluar angkasa baru kau bisa melayang-layang.

"Appa." Beomgyu memutuskan keluar dari kamarnya, ia mendekati ayahnya perlahan- lahan.

"BEOMGYU MASUK KAMARMU!"

"Appa kau kenapa?" Beomgyu tak percaya ini, ayahnya tidak punya riwayat penyakit, tapi kenapa diwajah ayahnya ada urat-urat yang terlihat sangat jelas, kedua matanya, hitam.

Tiba-tiba suasana disana, barang-barang berterbangan, melawan gravitasi. Beomgyu tiba-tiba terangkat keatas, sial, dia tidak bisa bernapas, padahal secara visualisasi tidak ada yang mencekiknya, namun ia serasa dicekik.

Ibunya sudah pingsan dengan kepala berlumuran darah, terkena lampu diatas meja.

"Hahhh a-appa..." Beomgyu teringat cerita teman-temannya, kerasukan.

Sebuah keberuntungan, rumahnya cukup dekat dengan Gereja, ia berlari tanpa alas kaki, dan hanya mengenakan celana tidur, dan baju tidur berlengan pendek, padahal saat itu tanggal 24 Desember.

Dia tidak percaya pada hal-hal berbau Spritual, tapi melihat pendeta yang melakukan eksorsisme pada ayahnya, membuat Beomgyu berpikir 2 kali. Karena kejadian-kejadian diluar logika terjadi.

Dan besoknya, yang harusnya menjadi hari natal, menjadi mala petaka bagi Beomgyu, ayahnya ditangkap karena membunuh ibunya sendiri.

Beomgyu berjalan tak tentu arah, sampai ia berhenti disebuah jalan, didepan nya ada Gereja, tapi ada anak lelaki seumuran dirinya memegang mobil-mobilan dan menatap gereja itu, lalu masuk. Beomgyu tak peduli, itu adalah gereja yang di datanginya tadi malam.

Hanya dalam 1 malam, keluarga nya bagai gelas kaca yang jatuh kelantai dari meja, hancur, tak dapat dikembalikan seperti semula.

"Yang mulia, dia tidak bersalah."

"Apakah saudara memiliki bukti untuk membuktikan dia tidak bersalah?"

"Yang mulia, disebelah ku ini adalah seorang pendeta, dia yang menangani tersangka ini, dia kerasukan yang mulia."

"Maafkan aku, tapi hal ini tidak bisa dianggap bukti yang valid, karena hukum berdasarkan dari sebuah bukti yang nyata."

"Ta-tapi yang mulia?"

Suara palu diketuk terdengar diruang pengadilan. "Sudah diputuskan, tersangka akan menjalani hukuman penjara seumur hidup."

Beomgyu menitikkan air mata nya, saat hakim memutuskan hukuman untuk ayahnya. Sekarang ia hanya sendiri.

Kenapa? Kenapa ini terjadi padanya, tak bisakah pada anak di dunia lain? Dia anak baik, dia hanya pernah sekali kabur dari rumah, itu saja, dia tidak nakal, kan?

Dan Beomgyu tumbuh menjadi seorang polisi, karena itu adalah permintaan kedua orangtuanya.

Dan Beomgyu juga masih tidak tahu, apakah dia percaya hal-hal itu? Dia menyaksikan hal spiritual dan masih tidak mengakui bahwa hal semacam itu adalah nyata. Dia masih mempercayai sains.

Dan ketika ia bertemu jaksa Kang Taehyun, dia kembali berpikir 2 kali, karena semenjak bersamanya ia mengalami hal hal aneh.

Bisa melihat makhluk dari dimensi lain.

TBC

Jangan lupa votmen
Dan maaf kalo gk seru dan ada typo

Law And Spritual ||Beomtae✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang