"Jaemin,"
"Ya?"
"Yuli memanggil."
"Aku sedang memasak, tenangkan dia dulu."
"Dia tidak mau,"
"Sebentar lagi, Jen. Tenangkan dia dulu."
"Mumama∼"
"Sebentar lagi sayang ..."
"Dia terus merengek, Jaemin."
"Hanya sebentar lagi,"
"Mumama∼"
"Jaemin."
"Ya aku datang! Astaga, kalian ini!"
Jaemin frustasi. Ya sedari tadi mereka terus berceloteh. Entah sejak kapan, Jeno menjadi seseorang yang sangat cerewet! Dia sedang memasak, Yuli yang masih merindukannya terus saja merengek memanggilnya. Sedangkan Jeno, lelaki tampan yang menyukai anak kecil itu ternyata tidak bisa menenangkan Yuli! Dan malah ikut merengek seperti Yuli.
"Entah sejak kapan seorang Lee Jeno yang mendapat gelar irit bicara menjadi sangat cerewet sekarang! Kemari kan," kesal Jaemin. Jeno hanya mendengus dan menyerahkan Yuli untuk digendong nya. Setelah berada di gendongan sang Muma, Yuli memekik senang.
"Tolong sajikan makanan, aku belum sempat menyajikannya karena ke dua bayi ku terus merengek!"
Jeno membulatkan matanya.
"Aku?" Tanyanya dengan tangan yang menunjukkan dirinya sendiri.
"Ya, lalu siapa, Yuli?"
"Tidak,"
"Apanya yang tidak?!"
"Aku tidak bisa, Jaemin."
"Hanya menyajikan, astaga Jeno."
"Bababa∼" oceh Yuli dengan merentangkan tangannya ke depan; ke arah Jeno.
Selamat! Berterima kasih lah pada Yuli, Jeno!
"Mau bersama ku? Baiklah!" Ucap nya girang dan segera menggendong Yuli dan berjalan tergesa-gesa menuju sofa.
"Aish, mereka bekerja sama membuat ku kesal?"
Setelah beberapa saat Jaemin telah menyajikan makanan di meja makan dan memanggil Jeno untuk datang serta membawa Yuli.
"Aku akan mengajak Yuli belanja, besok." Ucap Jaemin di sela menyuapi Yuli. Keadaan tetap sama seperti sebelum-sebelumnya ketika mereka makan. Jeno yang menyuapi Jaemin serta dirinya sendiri dan Jaemin yang dengan telaten menyuapi sekaligus membersihkan kekacauan Yuli ketika makan. Yuli akan mengacau ketika makan, wajahnya akan penuh dengan bubur karena bocah itu akan menyeka sisa-sisa bubur yang ada disekitar bibirnya menggunakan tangan. Alhasil sisa-sisa bubur itu akan menyebar ke seluruh bagian wajah Yuli jika tidak secepatnya di bersihkan.
Yuli memang masih mengonsumsi bubur setiap harinya, karena kedua pemuda itu tidak tau apa yang harus dimakan seorang bayi seperti Yuli.
"Kemana?" Tanya Jeno tangannya terulur untuk kembali menyuapkan sesendok nasi ke mulut Jaemin dan disambut Jaemin dengan meraup sendok yang berisi makanan itu ke dalam mulut nya.
"Ke mall, kita hanya mempunyai jam kuliah sore besok."
"Baiklah, aku akan menemanimu besok."
Jaemin menolehkan kepalanya menghadap Jeno.
"Kamu tidak mempunyai kegiatan apapun besok?"
"Ya,"
"Baiklah, kita bertiga akan ke mall bersama."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐮𝐫 𝐁𝐚𝐛𝐲✓【ɴᴏᴍɪɴ】
Fiksi RemajaEnd! But kalo baca tetep Vote sama Komen ya! Book one from Big baby! Ada sequel, jadi kalo abis baca ini baca juga book two-nya, oke?! Tidak banyak konflik jadi hati dijamin aman! . Jeno dan juga Jaemin adalah teman satu kamar atau bahasa gaulnya ad...