LAVIO - Kebahagian

25 0 0
                                    

.

Rapat sudah selesai,murid murid juga sudah di pulangkan sekarang di aula hanya ada keluarga lakia. Kavio baru saja pulang,itu juga lakia yang maksa karna dia susah sekali kalau di suruh

Reinal kini hanya bisa mondar mandir,karna dia bingung kalau sudah begini harus bagaimana. Lakia dkk hanya bisa menatap reinal yang mondar mandir sana sini

Lion mendengus kasar "yahh,kenapa sih?ayo pulang"

Reinal menengok ke lion "sabar lion"

"Yah bukan sabar² dari tadi kita nungguin ayah ngomong. Tapi gk ngomong²" ujar lakia

Putrian mendekat kepada suami nya tersebut "nal udh yuk pulang,kasian anak anak pasti capek. Lion juga besok kan harus ke london lagi udh yuk"

"Ya udh yuk"

Lion dan lakia memutarkan bola matanya "yehh" ucap mereka bersamaan

"Bunda yang nyuruh langsung nurutt gimana sihh" elak lakia

Putrian mengusap ujung kepala lakia "udah yuk pulang,mass ayo"

Reinal mengangguk lalu mereka ber4 meninggalkan aula

Di parkiran.

Reinal dkk sudah masuk kedalam mobil yahh bisa di ketahui itu mobil 'alphard' *mau sombong duluuu*

Kepala lakia menengok ke arah jendela,dan putrian hanya bisa menatap sang putri nya nya tersebut. Putrian tidak tahu sebenarnya lakia itu sedang senang atau sedih dia bingung apa semua ini benar

Apa tidak berakibat buruk kepada lakia. Putrian takut tbtb teman teman leticia menyerang lakia lagi

Tidak itu tidak baik untuk di pikirkan,putrian harus berbicara kepada suaminya

"Laa"

Lakia kaget lalu menengok kepada bunda nya "hmm,apa bun?"

Putrian tersenyum manis kepada putri nya "gpp,jangan bengong yah sayang gak baik loh"

"Ohh iyah bunda" lakia mengangguk

"Yon kamu besok berangkat jam berapa toh?" Tanya reinal

Lion sok berpikir "tunggu yah"

"Bukan nya ayah yg mesenin tiketnya,kok nanya ke lion sihh" heran lion

Reinal menoleh ke lion sekejap "lahh iyah yakk,ayah lupaa adohh"

"Makannya klo udh tua jangan godain bunda terus,mampus kann" ledek lion

Lion tau reinal selalu merengek minta satu anak kembar. Tapi putrian selalu mengomel dan mengoceh

"Kamu apa²an sih,siapa juga yg kyk gitu?" Bela reinal kepada diri nya sendiri

Lakia berdecak "Yahhh, emg lakia gk tau setiap hri tuh di dapur ayh selalu minta 'ndaa yang cantikk,nambah satu dong yg kembar' emg lakia gk pernh denger" ujar lakia

Lion menahan kekehan nya "Di kira budeg kali lo dek"

"Husstt lion kmu gk boleh ngomong gtu" ucap putrian lembut

Lakia menarik nafas "yahh"

"Apa sih laa?" Reinal sudah kesal

"Yee,ndaa ayah kesel tuhh" goda lakia

Putrian hanya tersenyum "kan kalian yang bikin ayah kalian kyk gtu,kok jadi ke bunda"

Lion menoleh ke belakang "bun,udh deh nambah aja kasian ayhh nanti malah minta tuyul lagi bukan anak"

Reinal menatap lion tajam "lionn!!"

Lion hanha cengengesan tidak jelas "maaf yah,ampunn"

"Udahh jangan ganggu ayah kalian,dia lagi fokus" ucap putrian

"Bela teross!!" Teriak lion

Reinal memukul lion sampai lion meringis "kamu apa²an sih teriak² gk jelas berisik tau"

"Kann umat nya lakia"-lion

Lakia membulatkan mata nya "lo apa sih bang,siapa juga yg suka teriak²"

"Yon,mana mungkin lakia suka teriak². Dia kan cuek anaknya" bela putrian kepada anak nya

"Alahh bun lakia mah jaim,itu mah dulu sekarang kan dia ngacir kemana mana" ucap reinal

"Nah yah betull tuh"-lion

"Nggak lah mass,lakia gk kyk gitu. Dia kan pinter tata krama"-putrian

Lakia tersenyum licik kepada ke2 laki lakia tersebut

"Udh yon klo sama bunda,ayah nyerahh"-reinal

"Yee kyk yeng mau lomba ajee" canda lion

Mereka semua terkekeh dengan candaan lion

Mereka sekarang sudah bahagia,karna bisa berkumpul lagi ssperti dulu

Lakia sekarang tidak kesepian lagi. Lakia kini sudah tau apa arti keluarga

Dengan lain kavio... mereka memang sedang berkumpul di ruang keluarga,kavio tidak tahu kenapa ayah dan bunda nya menyuruh kesya dan kavio untuk berkumpul di ruang keluarga

Kavio masih jengkel dengan masalah yang kemarin,sekarang saja kavio memalingkan wajh nya

Kavio sama sekali tidak menatap bunda nya atopun ayah nya

"Yah bun,klo gk ada yg mau di omongin kesya ke atas" ucap kesya

Melia menatap anak nya "bunda mau ngomong sma kalian ber2"

Kesya dan kavio tidak mengubris,hanya ada keheningan "bunda berhenti kerja"

Yang tadi nya muka kavio datar seketika dia kaget karna ucapan melia "apa bun?"

"Bunda kalian berhenti kerja" jelas hardi

Kesya mengerutkan keningnya "kenapa?"

"Bunda mau nemenin kalian,terutama kavio. Bunda masih kerja hanya saja bunda gk bakal ke kantor kecuali klo ada metting ato pertemuan mendadak bunda akan ke kantor"

Kesya menengok kepada kavio

"ini karna kita ber2 bun?" Tanya kavio

"Hmm,bunda gk tega ninggalin kavio sendirian. Lagian kan klo bunda gk kerja,gk bikin keluarga terpecah belah" jawab melia

Kavio memeluk sang bunda nya eratt "makasih bundaa,maafin kavio. Mungkin bunda memilih untuk kerja biar gk bosen,tpi karna sifat ke kanak²an kavio bunda jadi berhenti kerja"

Melia melepas pelukan kavio,dan mengusap muka anak bungsu nya "nggak sayang,bunda berhenti bukan karna kavio kok. Rasanya beda sayang kalau di kantor gk ada yg nyium pipi bunda lagi,dan gk ada anak jagoan bunda yang meluk bunda"

Kavio mengecup kening melia "makasih bunda,sekali lagi kavio minta maaf bundaa"

Hardi berdehem "ini ayah nya gk di peluk"

Kavio tersenyum,lalu memeluk hardi *tau gk sih klo laki laki pelukan kek gini,sok cool kan* "jagoan ayahh"

Kavio terkekeh,dan kesya dia sedang menahan kecemburuan nya

Melia mengulurkan kedua tangannya kepada kesya "Kesya sinii"

Kesya tersenyum lalu memeluk bunda nya "bundaa,kesya kangenn"

Melia mengangguk,dan mereka ber4 berpelukan bersama

***
NEXTT YOO

LAVIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang