chapter tujuh

21K 2.9K 188
                                    

Jeno, Jaemin dan Yuli kini tengah berada di kantin yang ramai. Hari ini keduanya kembali membawa Yuli, tentu saja, siapa yang akan menjaganya nanti jika mereka meninggalkan Yuli sendirian. Lagipula pihak kampus telah menerima Yuli 'kan, walaupun karena salah paham.

Dalam kondisi seperti ini, semua mahasiswa bersitatap ke arah ketiganya; tatapan gemas, iri, dan senang bercampur disana. Bagaimana tidak jika mereka mengumbar keromantisan di area kantin! Membuat mereka semakin yakin jika kapal itu memang telah berlayar jauh.

Posisinya, Jaemin menyuapi Yuli dan Jeno yang menyuapi dirinya sendiri beserta Jaemin dengan sendok yang sama dan piring yang sama! Satu piring berdua.

Sebenarnya Jaemin telah menolaknya, tapi dia tidak berani untuk kembali menolaknya ketika matanya bertemu dengan mata Jeno yang sangat menusuk; tidak mau di bantah. Dengan terpaksa Jaemin menurut, meski sangat malu! Dia tau jika seluruh penjuru kantin menatapnya. Sedangkan Jeno hanya acuh.

"Jeno, tolong ambilkan tisu, disana." Jaemin menunjuk keberadaan tisu yang tak jauh dari sisi kanan Jeno.

Tangan Jeno terulur untuk mengambilnya; mengambil satu helai tisu dan segera membersihkan mulut Yuli yang kotor setelah selesai makan. Selesai dengan Yuli, Jeno kembali mengambil sehelai tisu kali ini tangannya terulur menuju mulut Jaemin. Dan membersihkan nya. Membersihkan bibir Jaemin!

Jantung Jaemin sepertinya akan loncat saat itu juga. Dia berani bersumpah jika perbuatan Jeno sangat membuatnya tidak nyaman! Tidak nyaman untuk Jantungnya, bagaimana bisa Jeno membuat jantungnya seperti itu hanya karena membersihkan noda di bagian bibir nya.

Para Nomin shipper memekik girang serta gemas melihat hal itu.

"Je-jeno..." Cicit Jaemin.

"Hm?"

"Maluu, diliatin!" Tukas nya.

Jeno menaikan sebelas alisnya. "Terus?"

Jaemin hanya bisa menggeram kesal. Dia sangat malu, sungguh! Apa Jeno tidak merasa malu sama sekali? Ah, Jaemin ingin mempunyai jurus teleportasi saat ini juga!

Sedangkan Yuli hanya memandang wajah Jaemin yang sudah sangat merah dengan tertawa. Entahlah apa yang dia tertawa kan. Tapi itu terasa sangat menyebalkan bagi Jaemin!

🕳️°•Nomin•°🕳️
©Vvusr_

Jaemin dan perpustakaan adalah persatuan, dua hal yang tidak bisa di pisahkan. Jaemin selalu ingin pergi ke perpustakaan; menghabiskan waktu untuk membaca dan belajar. Dua hari ini dia tidak sempat mengunjungi perpustakaan karena sibuk dengan rumor dan Yuli.

Yuli bersama Jeno, entah dimana. Sebelum Jaemin meninggalkan mereka berdua, Yuli dan Jeno masih berada di kelas. Jaemin berpamitan pada Jeno jika ia merindukan perpustakaan dan akan mengunjunginya. Jeno hanya menganggukkan kepalanya.

Sudah berapa lama dia bergelung dengan buku-buku, entahlah. Selain pandai bernyanyi Jaemin juga handal dalam ilmu pengetahuan, meski tidak se-pandai dan sepintar Jeno. Jeno itu bagaikan profesor menurut Jaemin. Pasalnya dia berada di jurusan seni tapi ilmu fisika, kimia serta biologinya tidak bisa diragukan lagi! Dia sangat pintar! Tapi kenapa dia tidak memilih jurusan yang berkaitan dengan kepintarannya? Entahlah Jaemin tidak mengerti.

Jaemin menoleh ke arah jam di perpustakaan. Sudah dua jam dia di perpustakaan. Mungkin Yuli mencarinya. Jaemin segera membereskan buku-buku dan mengembalikannya ke rak buku dan bergegas meninggalkan perpustakaan.

Kakinya berjalan menuju kelasnya tapi tidak ada Jeno disana, yang artinya Yuli juga tidak ada. Kemana mereka?

Kakinya kembali berjalan kali ini menuju kantin. Dan ah benar saja Jeno ada disana bersama Yuli dan— siapa itu, Jeno bersama siapa disana?

Mereka terlihat dekat bahkan Jeno tertawa bersama seorang lelaki disana. Jaemin bisa melihat wajah seorang lelaki yang manis disana, tapi Jaemin rasa dia tidak pernah bertemu dengannya. Apa dia kekasih Jeno?

Ah, kenapa Jaemin merasa sesak? Kenapa hatinya terasa nyeri? Apakah dia mempunyai riwayat penyakit sesuatu yang membuatnya terasa sakit? Jaemin tidak tau! Yang pasti jantung serta hatinya terasa sangat menyakitkan sehingga membuatnya ingin menangis.

Jaemin ingin pulang, ya dia akan pulang!

Akhirnya Jaemin kembali melangkahkan kakinya menuju kamar asrama. Tangannya meremas dadanya, menahan rasa sakit di dadanya, mungkin.

Dia menahan air matanya yang akan terjatuh dengan sangat susah! Akhirnya setelah sampai di kamar, dia segera menjatuhkan tubuhnya di ranjang dengan menangis.

Entahlah, jantung dan hatinya terasa sakit, sangat sakit! Apakah dia akan segera meninggal? Oh tuhan, Jaemin belum siap!

"Eomma, apa Jaemin punya riwayat jantung? Jaemin sakit, Eomma!" Ucapnya di sela tangisnya.

"Sangat sakit, ini menyakitkan."

To Be Continued

Ayo
Vote&Coment!
Sebelum ketinggalan kereta.

©Vvusr_
2 Februari 2021

𝐎𝐮𝐫 𝐁𝐚𝐛𝐲✓【ɴᴏᴍɪɴ】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang