[8] - Tamu

819 52 4
                                    


Jiran menyuapi jungkook dengan pelan dan penuh kesabaran. Pria itu hanya bisa pasrah ketika jiran terus memaksanya.

Sedari tadi jiran terus memikirkan kejadian di dalam toilet, dimana jungkook menciumnya tanpa izin. Tentu saja hal itu membuat jantung jiran berdebar setengah mati. Namun alasan pria itu adalah mulut jiran yang terlalu cerewet dan membuat jungkook benar-benar pusing karnanya.

"Aku mau minum" Pinta jungkook.

"Jangan dulu tuan, tuan harus menghabiskan buburnya dulu baru minum. Agar seimbang" Ucap jiran.

Jungkook melipat tangannya dan berdecak kesal.

"Tapi aku haus"

"Jika tuan meminum air maka perut tuan akan berisi air saja. Bubur cukup padat dan juga mengandung banyak air. jadi, agar simbang tuan harus menghabiskan buburnya dulu baru minum" Tutur jiran.

"Terserah"

Jiran menghembuskan nafas lelah lalu kembali menyuapi jungkook.

Beberapa saat pandang mereka beralih kearah decitan pintu yang kian terbuka, menampakan dua sosok pria dewasa yang berdiri dengan wajah terkejut penuh tanda tanya dengan sekantong makanan dan minuman yang di bawa salah satu diantara mereka.

"Jadi ternyata kau menyimpan bidadari di dalam rumah mu Jung, pintar sekali"

Jungkook memutar bola matanya malas mendengar ucapan salah satu diantara mereka, pria pemilik tubuh kecil dan bermuka polos itu yang berkunjung tanpa memberi tahunnya dulu.

Mereka berdua pun saling menatap lalu kembali menoleh kearah Jungkook dan Jiran dengan sebuah cengiran khas, ya seperti kuda misalnya..

Jiran hanya memasang tampang bingung kearah kedua pria yang langsung masuk ke dalam kamar Jungkook dengan santainya.

"Ketuklah pintu sebelum masuk" Jungkook menatap tajam kearah kedua pris itu.

"Biasanya kau tak pernah melarang kami masuk. Kalian tak sedang bergelut di ranjang bukan? Santai saja" Ucap pria berbadan besar yang emhmm cukup tampan dengan santainya tanpa peduli ekpresi kaget jungkook dan jiran. Bahkan sudah terlihat jika wajah jiran tampak memerah.

Kedua pria itu meletakkan kantong berukuran cukup besar tersebut di atas nakas dan mengambil posisi duduk di sofa.

"Kami membawakan makanan untuk mu. Sudah ku duga, kau masih sama bila mengonsumsi Vodka terlalu banyak. MUNTAH" Ucap pria kecil itu.

"Sudah selesai menasehati ku? Terimakasih untuk makanannya, aku tidak memintanya" Jungkook berkata dengan sangat acuh.

Kedua pria itu terkekeh lalu beralih menatap ke arah jiran yang sedari tadi tak berbicara sedikitpun.

"Ohh wow..siapa gadis cantik ini? Haii, perkenalkan namaku Park Jimin.  Dan di samping ku ini adalah Alien berwujud manusia" Ucap jimin. Sesaat pria itu meringis kalau mendapatkan pukulan dari pria yang di sebutnya alien tadi.

"Kau pikir ini sakit huh! Untung saja otot sexy ku dapat menahan pukulan gemulai mu" Protes jimin.

"Aku punya nama, jadi jangan menyebutku alien" Protesnya yang membuat jimin tertawa lepas.

"Jika itu fakta, bagaimana? Hahaha"

"Tuan, dia benar alien?" Akhirnya jiran membuka suara dan bertanya kepada jungkook.

Ketiga pria itu langsung beralih menatap jiran. Lebih tepatnya pria alien itu yang telah memasang tampang melongonya.

Seketika jungkook tersenyum jail.

TUAN || Jeon JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang