chapter sepuluh

22.1K 2.9K 308
                                    

"kenapa kamu terus menyeret ku hingga sampai asrama!"

"Aku lelah."

Ya sejak acara dia dan juga Jeno meninggalkan Renjun serta kekasihnya, Jeno membawanya ke parkiran dan berakhir pulang ke asrama. Jangan lupakan sabun serta shampo Yuli yang belum terbeli! Itu yang membuat Jaemin kesal.

"Hei, jangan tidur dulu! Gara-gara kamu sabun sama shampo Yuli belum kebeli, Jen. Cepet sana beli, di minimarket depan sana. Cepetan, Yuli mau mandi!"

Jeno melongo tak percaya. Hey, sejak kapan seorang Jaemin bisa seenaknya menyuruh seorang Jeno seperti ini?

"Kenapa harus aku?"

"Kamu lupa? Kamu yang seenaknya narik aku sampe di bawa pulang kaya tadi, siapa lagi kalo bukan seorang Jeno, huh?"

Jeno menggeram pelan, sungguh kakinya seperti ingin lepas! Jeno jarang sekali berjalan jauh hingga puluhan kilo. Sedangkan Jaemin membawanya dari pagi hingga siang. Belum lagi sore nanti akan ada jam kuliah dan sekarang dia harus kembali berjalan ke depan untuk membeli kebutuhan si kecil. Jeno pasrah saja, dan berakhir menuruti kemauan Jaemin.

Setelah beberapa menit akhirnya Jeno kembali ke asrama dengan membawa kantung yang berisi shampo dan sabun untuk Yuli.

Jeno menyerahkan kantung itu kepada Jaemin.

"Terima kasih, Baba∼"

﹁ Nomin ﹂
©Vvusr_

Gadis, ya seorang gadis cantik itu tengah menunggu seseorang dengan tenang, walaupun sudah tengah malam. Hebat!

Gadis centil tapi sayangnya banyak yang tergila-gila padanya itu sebenarnya memiliki niat terselubung. Mendekati seseorang dan akan menggoda seseorang itu pula.

Okay, seseorang yang ditunggu akhirnya datang. Yeeun—gadis yang sedari tadi menunggu seorang lelaki.

"Hai, Jeno."

"Siapa?"

Jeno acuh. Menyuruh Jaemin untuk membuka kamar asrama yang memang kuncinya dipegang Jaemin sedangkan Jeno menggendong Yuli yang terlelap.

"Oh tuhan! Kamu lupa sama aku? Baru setahun lebih aku hilang dan sekarang kamu lupa, astaga Jeno!" Drama nya.

Jaemin yang sudah berhasil membuka pintu pun hanya terdiam melihat gadis yang mungkin dikenal oleh Jeno?

"Ngapain bengong. Ayo masuk," ucapnya pada Jaemin.

"Oh makasih, Jeno."

"Bukan lo. Pergi!"

"Jeno 'kok kamu gitu! Aku juga mau masuk. Ini udah malem, tega banget sih."

Jeno menghembuskan nafas kasar.

"Sayang, bawa anak kita masuk." Ucapnya datar dengan menekankan kata yang di tebalkan.

Jaemin menurut. Tapi sungguh perasaanya membuncah ketika Jeno berbicara seperti itu. Perutnya seperti bergejolak senang mendengarnya. Jangan lupakan jantungnya berdegup sangat kencang. Astaga itu seorang Jeno, sungguh?! Jangan bangunkan Jaemin jika dia sedang bermimpi sekarang!

Selepas Jaemin masuk dengan membawa Yuli. Netra bengis nya kembali menatap Yeeun tajam.

"Mau apa?"

"Aku mau kamu∼" tangan Yeeun yang menurut Jeno sangat kotor itu bergelayut tanpa dosa di lengan Jeno.

Jeno menghempaskan tangan Yeeun paksa. "Lo ngga denger, telinga lo tuli? Gue udah punya anak, dari istri gue. Jadi, jangan ganggu gue lagi!" Ucapnya tajam, setajam silet. Dengan lagi-lagi menekan kan kata yang ditebal kan.

"Mana mungkin kamu punya istri Jeno! Aku ngga percaya,"

"Gue ngga butuh lo percaya atau tidak."

"Tapi aku akan tetep ganggu kamu disini, aku ngga percaya Jeno! Aku bakal buktiin kalo kamu belum punya istri apalagi anak!" Cerca Yeeun.

Jeno menggeram kesal. Tangan nya membuka pintu dan memanggil Jaemin agar keluar.

Jaemin mengerut kan kening. Sungguh dia sebenarnya malu karena ucapan Jeno tadi. Tapi apa boleh buat. Akhirnya Jaemin keluar dan melangkah ke samping Jeno.

"Lo butuh bukti?" Yeeun mengangguk cepat.

"Gue buktiin,"

Jeno menarik tengkuk Jaemin dan segera melahap bibir se merah ceri milik Jaemin serta melumatnya.

Jaemin mengerjapkan matanya. Apa ini! Jeno menciumnya?! Lagi-lagi jantung Jaemin berdegup kencang, sangat kencang melebihi degup kencangnya tadi! Astaga pipinya menjadi sangat merah hingga telinga.

Apa yang harus Jaemin lakukan? Apakah dia harus menendang Jeno? Karena sungguh, ini adalah ciuman pertamanya! Tapi Jujur Jaemin menikmatinya, sangat. Apa Jaemin harus membalas ciuman Jeno? Tapi itu akan sangat memalukan. Lagipula dia gengsi—

Ah persetan dengan gengsi. Akhirnya Jaemin membalas ciuman Jeno; melumatnya dengan amatir, karena ini adalah ciuman pertamanya, tangannya ia kalung kan ke leher Jeno.

Tangan Jeno menggerayangi pinggang Jaemin hingga pantat dan berakhir di antara paha Jaemin; mengangkat tubuh Jaemin untuk ia gendong tanpa melepaskan tautan bibir mereka.

Tanpa memperdulikan Yeeun yang membolakan matanya melihat adegan panas secara langsung. Apakah dia harus menayangkan siaran langsung di sosial media sekarang? Untuk menambah followers.

Jeno melepaskan tautan bibirnya. Menghapus sisa-sisa liur di sekitar bibir Jaemin. Sedangkan Jaemin sangat malu, pipinya merona! Dia menenggelamkan kepalanya di bahu bidang Jeno setelah Jeno selesai membersihkan area bibirnya.

"Oh masih disini? Lo mau liat gue bercinta?"

Wajah Yeeun memerah malu.

"Aku balik lagi kesini besok dan buktiin kalo kalian palsu!" Setelah itu Yeeun melangkahkan kakinya cepat keluar asrama. Meninggalkan Jeno yang masih menggendong Jaemin yang sungguh, dia sangat malu sekarang!

To Be Continued

Vote& Coment
Ayo, go and go!

©Vvusr_
5 Februari 2021

𝐎𝐮𝐫 𝐁𝐚𝐛𝐲✓【ɴᴏᴍɪɴ】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang