4) UKS

576 62 52
                                    

Hai all ^^

Sorry ya kalian lama nunggu hehe :)

Happy reading ♡



_





Yoora mengelap pelan peluh di dahinya, ia nampak menghela nafas lega ketika sadar kalau gudang sudah bersih.

Kaki kecilnya berjalan perlahan menyusul Hyunjin yang sudah lebih dulu keluar dari gudang.

"Jin, makasih ya udah bantuin," ujarnya ragu-ragu.

Hyunjin tidak menyahut. Merasa ada keanehan, Yoora lantas melirik sekilas ke arah Hyunjin.

"Jin, itu..."

Hyunjin menatap sedikit heran.

"Hidung lo berdarah," sambung Yoora.

Hyunjin nampak mengelap darah segar itu dengan jemarinya, namun kemudian ia tak menghiraukan darah itu dan berjalan mendahului Yoora.

"Jin, ga sakit ya?"

"Nggak."

"Tapi seenggaknya kita obatin dulu yuk," usul Yoora.

"Ga usah, gue udah biasa."

"Hyunjinnn." Yoora menahan tangan Hyunjin.

"Kenapa sih?"

"Ayo diobatin dulu itu!"

"Gue bilang juga gapapa, lo gausah cerewet deh!"

Yoora terdiam sebentar, "Tapi Jin, lo nafasnya jangan pake hidung."

"Kenapa?"

"Ya ga boleh Hyunjin, nafas pake mulut aja ya."

Hyunjin tersenyum tipis, "Mana bisa, orang gue nafas pake paru-paru."

"Ih Hyunjin ga lucu ah, gue lagi seriusan ini."

"Iy—" Darah makin menyucur dari hidung Hyunjin.

Yoora tak tahan lagi, ditariknya pergelangan tangan Hyunjin dan menuntunnya ke UKS.

"Kan gue udah bilang, itu diobatin dulu, lo jangan bandel, kalo kehabisan darah gimana? Kan bahaya!"

Hyunjin terdiam melihat sosok gadis didepannya, ini pertama kalinya ada orang yang begitu menghawatirkan dirinya.

***

"Nafas pake mulut!"

Hyunjin mengangguk pelan saat mendengar titah Yoora.

"Bentar ya..." jemari Yoora mulai mengelap hidung Hyunjin dengan telaten.

Hyunjin terpana, jarak mereka terlalu dekat, bahkan Hyunjin bisa merasakan deru nafas Yoora yang menerpa wajahnya.

Ketika 2 mata bulat itu mengerjap, alis cokelat itu menukik, bibir itu mengerucut, dan lesung pipi itu mulai terbentuk, Hyunjin benar-benar terpana.

Gadis dihadapannya terlalu mempesona bahkan darah Hyunjinpun rasanya seperti berdesir.

"Udah," ujar Yoora membuat Hyunjin tersadar.

"Hah? Oh..o...okey."

"Eh, bentar darah keluar lagi," Yoora kembali mengelap perlahan hidung Hyunjin.

Grep

Jemari Hyunjin tergerak meraih pergelangan tangan Yoora, pandangan mereka bertubrukan untuk sesaat.

"Kenapa?" tanya Yoora.

Hyunjin menatap Yoora lekat-lekat, "Gue mau minta nomor hp lo!"

"Apasih?"

"Gue serius, gue mau minta nomor hp lo!"

"Nggak!" Yoora menepis tangan Hyunjin. "Darahnya udah berhenti ngalir, gue ke kelas duluan."

Hyunjin tersenyum melihat gadis itu keluar dari ruang UKS dengan tergesa-gesa.

***

"Gue mau minta nomor hp lo!"

Yoora memutar bola matanya malas, entah sudah yang keberapa kalinya Hyunjin meminta nomor Yoora.

Seharian ini pria itu selalu saja bergentayangan disekitar Yoora, sembari mengucapkan kalimat yang sama setiap saat, "Gue mau minta nomor hp lo!"

Maunya apa sih?

Sebuah handphone diulurkan ke hadapan Yoora, "Gue mau minta nomor hp lo!"

"Gue mau minta nomor hp lo!"

"Gue mau minta nomor hp lo!" ujar Hyunjin tiada henti.

"Gue bilang enggak!"

Hyunjin mengulangi ucapannya, "Gue mau minta nomor hp lo!"

"Nggak!"

"Gue mau minta nomor hp lo!"

"Nggak!"

"Gue mau minta nomor hp lo!"

"ARGHHHH BISA GILA GUE LAMA-LAMA!"

Yoora menatap Hyunjin tajam, ia menghentakkan kakinya lalu berlari menjauhi Hyunjin. Namun si pria bertubuh jangkung itu tidak kenal menyerah, ia masih saja mengekori Yoora.

"Lo bisa ga sih ga usah ikutin gue?" kesal Yoora.

"Nggak, because i know you will give me your phone number."

"Gue bilang gue gabakalan kasih!"

Hyunjin mendekatkan wajahnya dan berbisik ke telinga Yoora, "You will."

"Terserah."

Hyunjin menarik tangan Yoora, ia menggoyangkan handphone Yoora yang sudah berada di tangannya.

"Lo," Yoora menatap pria itu tak percaya, "balikin hp gue!"

"I said, you will give me your phone number," ujar Hyunjin sembari mengetikkan nomor hpnya sendiri di handphone Yoora.

"Hyunjin balikin ga!"

Hyunjin menggeleng, sementara Yoora mencoba meraih hpnya yang berada di tangan Hyunjin si tiang listrik ini, meski pada akhirnya ia sadar tak bisa meraih hpnya.

Ting nung ting nung ting nung

Handphone Hyunjin berdering ketika nomor Yoora menghubungi nomornya. Pria itu lantas tersenyum senang dan mengembalikan handphone Yoora.

"Makasih, nanti kalau gue telpon, dijawab ya," ujar Hyunjin santai dan berlalu pergi ke kelasnya.

"HYUNJIN BANGSAT!!"










































































TBC

My Obsession-Hwang Hyunjin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang