Chapter satu

46.9K 3.8K 130
                                    

Hai kamu, aku kembali, kembali membawa cerita ff Nomin. Kalau suka mohon vote coment, karena itulah yang jadi semangat ku. Eheheh


Happy readingゞ

Jeno dan juga Jaemin itu satu fakultas, jurusan seni. Jaemin yang memiliki suara lembut dalam bernyanyi sedangkan Jeno mahir dalam memainkan alat musik.

Mereka tergabung dalam sebuah band di universitasnya dan sering dijuluki sepasang kekasih. Karena mereka sering tampil berdua tidak dengan anggota lainnya. Alasannya satu, karena mereka berbeda-beda fakultas dan hanya Jeno dan Jaemin yang satu fakultas dan terkadang mereka; anggota band lain selain Jeno dan Jaemin sering beralasan yang tidak logis untuk tidak ikut tampil. Seperti kucing nya mati lah, sembelit lah, mengerjakan tugas yang numpuk dan banyak alasan tidak logis lainnya.

Jeno dan Jaemin tidak memusingkan itu, toh dia hanya perlu menampilkan sebuah karya yang akan dinikmati banyak orang.

Jeno dan Jaemin tidak masuk kedalam band fakultasnya, bukan karena tidak mau, tapi pihak universitas sendiri yang meminta ke-duanya untuk bergabung dengan band utama yaitu band universitas.

Ke-duanya tidak terlalu akrab walaupun sering bertemu. Jika Jaemin pemalu berbeda lagi dengan Jeno yang tidak pandai berteman dan tidak banyak bicara ah lebih tepatnya irit kata. Maka lengkaplah sudah.

Saat ini hari akhir mereka berangkat ke kampus karena besok adalah akhir pekan.

Jaemin tengah memasak nasi goreng untuk dua porsi, sedangkan Jeno masih berkutat dengan kamar mandi. Jaemin memang sering kali memasak sarapan maupun makan malam, untuk dua porsi tentunya. Mereka berdua sama-sama tidak mempunyai banyak teman dan hanya akrab dengan anggota band-nya. Maka dari itu biasanya jika mereka pulang dari kampus mereka akan langsung pulang ke kamar asramanya yang tak jauh dari fakultas. Jangan salah walaupun mereka tinggal di asrama, asrama itu terbilang mewah. Maklum lah holang kaya. Bisa dibilang itu adalah asrama VIP.

Ketika Jaemin sudah menyajikan nasi goreng ke meja makan, muncullah si tampan yang sudah mengenakan kemeja serta celana panjang itu.

"Sarapan?" Tanya Jaemin.

"Ya,"

Hanya percakapan singkat. Ya, sangat singkat begitulah setiap harinya dalam setahun mereka sudah menghuni kamar itu.

Setelah selesai makan dengan senyap, mereka memutuskan untuk segera berangkat menuju fakultasnya, bersama. Tentu saja dengan senyap tanpa mengobrol satu sama lain.

Beberapa menit berjalan, mereka pun sampai di fakultas nya dan menjalani kuliah seperti biasanya.

Sampai hingga sore menjelang malam, mereka berdua pun selesai dengan mata kuliahnya dan berjalan lagi untuk kembali ke kamar asramanya, berdua. Keadaan masih sama seperti mereka berangkat kuliah sunyi senyap.

Setelah sampai, Jeno langsung pergi ke kamar mandi untuk makan ah bukan pasti kalian tau bukan jika ke kamar mandi ya pasti untuk mandi, membersihkan diri.

Sayup-sayup Jaemin yang sedang menonton televisi mendengar suara ocehan dari seorang bayi? Tapi ketika di ingat-ingat di asramanya tidak ada yang memiliki bayi. Ah mungkin telinganya salah dengar.

"Mumimumi~~"

Jaemin mematikan televisinya. Itu benar, ada suara bayi. Jaemin menelusuri suara itu sampai ke pintu masuk kamarnya. Jaemin hanya ingin memastikan itu suara hantu atau memang ada seorang anak kecil yang tinggal di asramanya.

Jaemin membuka pintu tersebut dan terkejut ketika melihat seorang bayi yang sedang duduk tepat didepan pintu kamarnya sedang menggigit sebuah mainan. Anak siapa itu? Dimana orang tuanya, kenapa tega membiarkan anaknya bermain sendiri di hari menjelang malam ini.

"Hei, kau siapa?" Tanya si bodoh, Jaemin. Anak bayi ko di ajak mengobrol, mending si Jeno aja yang di ajak mengobrol.

"Mumimumi~" Oceh si kecil.

"Hei kau menggemaskan, dimana orang tuamu, hm?" Jaemin mencubit pipi gembulnya.

Jaemin melihat ke sisi anak itu dan menemukan kantung yang berisi popok dan juga susu serta botolnya. Ada beberapa baju juga mainan. Dan sebuah kertas?

"Kertas, ah ini surat?"

Jaemin mengambil kertas itu dan terkejut ketika dia selesai membacanya. Isinya,

Hai, siapapun yang menemukan anakku. Ku mohon jaga dia, ya. Bukan berarti aku tidak sayang dengan anakku. Hanya saja ayahnya tidak mau bertanggung jawab dan keluargaku tidak mau dia ada dan aku akan dijodohkan dan lagi, calon suamiku tidak menginginkan anak ini. Jika aku tidak segera menyerahkan anak ini, nyawanya akan terancam! Tolong rawat dia, namanya Kwon Yuli, usianya lima belas bulan. Tanggal lahirnya, 1 januari. Tolong aku. Terima kasih.

Begitulah isinya. Jaemin lemas. Di satu sisi dia ingin merawat bocah ini tapi disisi lain ada Jeno yang satu kamar dengannya. Bagaimana jika Jeno keberatan.

"Sedang apa?"

Jaemin terkejut. Astaga ada Jeno.

"Bayi siapa?"

Jaemin masih diam, hingga—

"Babababa~~"

To Be Continued

Gaje ga sih? Mon maap ya ges wkwk, jangan lupa votement, oke? Trims.

©Vvusr_
22 Januari 2021

𝐎𝐮𝐫 𝐁𝐚𝐛𝐲✓【ɴᴏᴍɪɴ】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang