HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
Detak jam dinding menunjukan pukul 10 malam, yg berarti hampir 2 jam operasi berjalan tak kunjung selesai, tak ada sedikit cahaya yg terpancar di wajah orang orang di depan pintu putih yg menjulang tinggi, semua merasa cemas menanti kabar.Ckleekk..
Pintu putih terbuka menampilkan sosok siluet salah satu dokter,dia adalah dokter ANDRA kakak sepupu Vano dan sebenarnya rumah sakit ini milik keluarga Adhitama,melihat dokter Andra berjalan mendekat,semua berharap harap kabar bahagia yg akan dibawakannya
" Dok gimana keadaan putri saya? Dia baik baik saja kan? Operasinya berjalan lancar kan? ". Tanya rindi beruntun membuat sang dokter bingung
" Alhamdulillah bu, operasi nya berjalan lancar, sekarang kita hanya menunggu pasien siuman ".
" Namun, seperti yg saya bilang tadi, jika pasien belum sadar dalam waktu 24 jam, kemungkinan besar pasien mengalami koma ". Jelasnya membuat semua orang lega, setidaknya masih ada harapan untuk pasien cepat siuman.
" Kalau begitu kami permisi dulu, nanti pasien akan dipindahkan ke kamar inap pasien ". Lanjutnya
" Apa kami boleh masuk , melihat keadaan pasien? ". Tanya Rindi
" Silahkan, tapi saya sarankan lebih baik satu atau dua orang dulu, untuk memberikan ketenangan bagi pasien ". Jawab dokter Andra mendapat anggukan Rindi
Selesai menyampaikan keadaan pasien, Dokter Andra beserta dua dokter lainnya berpamitan kembali keruangan mereka masing masing.
Sepeninggalan ketiga dokter tadi Vano dan Rindi berlari menuju ruang rawat inap Dellia, jika kalian tanya kemana Vindra dan kenzo, mereka pergi ke markas untuk mencari penyebab kecelakaan hari ini, mereka berdua yakin kalau ada musuh dalam selimut.
🐾🐾
Suasana hening sangat terasa di dalam ruang rawat Dellia, suara alat monitor EKG terdengar nyaring ke telinga Vano,
Dengan tatapan kosong, dia memandangi wajah pucat pasi seorang gadis yg kini terkulai lemas diatas bankar rumah sakit, perlahan Vano mengenggam tangan Dellia, sesekali diciuminya dan berharap segera siuman.
" Del, lo cepetan bangun dong, lo gak kangen sama gue, apa segitu bencinya lo sama gue, apa lo capek dengan sikap gue? , sorry, sorry Dellia, ini semua karna gue,
Kalau aja gue gak lemah, lo gak bakalan kayak gini, bangun Dell, lo ingin pukul gue, pukul Dell pukul sekarang ". Ucapnya memukuli wajahnya dengan tangan lemah Dellia,
" KARINA FRADELLIA GENOVA, aku ZEVANO ANTARSYA ADHITAMA , mengaku kalah di hadapan lo sekarang,gue pengecut ya haha, gue cuma berani ngungkapin perasaan gue saat lo gak sadar,gue kalah karena gue udah jatuh cinta sama lo, gue jatuh sejatuh jatuhnya sama lo, lo hebat Dell,bangun Dell gue kangen omelan lo, gue kangen berantem sama lo ". Lanjutnya terisak mencium lama kening Dellia.
Sementara itu Rindi yg baru datang melihat pengakuan Vano , merasa iba dan bersyukur,
" Dellia sayang bangun nak, lihat nak disini banyak orang yg membutuhkan kamu sayang ". Batin Rindi
" Vano, kamu gak mau mandi dulu nak, ini udah malem, sekalian nanti kamu makan dulu, biar tante yg gantian jagain Dellia ". Panggil dan bujuk Rindi mendekat mengelus puncak kepala anak semata wayangnya
" Nanti aja tan, nunggu Dellia bangun, gak papa kan tan? ". Jawabnya meminta izin
" Gak paps kok nak, kalau gitu boleh gak tante titip Dellia lagi, soalnya tente mau jemput Ayahnya Dellia ke bandara sebentar ". Tanyanya
KAMU SEDANG MEMBACA
VANLIA
Fiksi Remaja" Kamu telah mengganti mimpi buruk ku dengan mimpi indah , kemarahan ku dengan ke bahagiaan dan kebencian ku dengan Cinta ". By : Zevano Antarsya Adhitama " Cinta sejati itu bukan berarti tidak bisa terpisahkan , itu hanya di pisahkan namun Tak ad...