Duabelass🐾

9 5 10
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
.

Bel pulang sudah berbunyi sejam tadi, semua siswa sudah pulang dari tadi, berbeda dengan Dellia yg masih setia menunggu Vano di parkiran, dia ingin segera menjelaskan semuanya ke Vano agar salah faham ini cepat selesai

Dua jam sudah dellia menunggu Vano di parkiran yg tak kunjung datang, hingga beberapa menit kemudian Vano datang bergegas menaiki motor nya, dihadang oleh Dellia

" Van, gue mau ngomong sama lo ". Ucap Dellia 

" Minggir ". Sahut Vano

" Gak , gue mau ngomong bentar sama lo ". Jeda Dellia 

" Gue bilang MINGGIR DENGER GAK LO HA!!!! ". Bentak Vano

" Plis Van mau sampai kapan lo menghindar dari gue ". Lanjut Dellia , mendengar ucapan Dellia  Vano turun dari motornya menghampiri Dellia .

" Gue nggk punya masalah sama lo, sekarang lo pergi!!! ". Bentak Vano membuat dellia meringis menahan rasa sakit di dada nya.

" Dan gue ingetin satu hal ke elo,  kalau lo bukan siapa siapa bagi gue, jadi gak usah ganggu hidup gue lagi, MENDING SEKARANG LO PERGI DARI HADAPAN GUE, GUE MUAK LIHAT MUKA LO ITU, PERGIII "lanjutnya yg terdengar seperti bentakan membuat Dellia semakin teriris

" Bohong, lo bohong Van hiks.. Hiks.. " Ucap Dellia  terpotong air matanya, gagal sudah Dellia  menahan agar tidak menangis di hadapannya.

" Kalau lo emang gue bukan siapa siapa bagi lo , kenapa lo marah sama gue hiks... Hiks.. , kenapa lo marah saat lihat gue sama orang lain Ha? hiks... Hiks... ". Lanjut Dellia 


" Cih , lo pikir gue peduli sama lo, gue lakuin itu cuma pengen cari alasan doang biar bisa bolos, jangan kegeeran lo ". Sinis nya menatap remeh seorang gadis di hadapannya yg sedang menangis tersedu sedu

Jauh dilubuk hatinya dia juga merasakan sakit melihat gadis yg dia cintai menangis karena dia, tapi dia bisa apa? , Dia cuma tak ingin gadis nya dalam bahaya karena dia.

" Cih, dasar Cengeng ". Ucap Vano meninggalkan Dellia 

" Iya gue emang Cengeng hiks.. Hikss.. , jadi tolong dengerin gue Van hiks... Hikss...,dengerin gue pliss gue tau gue salah hikss.. Hiks...plis maafin gue hiks.. Hiks.." . Ucap Dellia 

" Ck ". Decak Vano meninggalkan Dellia  Langkahnya terhenti ketika mendengar ucapan dellia

" Gue nggk bisa tanpa lo Van, dunia gue Suram, gue rindu saat lo jahilin gue, gue rindu saat² lo di samping gue, Van hiks... Hikss... Hiksss.... ". Teriak Dellia  tercekal Tangisnya yg tersedu sedu

" Gue Gak mau lo jauhin gue hikss.. Hikss.. ". Lanjut Dellia  , kakinya lemas tak bertenaga membuatnya terjatuh terduduk di lantai

Ingin sekali Vano berlari menghampiri dan merengkuh tubuh mungil itu dalam dekapnnya meminta agar berhenti menangis, tapi ego dan kehawatirannya yg sangat besar mengalahkan semua itu

" Menjauh dari gue, kalau lo gak mau terluka ". Ucapnya dingin bergegas menaiki motornya kembali namun terhenti dengan sebuah bogeman yg mendarat di wajahnya

VANLIA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang