14) Kangen

217 26 32
                                    

Ok, hari ini gausah intro panjang-panjang, cuma mau bilang, "Happy Reading Guys."






















































Pukul 5 pagi ketika Yoora baru update story ignya, telepon Yoora segera saja berdering. Layar ponsel pintar itu dengan jelas menunjukkan siapa gerangan sang penelpon di pagi-pagi buta begini-

-iya, siapa lagi kalau bukan Hyunjin. Yoora segera mengangkat telepon dari Hyunjin sembari menyapu lantai.

"Halo?"

"Kangen..." itulah kata pertama yang Yoora dengar dari seberang telepon.

"Mr. Hwang, can you say hello?"

"Hihi, iya lupa. Halo sayangku, cintaku, Yooraku, aku kangen kamu."

Decakan lolos dari mulut Yoora, "Ih, Hyunjin lebay deh."

"Gapapa, kan lebaynya cuma ke kamu aja," balasnya.

"Bisa aja, btw ini Lo sejak kapan pake bahasa aku kamu gitu?"

"Sejak hari ini. Kamu juga dong, ya."

Yoora menghela napasnya, "Iya, iya."

Sesudahnya ada jeda beberapa detik dalam percakapan mereka. Namun Hyunjin segera merengek-rengek lagi ingin bertemu.

"Mau cium ya, Beb."

"Ga boleh sering-sering, belum legal," balas Yoora.

"Kamu mau aku legalin?" tanya Hyunjin tiba-tiba.

"Jangan macem-macem ya, atau aku lapor Bang Daniel."

"Jangan Bang Daniel, plis. Nanti aku bonyok."

Yoora terkekeh pelan saat mendengar itu.

"Kangen, Ra. Joging yuk, lagian juga ini hari Minggu."

Yoora berpikir sejenak, iya tidak ada salahnya pergi joging di hari Minggu begini. "Yaudah iya, jam setengah 6 cari aku ke rumah."

"Okeh, siap, my baby Jonney bunny calon bini."

"Udah ya!" Yoora langsung menutup teleponnya sepihak.

Gadis itu segera melempar ponselnya ketika sadar sekarang sudah pukul 5 lewat 10 menit. Artinya dia harus bergegas sebelum Hyunjin datang.

Dengan panik Yoora membuka lemari, mencari-cari pakaian mana yang sekiranya cocok untuk ia kenakan, yang bagus, nyaman, dan sopan.

Setelah itu Yoora segera menyisir rambutnya, mencari-cari sepatu olahraga yang sepertinya hilang entah kemana karena di lempar begitu saja.

Dan bel rumah segera berbunyi ketika sudah mendekati pukul setengah 6.

Bisa Yoora lihat dari balik jendela, kini Hyunjin berdiri di depan pintu gerbang dan sedang berbincang-bincang dengan Mama Yoora.

Yoora pun bergegas turun ke halaman depan. Betapa kagetnya dia melihat ketampanan sang kekasih.

"Yuk, Ra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yuk, Ra."

Yoora terpaku menatap Hyunjin. Inisih bersinar seperti mentari. Bahaya kalau sampai gadis lain melihat ketampanan pacar Yoora ini.




***



"Bang Lino," panggil Hyunjin pada seorang laki-laki yang sedang mengikat tali sepatunya.

Laki-laki itu segera menghampiri Hyunjin dan Yoora, dengan senyum manis ia menyapa, "Pacarnya Hyunjin, ya? Adiknya Daniel?"

Yoora mengangguk pelan.

"Keluarga kalian emang mewarisi gen unggul apa gimana nih? Bisa-bisanya Daniel udah ganteng, eh adiknya juga cantik gini."

Langsung mendapat tabokan dari Hyunjin, "Udah diem lo, ga usah godain pacar gue!"

"Apasih? Gaje gaje!"

"Gue mau titip anjing ini ya, gue mau jogging."

"Kenapa ga sekalian Lo bawa anjingnya jalan-jalan?" tanya Lino heran.

"Masa Lo ga paham sih, Bang?" Hyunjin bertanya balik sembari mengedipkan sebelah matanya.

"Ohhh, iya iya, huum, paham gue. Sini gue bawa anjing lo," usul Lino kemudian.

"Paham apa nih?" selidik Yoora merasa ada yang mencurigakan.

"I-itu anjingnya perlu makan, udah pagi soalnya," Hyunjin mencoba menjelaskan. Ajaibnya Yoora langsung percaya, padahal bukan itu alasan Hyunjin menitipkan anjingnya.

Jelas ada alasan lebih kuat di balik semua itu. Tapi alasan apa?















































Maap segini dulu, aku dah ngantuk.


























































To Be Continued

My Obsession-Hwang Hyunjin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang