typoo ohh typoo
voment nya ya
happy reading.
Setelah bell pulang sekolah lakia langsung berlari untuk keparkiran Resa cs mengejar lakia dri belakang,sedari tadi pada saat belajar lakia sama sekali tidak fokus dia banyak melamunnya sampai sampai dia tidak mengerjakan tugas nya
Waktu istrahat juga dia sama sekali tidak makan atau ke kantin teman temannya sudah memaksa lakia. Ini yang di takutkan gio,makannya dia tidak ingin memberitahu lakia tentang soal ini
Tadi lakia ingin sekali kabur dari sekolah tapi lakia itu seorang ketua osis dia tidak pantas berperilaki seperti ini. Meskipun dia anak pemilik yayasan itu sama sekali tidak mengaruh malahan dia akan di marahi oleh reinal dan akan mempermalukan keluarganya
Lakia sudah sampai di parkiran dia langsung masuk kedalam mobilnya yang di ikuti teman temannya. Giocs menyusul dari belakang,lakia memang seperti itu orang nya dia pasti akan sangat khawatir kepada orang yang sangat dia sayang
Lakia mengendarai mobilnya dengan kecapatan tinggi dan itu membuat teman temannya takut alan terjadi sesuatu,tapi tidak ada gunanya mereka memberhentikan nya lakia pasti akan memberontak dan akan sangat sensitif
Beberapa menit kemudia mereka sampai di rumah sakit lakia langsung mempegal gas nya lagi lalu memakirkan mobil nya di pasrkiran lalu langsung berlari kedalam. Resa dan lainnya hanya bisa diam sama sekali tidak menahan lakia
Tiara menghela nafas panjang "apa segitunya lakia sayang sama kavio,sampe sampe dia bawa mobil ngebut kayak tadi"
"Kavio beruntung bisa dapetin cewek kayak dia" ucap gio
"Lakia benr bener sayang banget sama kavio,dia terus nangis waktu pas istirahat" ujar frina
"Udah yuk jan ikut²an mellow,masuk" tukas hema
Mereka mengangguk,lalu masuk kedalam rumah sakit
*
lakia's POVGue terus lari di sepanjangan koridor,masa bodo mau ada yang ngeliatin gue. Gue terus ngeluarin air mata gue sederas deras mungkin,gue khawatir banget sama keadaan kavio kata gio jam 2 nanti kavio bakal operasi di kepalanya
Dan kemungkinan akan buat kavio lupa ingatan gue belum siapa untuk di tinggal sma kabio,ini semua gara gara gue buat apa gue minta break kedia dan bersikap dingin ke diaa gue bener bener nyesel akan hal itu
Ini semua gara gara gue,gue belum bisa ngebahagiain kavil sepenuhnya. Apa yang harus gue perbuat,gue sampe di lantai 5 lantai ruangan kavio
Gue udh bisa lihat ada bunda dan om hardi,yang sma sama kayak gue lagi khawatir berat. Mereka mgedengar langkahan sepatu gue,refleks mereka langsung menoleh ke gue
Bunda lia berlari kecil le gue dan langsung meluk gue,sungguh apa lagi iniiii gue bener bener makin merasa bersalah sma kavio dan orang tua nya
"Lakiaa hiks..." isak bunda lia
Gue memperat pelukannya "bunda,k-kavioo hiks..."
Bunda lia melepas pelukannya "kavio baik baik aja sayang,hanya saja dia harus operasi"
"Bunda ini semua gara gara lakia bunda,kavio lagi banyak pikiran dan lakia udh jadi hiks... beban pikiran hiks... dia" lirih gue
Bunda lia ngelus pipi gue lembut "heyy!! Lakia gk boleh gitu ini bukan salah lakia"
Gue menangis sejadi jadinya di situ,bunda lia memluk gue lagi erattt bangett sembari ngelus rambut gue
"B-bunda lakia boleh ketemu kavio?" ucap gue