Part 15 (May I?)

111 9 0
                                    


Jeonghan pov...

Hatiku kosong... Ku tatap penampilanku di hadapan cermin besar agam di hospital yang kini menjadi rumah keduaku semenjak aku mengetahui mengenai penyakitku.

"Haha... Kau semakin pucat, Han..." Gumamku sendiri.

Perlahan ku usap air mata yang kini mengalir keluar dari mataku yang kini semakin bengkak.

"Jeonghan?" Panggil seseorang yang aku kenali siapa si dia.

"Eunjin hyung..." Lirihku perlahan.

"Haha... Kau masih mengenaliku, cheonsa ssi..." Ujar Eunjin hyung memandangiku sinis.

"Apa yang kau lakukan di sini? Ingin membunuh diri bersamaku?" Tanya Eunjin hyung.

"Boleh ke?" ...

Jeonghan pov end


.





.




.

"Baiklah, latihan kita selesai guys! Coups!" Panggil Hana.

"Mana Jeonghan? Kenapa dah hampir dua hari noona tak nampak dia?" Tanya Hana.

"Molla.." Jawab Scoups ringkas membuatkan Hana yakin ada sesuatu yang tidak kena.

"Coups..." Panggil Hana.

"Noona, saya pergi dulu ye... Saya ada schedule lain..." Ujar Scoups memberi alasan.

"Coups, tunggu!" Tahan Hana.

"Jagalah permata sebelum ianya retak..." Ujar Hana lalu berlalu meninggalkan Scoups yang sepertinya tergamam dengan kata- kata itu.

"Sebelum retak... Haha... Hatiku juga retak noona..." Lirih Scoups.

Scoups hanya berjalan keluar meninggalkan membernya yang lain.

"Hyung... Can we just forgive him already?" Tanya Vernon.

"I don't know, Vernon... To be honest i wanna forgive him but at the same time my heart still hurt for what he did to us..." Ujar Joshua.

"But he still our member, our friends, our family and he still my hyung..." Ujar Vernon.

"I will try..." Ujar Joshua.

"Hyung... Saya tahulah hyung dan Vernon je pandai cakap bahasa inggeris tapi fikirlah sikit kitaorang kat sini..." Ujar Seungkwan bengang.

"Ni huh! Jun hyung dan Minghao hyung ni! Cakap bahasa cina je! KOREAN PLEASSE!" Ujar Seungkwan.

"Please, boo..." Ujar Vernon.

"Diam!" Ujar Seungkwan.

"Dahlah... Kajja kita ada schedule kan?" Ujar Joshua lalu membawa membernya menuju keluar dari practice room itu.


.




.



.

"Minjung ah... Bogoshippeo..." Ujar Eunjin.

"Hyung..." Panggil Jeonghan lalu menghulurkan secawan coklat panas kepada Eunjin.

"Gomawo sebab hyung sudi menceriakan saya hari ni..." Ujar Jeonghan tersenyum hangat.

"Jeonghan... Kamu tak membenci hyung?" Tanya Eunjin.

Jeonghan hanya menggelengkan kepalanya lalu memandang sekelilingnya yang kini dipenuhi ribuan manusia.

"Hyung..." Panggil Jeonghan apabila Eunjin berlalu meninggalkan Jeonghan.

Jeonghan hanya membiarkan Eunjin berjalan pergi meninggalkannya.

"Mianhae.. Akh!" Rintih Jeonghan kesakitan meremas rambutnya berharap kesakitan di sekitar kepalanya menghilang.

"Appo... Akh... Ubat.." Lirih Jeonghan lalu mencari ubatnya di dalam poket jaketnya.

Dia menelan paksa pil putih itu tanpa bantuan air.

"Haha.. Jeonghan hidupmu menyedihkan..." Ujar Jeonghan lagi lalu menepuk kuat dadanya.

Tiba- tiba dia merasakan kehangatan di bahagian kepala dan lehernya apabila seseorang memakaikannya scarf dan topi hangat.

"Jun..." Ujar Jeonghan.

Sepantas kilat, Jeonghan menanggalkan scarf dan topi tersebut, menghulurkannya kepada Jun lalu cuba berlalu pergi, namun berjaya ditahan oleh Jun terlebih dahulu.

"Sampai bila hyung?!" Jerit Jun bengang.

"Tinggalkan hyung, Jun... Hyung mohon..." Ujar Jeonghan merayu.

"Lalu apa? Biarkan hyung pergi selamanya dari SEVENTEEN?" Tanya Jun.

"Lebih baik daripada kamu semua menderita bukan?" Tanya Jeonghan sinis.

"Tanpa hyung, ianya lebih jauh menyakitkan..." Ujar Jun.

"Jun... Hyung mohon.. Akh..." Rintih Jeonghan lalu rebah dihadapan Jun yang kini hanya mampu tergamam merengkuh tubuh lemah abangnya itu.

"Hyung!!! Jeonghan hyung!!!" Jerit Jun cemas.

"Hahaha... Jeonghan... Life is full of lies..." Ujar Eunjin dari jauh sambil menggenggam sebotol putih ubat.

"Jeonghan hyung!!!" Jerit Jun.
















TBC

Please Love Me Season 2 #CompleteWhere stories live. Discover now