00. Prolog

25.9K 2.7K 554
                                    

Dingin, basah, dan asin.

Tiga hal yang Jaemin rasakan saat kesadaran perlahan menyentaknya. Bau amis, juga sesuatu seperti lendir yang tak sengaja disentuhnya berhasil membuka lebar-lebar mata rusa itu. Rasa perih seketika langsung menusuk konjungtiva saat Jaemin beranjak dari tidurnya. Kelopak mata yang mendadak terbuka dengan kondisi kornea yang tak siap menerima rangsangan benda asing yang tak lain adalah air laut mampu membuat lapisan luar area mata itu tersengat. Jaemin menunduk mengucek kedua matanya, memutar-mutar tangannya membentuk pola melingkar, lalu menurunkan kedua tangan itu saat keadaan mulai membaik.

Buram.

Hal pertama yang dilihatnya adalah kegelapan yang buram.

Mau tak mau, Jaemin kembali mengucek mata mencoba menjernihkan penglihatannya.

Jaemin mendesah dalam diamnya. 'Hm ... sama saja.'

Bukan. Sepertinya memang bukan matanya yang bermasalah, melainkan pencahayaan dan kondisi tempat itu yang gelap temaram.

Awalnya, Jaemin terdiam dengan kondisi mencerna sesuatu yang kini tengah dialaminya. Namun, setelah seluruh ingatan dan inderanya berfungsi dengan baik, Jaemin membelalak kemudian meloncat dari tempat tidur sebelum membalikkan badan. Netranya seketika membola melihat hal aneh terpampang di depannya.

A-apa itu? Cangkang kerang raksasa?Apa ia baru saja tidur di dalam sana?

Jaemin menggeleng kuat. Tangannya lagi-lagi mengucek mata yang sebenarnya memang melihat cangkang itu, terus menguceknya hingga dirinya benar-benar yakin jika tadi ia salah lihat kemudian membukanya.

Well, cangkang itu masih ada di sana, terbuka lebar menampilkan dinding cangkang yang terlihat berlendir, dengan sesuatu seperti jeramiㅡyang menjadikan alas dalam satu sisi cangkang lain yang menempel di lantai kayu. Jaemin bergidik kemudian mengedarkan pandangannya ke sekitar. Bulu kuduknya seketika meremang.

Apa benar ia berada di dalam laut? Tepatnya di bangkai kapal yang terlihat usang namun terawat itu?

Tapi, ini ... mustahil.

Siapapun orang yang tenggelam apalagi sampai ke dasar laut terdalam tidak mungkin masih hidup. Tapi Jaemin merasa jika dirinya masih bernapas.

Arghh! Sungguh, ini membuatnya frustrasi.

Apa jangan-jangan dirinya sudah mati dan menjadi hantu gentayangan di lautan lepas?

Ugh! Itu terdengar lebih tidak masuk akal.

Membuang jauh-jauh segala bentuk pertanyaan yang hinggap di benaknya, Jaemin berinisiatif berenang keluar. Mungkin, di luar sana Jaemin bisa mendapat jawaban dari semua pertanyaannya.

Mengayunkan kaki guna mendorong tubuhnya berenang semakin ke depan, Jaemin melihat-lihat isi dalam bangkai kapal, sebelum dirinya mencapai geladak utama dan terpukau melihat pemandangan di luar sana.

Indah.

Satu kata yang ada di benak Jaemin.

Namun, kekaguman itu mendadak sirna saat dengan mata kepalanya sendiri, ikan besar yang Jaemin kira memang ikan dengan ekor warna-warni yang indah itu ternyata sangat mengerikan di bagian pinggang hingga kepala. Ikan besar itu memiliki ekor juga badan dan kepala yang menyerupai manusia.

Tidak! Itu memang tubuh manusia, dengan ekor di bawahnya. Bahkan mereka mempunyai tangan.

Belum selesai rasa terkejutnya melihat puluhan ikan berbadan manusia, kini Jaemin dihadapkan dengan pemandangan sebuah istana yang terlihat megah. Ada balkon luas di paling puncak istana tersebut. Namun, yang menjadi aneh, Jaemin bisa melihat semua itu dengan lebih jelas, apa yang ada di sana dan sesuatu apa yang mereka lakukan di dalamnya. Sepertiㅡkalian hendak memvideo seseorang dari jarak jauh namun kalian sengaja menzoomnya agar terlihat lebih jelas, pun dengan kualitas kamera yang tentu saja tinggi dan jernih. Dan itu yang Jaemin rasakan sekarang.

Ia memang sebelumnya melihat sebuah istana, namun nampak kecil dan terlihat sangat jauh.

Tapi, kini?

Bahkan dua orang yang entah laki-laki atau perempuan yang sama-sama berambut panjang tengah bercumbu pun mampu tertangkap retina mata Jaemin.

Jaemin mendadak tertegun menatap dua orang yang sedang bercumbu ria di depan sana. Fokusnya tak teralih saat suara erangan dan lumatan yang diberikan seseorang berbadan kekar itu semakin meliar. Bahkan, telinga Jaemin masih bisa mendengar suara desahan lawan main sang berbadan kekar yang meneriaki namanya dan terus berkata lebih cepat.

Kepala Jaemin mendadak pening.

Akhirnya, Jaemin ambruk di geladak utama bangkai kapal itu, dengan ingatan terakhirㅡyang ternyata sempat melihat wajah seseorang yang tengah mengerang nikmat itu.

Itu ... wajah dirinya, dengan sosok berbadan besar yang juga memiliki ekor di bagian bawah tubuh kekarnya.

"Ahh, Jeno. Lebih cepathhh ...."
















=====

Hai!

Ini adalah work pertamaku di akun ini, dengan main cast utama Nomin dan genre fantasy Mermaid, AU!

Aku memang masih awam dalam genre fantasy, sih. Tapi aku ingin mencoba sesuatu yang menantang. Apalagi tema kali ini berbeda sama cerita-cerita mermaid yang lain jadi harus mutar otak dan persiapan yang bener-bener matang.

Baiklah, aku sedikit kasih bocoran gimana cerita ini berjalan. Di sini, yang jadi duyung itu Jeno, sedangkan Jaemin manusianya. Aku mau bikin cerita ini sedikit anti mainstream yaitu dengan Jaemin yang aku seret ke lautan. Jika biasanya duyung yang ke daratan, nah ini manusianya lah yang ke lautan, tempat tinggal duyung.

Nah loh, gimana ceritanya?

Dari pada bertanya-tanya mending baca chapter selanjutnya deh dan selesaikan rasa penasaran kalian.

Dari pada bertanya-tanya mending baca chapter selanjutnya deh dan selesaikan rasa penasaran kalian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Welcome to my universe!

Happy reading! 💚

OINIS : The Sirena [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang