chapter dua puluh satu

18.2K 2.1K 20
                                        

"Apa tidak ada cara lain?"

"Tidak ada sayang. Jika kita memaksa melakukan penerbangan itu akan fatal. Kondisinya tidak memungkinkan." Jelas Jeno.

Jaemin merengut. Sudah satu minggu mereka berada disana. Sebenarnya dia akan melakukan penerbangan sore nanti, tapi naasnya cuaca sedang buruk yang mengakibatkan semua penerbangan ditunda untuk waktu yang tak bisa ditentukan.

"Lalu akan sampai kapan kita disini, Jeno∼"

"Aku tidak tau, sayang."

Mereka berdua sedang bermanja-manja di kamarnya. Semua barang telah dikemas ke dalam koper tapi karena dibatalkan Jaemin jadi malas membereskannya kembali. Entah sampai kapan lagi mereka disana karena belum bisa diprediksi dan mungkin cuaca buruk itu akan berlangsung lama.

Jaemin baru saja melakukan panggilan video dengan Yuli. Jaemin sangat terkejut ketika melihat anaknya itu telah bisa berjalan! Sebenernya Jaemin tidak rela karena tidak melihat perkembangannya yang satu ini. Tapi apa boleh buat?

"Jeno aku ingin pulang∼"

"Ayo, bagaimana jika kita keluar untuk membeli sesuatu?"

Jaemin menggeleng lemah.

"Ayo temani aku membeli beberapa baju. Aku tidak bisa memilih, kau tau kan?"

Jaemin menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya kasar lalu mengangguk.

Jeno mengusak surai Jaemin gemas. Mereka bersiap untuk pergi keluar.

Mereka sampai dipusat perbelanjaan setelah beberapa menit menempuh perjalanan. Jaemin yang tadinya malas kini berbinar menatap sajian didepannya. Ya, setelah baru saja sampai Jaemin langsung membawa nya ke restoran dan memesan banyak makanan!

Sebenarnya Jeno heran kenapa bisa sang istri memesan begitu banyak makanan sedangkan dirumah dia baru saja makan. Fyuh, biarlah yang terpenting istrinya itu tak kembali merengek meminta pulang.

Setelah selesai dengan urusan perut mereka kembali berjalan menuju toko pakaian. Tapi sebelum sampai sana—

"Aku ingin mainan itu Jeno!"

Jaemin kembali menariknya menuju toko mainan. Apakah Jeno menikahi seorang bayi? Sungguh Jeno merasa heran karena Jaemin meminta mainan robot!

"Sayang, anak kita perempuan. Yang dia inginkan adalah boneka barbie bukan robot seperti itu."

Jaemin menghentakkan kakinya.

"Ini bukan untuk Yuli! Tapi untukku, belikan aku ini∼"

Jeno menatap Jaemin tak percaya.

"Kau—ah baiklah. Pilih sesukamu." Jaemin mengecup bibir Jeno girang lalu memilih beberapa mainan yang ia inginkan. Sedangkan Jeno mematung. Baru kali ini sang istri menciumnya tepat di bibir! Bahkan di keramaian.

🕳️°•Nomin•°🕳️
©Vvusr_

Jeno tengah memijit kaki sang istri karena dia tak henti-hentinya merengek jika kakinya sakit. Bahkan Jeno dan Jaemin tidak memperdulikan jika mereka menjadi pusat perhatian banyak orang. Jelas saja, Jaemin duduk tergeletak di pinggir toko baju anak! Dengan Jeno yang memijat kaki Jaemin.

Banyak orang yang tergugu bahkan banyak berpikiran jika Jeno pasti adalah bucin akut.

Bahkan Jeno melupakan niat awalnya untuk membeli baju. Karena Jaemin yang terus menariknya untuk selalu menuruti kemauannya.

Dia baru saja di toko baju anak. Yang mengherankan adalah Jaemin membeli baju anak untuk anak lelaki! Sedangkan Yuli adalah perempuan! Oh Jeno tidak habis pikir dengan Jaemin.

Jeno sudah mencoba memberikan sang istri pengertian tapi tentu tak dihiraukan oleh sang istri, Jeno hanya mengalah lebih tepatnya menyerah.

Ditengah-tengah acara memijat Jaemin ada seseorang yang menghampiri mereka.

Seseorang itu menepuk bahu Jeno pelan.

"Hei kau. Oh ternyata benar kau!"

Jeno mengernyitkan kening. Siapa dia?

Jeno bahkan Jaemin melebarkan bola matanya ketika melihat seorang gadis itu mencium pipi Jeno singkat! Mencium pipi Jeno!

Jeno segera mendorong gadis itu.

"Kau siapa?!"

"Oh astaga, kau melupakan ku?"

"Aku bahkan tidak pernah melihat wajahmu! Apa kau sadar apa yang baru saja kau lakukan?!" Marah Jeno. Bahu Jaemin naik turun melihat suaminya dengan gadis itu.

"Ya aku sadar, aki mencium mu."

"Sialan Jeno!" Itu Jaemin. Dia segera bangun dan meninggalkan Jeno begitu saja.

Pandangan Jeno kembali ke arah gadis itu, tatapannya nyalang seperti ingin membunuh gadis didepannya ini.

"Bangsat Keparat!" Umpatnya pada gadis yang entah siapa lalu mengambil semua barang yang dibeli dan segera beranjak menyusul Jaemin.

"Jaemin astaga, kau dimana." Ucapnya tanpa ada sahutan.

Jeno tak bisa menemukan Jaemin yang entah pergi kemana. Perasaanya kalut, Jaemin tidak tau arah pulang. Oh gadis sialan itu yang membuatnya seperti ini. Sungguh Jeno tidak tau siapa gadis itu. Dia berbicara menggunakan bahasa inggris jadi bisa dipastikan jika gadis itu bukan dari negara yang sama dengannya.

Jeno frustasi dia sudah berputar mengelilingi pusat perbelanjaan ini tapi tak menemukan keberadaan Jaemin sama sekali.

Dia mengusap rambutnya kasar. Disela dia celingak-celinguk mencari Jaemin dia melihat kerumunan orang-orang ditengah sana. Perasaanya tak enak.

Jeno menghampiri kerumunan itu. Masuk di antara banyak orang disana untuk melihat apa yang terjadi disana.

Matanya membulat ketika melihat seseorang yang tak berdaya disana.

"JAEMIN!"

To Be Continued

Vote&Coment
No forget, oke?!

Jan lupa nonton upilipil tumbuh rambut nanti soree, uwuw

©Vvusr_
17 Februari 2021

𝐎𝐮𝐫 𝐁𝐚𝐛𝐲✓【ɴᴏᴍɪɴ】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang