Chapter 107

60 7 0
                                    

Melihat wajah Takayasi Daisuki yang memerah, membuat Mikami Yua berkata.

Mikami Yua : Kenapa wajah mu merah Daisuki. Apa kamu sedang sakit.

Takayasi Daisuki : Tidak kok..., Aku tidak sakit. Aku baik baik saja.

Mikami Yua : Tapi kenapa wajah merah.

Takayasi Daisuki : Jangan pikiran kan itu. Ada kamu sudah siap.

Mikami Yua : Ya...

Takayasi Daisuki dan Mikami Yua pun pergi dan menuju tempat yang sudah disiapkan Nanami Aika, yaitu disebuah taman yang sangat indah dengan bertaburan kunang kunang dan dialiri air sungai yang berada tidak jauh dari tempat penginapan Mikami Yua. Diperjalanan, Takayasi Daisuki tiba tiba berkata.

Takayasi Daisuki : Yua... Kamu agak berbeda malam ini.

Mikami Yua : Apa yang berbeda dari ku.

Takayasi Daisuki : Kamu lebih indah.

Mikami Yua : Aku kurang ngerti. Bisa kamu jelaskan.....

Takayasi Daisuki : Kamu sangat cantik malam ini.

Mikami Yua : Bearti...., Sebelum nya aku tidak cantik gitu.

Takayasi Daisuki : Siapa yang bilang, kalau sebelum nya kamu tidak cantik. Sampai kapan pun kamu tetap cantik bagi ku.

Mendengar kata-kata dari Takayasi Daisuki baru san, membuat wajah Mikami Yua jadi memerah, lalu Mikami Yua berkata.

Mikami Yua : Benar kah. Kamu juga keren bagi ku.

Takayasi Daisuki hanya tersenyum manis kepada Mikami Yua. Mikami Yua pun membalas nya dengan senyuman manis juga. Tidak lama kemudian, mereka berdua pun sampai ditempat itu, lalu Mikami Yua berkata.

Mikami Yua : Dimana ini..., Kenapa kamu mengajak ku kesini. Disini sangat sepi.

Takayasi Daisuki : Itu bagus kan. Hanya kita saja berdua disini.

Mikami Yua pun tidak sengaja melihat sebuah meja makan di samping sungai, lalu berkata.

Mikami Yua : Kok... Disitu ada meja makan.

Takayasi Daisuki : Ayo kita ke meja makan itu.

Mikami Yua : ayo.

Takayasi Daisuki dan Mikami Yua pun berjalan ketampat meja makan tersebut. Mikami Yua pun terkejut saat melihat meja makan tersebut, karena meja makan tersebut sudah ada makanan dan sebuah lilin berwarna merah. Lalu Takayasi Daisuki berkata.

Takayasi Daisuki : Ayo kita duduk.

Mikami Yua : Ya.

Mereka berdua pun duduk dan menitmati makanan. 10 menit berlalu. Tidak ada satu pun dari mereka berdua yang mulai bicara. Tidak lama kemudian, kunang kunang berterbangan disekitar mereka berdua. Yang membuat pemandangan sekitar menjadi indah, lalu Mikami Yua berkata.

Mikami Yua : Ada kunang kunang...., Cantik nya.....

Takayasi Daisuki : Apa kamu suka.

Mikami Yua : Ya... Aku suka kunang kunang. Karena mereka sangat indah di malam hari.

Takayasi Daisuki : Yua.... Apa kamu mau tau. Ada yang lebih indah dari kunang kunang.

Mikami Yua : Apa itu.

Takayasi Daisuki : Senyum kamu...

Mikami Yua : Maksud kamu.

Takayasi Daisuki : Senyuman kamu lebih indah dari kunang kunang. Itu yang membuat kamu suka kamu.

Mendengar kata kata dari Takayasi Daisuki tadi, membuat wajah Mikami Yua menjadi merah dan tersapu malu, lalu Mikami Yua berkata.

Mikami Yua : Benar kah.

Takayasi Daisuki : Ya...

Disisi lain, disebuah semak semak yang tidak jauh dari meja makan Takayasi Daisuki dan Mikami Yua. Lita Aoi, Nanami Aika, Minami Mika, Mitsuki Miku dan Miyako Azumi sedang mengintip, lalu Mitsuki Miku berkata.

Mitsuki Miku : Untuk apa kita melakukan ini. Kurang kerjaan saja.

Minami Mika : Jangan gitu Miku, ini adalah momen yang sangat langka.

Nanami Aika : Ya... Miku, aku setuju dengan Mika.

Mitsuki Miku : Boleh aku pergi dari sini. Disini banyak nyamuk. Aku digigiti nyamuk tau. Apa kalian tidak digigiti nyamuk.

Lita Aoi : Aku tidak.

Miyako Azumi : Aku juga.

Minami Mika : Ya aku juga. Mungkin Kamu Miku belum mandi. Jadi kamu digigit nyamuk deh.

Mitsuki Miku : Maaf saja ya.... Aku mandi 3 kali sehari.

Nanami Aika : Sudah... Kalian jangan Brisik...., Nanti kita ketahuan sama mereka berdua.

Mendengar kata-kata dari Nanami Aika tadi. Mereka pun diam.

Aku Jadi Perempuan ( Ongoing )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang