chapter empat belas

20.8K 2.8K 89
                                    

Pertahanan Jeno runtuh di hadapan lelaki cantik itu. Tubuhnya ambruk menindih Jaemin. Jaemin tidak tau apa yang harus dilakukan untuk menenangkan Jeno, Jaemin hanya mampu mengelus punggung Jeno dengan sayang.

"Maafkan aku..." Lirih Jeno.

"Tidak masalah. Kamu bisa menceritakan kepada ku apapun itu, kita bisa berbagi."

Jeno mengangguk. Menarik diri dari tubuh Jaemin. Duduk tepat disebelah Jaemin.

"Bolehkah aku memeluk mu?"

Jaemin mengerjapkan matanya sesaat. Jantung sangat berisik sekarang. Oh astaga.

Jaemin mengangguk, melakukan hal yang sama seperti Jeno; duduk bersila saling berhadapan.

Sejujurnya Jaemin sangat gugup sekarang, pipi nya mungkin terlihat memerah. Oh ini sangat memalukan.

Jeno menarik tubuh Jaemin dan mendudukkannya di paha; memangku Jaemin.

Jaemin mulai takut sekarang. Dia takut Jeno akan mendengar berisik yang berasal dari jantungnya! Jarak mereka sangat dekat, sungguh!

Setelah beberapa saat Jeno merengkuh tubuh Jaemin dipangkuan nya, Jeno kembali membawa Jaemin berbaring dengan tetap memeluk Jaemin.

"Maafkan aku, aku menyakitimu." Tangan Jeno mengusap bibir Jaemin yang terluka karenanya.

Itu sukses membuat tubuh Jaemin memanas! Oh bagaimana bisa Jeno mememperlakukannya seperti ini! Bisa-bisa jantung Jaemin loncat saking kencangnya dia berdetak.

"Y-ya, tidak masalah." Apalagi ini! Kenapa dia menjadi sangat gugup seperti ini.

"Aku akan mengobatinya."

Belum sempat Jaemin menyahut Jeno kembali meraup bibir Jaemin kali ini Jeno memperlakukannya sangat lembut, seakan bibir Jaemin akan hancur ketika Jeno memperlakukannya dengan kasar walaupun sedikit.

Jaemin terasa melayang sekarang, tubuhnya seperti melayang di udara dengan perut yang seperti tergelitik. Ini nikmat.

Jaemin memejamkan matanya, membalas ciuman lembut Jeno dengan amatir. Ini sudah ketiga kalinya mereka berciuman kan?

🕳️°•Nomin•°🕳️
©Vvusr_

Jeno berjalan menggandeng Jaemin yang menggendong Yuli. Mereka akan belanja kebutuhan Yuli.

"Bagaimana dengan kereta bayi untuk Yuli?" Tawar Jeno.

"Tidak, Yuli sudah belajar berdiri dan berjalan itu tidak cocok untuk Yuli."

"Kereta bayi bisa di sesuaikan dengan umur, nyonya." Ucap sang pelayan yang mengikuti mereka, mendampingi pelanggan.

Hei, apa itu tadi. Jaemin di panggil dengan nyonya? Oh astaga! Jaemin tidak terima, tai sudahlah.

"Tapi aku tidak suka, jangan beli itu, Jeno."

"Baiklah, pilih sesukamu."

"Ah bagaimana dengan itu?" Tunjuk Jaemin pada salah satu barang disana. Baby Walker.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐎𝐮𝐫 𝐁𝐚𝐛𝐲✓【ɴᴏᴍɪɴ】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang