Chapter 17

351 28 0
                                    

Lalu Takashi Yamada dan Lita Aoi pun berpisah dan kembali keteman masing-masing, tiba-tiba Mikami Yua berteriak memanggil Lita Aoi.

Mikami Yua : Tuan Putri, anda kemana saja tadi. saya jadi cemas, karena anda tidak ada ditempat tadi.

Lita Aoi : ooh maaf.. aku ketoilet tadi sebentar.

Mikami Yua : Anda tadi ketoilet ya, ini minumannya sudah saya belikan.

Lita Aoi : ooh terimasih Yua.

Lita Aoi : Tunggu dulu, aku kan mau ngomong sama Takashi Yamada, kenapa dia bisa jaog berantem dan kenapa dia bisa memiliki mobil mahal, kenapa tadi malah ngomong soal wanita yang dia suka. ( dalam pikiran )

Mikami Yua : Tuan Putri....siswa dan siswi sudah banyak yang kembali kehotel, ayo kita juga kembali kehotel juga.

Lita Aoi : Ayo kita kembali kehotel.

Melihat pantai yang mulai sepi karena seswa dan siswi yang sudah selesai bermain dipantai dan mereka kembali kehotel, lala membuat Lita Aoi dan Mikami Yua ikut kembali juga kehotel. Malam pun tiba, jam menunjukan pukul 18:30, semua siswa dan siswi menuju ruang makan. Diruang makan, semua siswa dan siswi duduk lalu menimati makanan yang sudah disediakan pelayan hotel, tiba-tiba Takayasi Daisuki duduk disamping Lita Aoi dan berkata.

Takayasi Daisuki : Lita cantik, bolehkan saya duduk disamping kamu.

Lita Aoi : Hmmmm...Boleh.

Takayasi Daisuki : Terimakasih, saya akan duduk disamping Lita.

Melihat Takayasi Daisuki duduk disamping Lita Aoi, sosntak membuat Mikami Yua marah dan berkata.

Mikami Yua : Woy... kutu air, kau janagan duduk disamping Tuan Putri, cepat pergi dari situ atau aku akan mematahkan semua tulangmu.

Mendengar Mikami Yua berkata seperti itu, memebuat Lita Aoi langsung menenangkan Mikami Yua dan berkata.

Lita Aoi : Yua....tenang, biarkan saja dia duduk disampingku, dia tidak mengangguku kok.

Mikami Yua : Tapi Tuan Putri.

Lita Aoi : Sudah kamu makan saja, nanti Guru marah sama kamu, kalau kamu sampai membuat keributan disini.

Mikami Yua : Baik Tuan Putri, saya mengerti.

Mikami Yua : Awas saja, kalau dia sampai menggodai Tuan Putri, akan ku langsung patah lehernya. (dalam pikiran)

Setelah makan, semua siswa dan siswi pun pergi keluar hotel dan menuju kepemandian yang berada disamping hotel, Lita Aoi dan Mikami Yua pun ikut pergi juga kepemandian. Dirungan kamar mandi, Lita Aoi gugup karena dia ingin masuk kepemandian wanita. lalu berpikir.

Lita Aoi : Bagaimana ini, aku akan masuk kepemandian wanita, didalam pemandian wanita itu sudah pasti semua wanitanya pasti pada telanjang, aku tidak mau melihat mereka telanjang. ( dalama pikiran )

Lalu Lita Aoi melihat Mikami Yua dan berkata.

Lita Aoi : Yua... kenapa kamu telanjang.

Mikami Yua : Kan saya ingin mandi, ya pasti saya telanjang, Tuan Putri sendiri kenapa belum melepas pakaian anda, apakah anda tidak mau mandi.

Lita Aoi : Bukannya aku tidak mau mandi, tapi.

Tiba-tiba Minami Mika dan Mitsuki Miku datang dengan telanjang bulat, lalu Minami Mika berkata.

Minami Mika : Tapi apa.

Lita Aoi : Mika, Miku, kenapa kalian telanjang juga.

Minami Mikam : Emangnya kenapa kalau kami telanjang, kan kami ingin mandi, lalau kenapa kaka Lita belum melepaskan pakaian kaka atau kaka Lita tidak pernah mandi dengan orang banyak.

Lita Aoi : Bukan Aku tidak pernah mandi dengan orang banyak.

Lita Aoi : Kalau mandi didepan laki-laki aku tidak apa-apa, karena aku pernah mandi dipemandian umum. tapi sekarang ini aku mandi ditempat pemandian wanita, ya pasti aku tidak pernah. ( dalama pikiran )

Minami Mikam: Terus kenapa. ada hal yang lain.

Lita Aoi : Begini....

Minami Mika : Kelamaan, Yua.... aku akan melepas pakaian kaka Lita dan akan membawanya masuk kedalam pemandian.

Mikami Yua : Ya..silahkan.

Lalu Minami Mika mendekati Lita Aoi.

Lita Aoi : Mika kamu mau apa.

Dengan cepat Minami Mika melepas semua pakaian Lita Aoi lalu membawa kedalam pemandian. Didalam pemandian, wajah Lita Aoi langsung memerah, karena melihat semua siswi wanita yang berada disekolahnya telanjang. lalu Minami Mika berteriak.

Aku Jadi Perempuan ( Ongoing )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang