.
.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
.
.
"Kwanie!!" Teriak Hana saat dia terbangun dari tidurnya.
Dia sangat ingin mencari adiknya itu saat ia menyadari bahwa dirinya tengah berbaring di seprai lembut yang biasa dia gunakan dan selimut tebal yang membungkus tubuhnya.
Hana merasa gelisah dengan mimpi yang baru saja dia alami, bahkan ketika dia bangun gambar-gambar itu masih terlalu jelas terukir di benaknya.
"Hana-ya, ada apa sayang?" Ibunya bertanya dengan raut wajah khawatir.
"Dimana Kwanie ibu?" Hana bertanya sambil menatap lekat wajah ibunya.
"Adikmu itu berada di kamarnya, dia terbangun tadi malam dan ibu menyuruhnya untuk beristirahat sekitar satu atau dua hari." Ujar Yuri sambil tersenyum saat dia menepis beberapa helai rambut di wajah Hana.
Dia menjadi lebih tenang karena mengetahui adiknya itu baik-baik saja.
"Ibu, bagaimana kabar ayah? Apa dia baik-baik saja? Dia tidak terluka parahkan?" Tanya Hana dan dia kembali merasa gugup saat teringat bahwa mereka meninggalkan ayah mereka di padang rumput untuk mencari batu permata.
"Ayahmu itu orang tua yang keras kepala sayang, sekarang dia baik-baik saja. Jika pun dia terluka, bahkan butuh beratus-ratus binatang iblis untuk mengalahkannya." Ujar Yuri menjawab pertanyaan Hana.
"Dan berapa lama aku tertidur ibu?" Hana bertanya lagi sambil menyandarkan punggungnya di kepala tempat tidur.
"Tiga hari sayang, kau membuatku dan ayahmu khawatir. Ibu sudah berpikir jika kau tidak bangun sampai matahari terbenam, ibu akan meminta seseorang dari keluarga bangsawan Hong untuk datang merawatmu." Hana merasa kasihan saat melihat wajah lelah ibunya.
"Dan apa kau tau sayang, tadi pagi begitu adikmu bangun, dia dengan terhuyung-huyung langsung menghampiri kamarmu lalu menangis." Hana tersenyum mendengar perkataan ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thirteen Human Are Blessed || Seventeen (End)
FantasyKetika sebuah legenda tragis terulang kembali, akankah mereka bisa melawannya kali ini? Dapatkah mereka mengubah semuanya seperti sedia kala? Seperti kehidupan yang damai, aman dan tentram tanpa adanya gangguan? Atau iblis malah menguasai dunia mer...