Helaww, akhirnya aku balik Iya maap, udah lama banget ini.
°
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Btw gimana tanggapan kalian sama rambut pendeknya Hyunjin?
••
"Ciahh, gue udah baca," Jisung datang sembari menepuk pundak Hyunjin.
"Baca apa?" tanya Hyunjin yang masih fokus pada ponselnya.
"Yang lo tempel di papan pengumuman. Jadi ini ceritanya lo udah nggak jomblo lagi gitu?"
"Maksud lo?"
"Katanya lo pacaran sama Yoora ?"
Hyunjin memutar bola matanya, "Dan lo percaya?"
"H-hah? Maksud lo?"
"Gue ga pacaran sama dia."
Jisung sontak menghentikan kegiatan teguk meneguk bobanya. Menatap Hyunjin dengan tatapan marah.
"Jadi lo cuman mainin dia aja? Wah gila sih, gue ga nyangka lo orangnya kayak gini."
"Apasih lebay."
"Keterlaluan lo Jin. Lo pikir enak di mainin gitu?"
Hyunjin berdecak, "Lo ngomong gitu kayak pernah dimainin aja."
"Emang, pernah."
Hyunjin langsung terdiam, mengamati remaja laki-laki dihadapannya yang sedang mengaduk-aduk larutan boba.
"Lo—nangis?"
"SIAPA YANG NANGIS ANYING!" Buru-buru Jisung menghapus air matanya.
"Cih, bilang aja lo nangis."
"Btw Jin, itu Yoora lagi ngapain sama kakel?"
Hyunjin awalnya tidak menghiraukan, namun...
"EH ANJIR rambutnya dielus cowo itu dong!"
Dengan sigap Hyunjin menoleh ke luar jendela. Orang yang Hyunjin kenal sebagai salah satu siswa populer di sekolah, nampak mengelus dan mengacak rambut Yoora.
Ia mendengus, "Sialan!" kemudian bangkit dari duduknya, berjalan keluar kelas dengan cepat.
"Mau kemana lo Jin?"
"Nangkep maling," sahut Hyunjin.
***
Rupanya Hyunjin bergegas ke lapangan tempat Yoora berada. Masih saja Kakak kelas itu mengelus rambut Yoora sesekali.
Yoora juga tampak senang mendapat perlakuan demikian. Hyunjin jadi murka melihat senyuman Yoora itu. Dengan cepat ia menyerang laki-laki yang bersama Yoora, menarik kerah bajunya kuat.
"Lo kenapa Bro?" tanya laki-laki itu terkejut.
"Ga usah sok bingung lo, dasar maling cewek orang!"
Laki-laki itu menaikkan sebelah alisnya, "Dia siapa, Ra?"
"Gatau, Ga kenal," sahut Yoora tanpa melirik Hyunjin.
Laki-laki itu lantas melepaskan cengkeraman Hyunjin dengan kasar, sebelum kemudian merangkul Yoora pergi dan melanjutkan percakapan mereka.
Hyunjin mendengus, "SIALAN!"
Kalau biasanya Hyunjin akan langsung memukuli orang-orang yang menentangnya, kali ini Hyunjin diam saja.
Alasannya?
Karena laki-laki itu kuat, dengan mudah bisa melepas cengkeraman Hyunjin.
Tidak melawan itu bukannya pengecut, tapi pemikir kritis yang logis.
Puk puk
Jisung menepuk pundak Hyunjin, "Ternyata dia yang main di belakang lo."
Hyunjin langsung mendelik dan dibalas cengiran oleh Jisung.
***
"Iss, apa-apaan sih lo!" bentak Yoora pada Hyunjin yang menarik tangannya kasar.
"Lo tahu ga, cowok yang sama lo tadi di lapangan itu—"
"Tahu."
"Ck, dengerin gue dulu." Hyunjin mengambil ponsel dari balik sakunya, "nih liat."
Hyunjin menunjukkan foto laki-laki itu bersama seorang wanita.
"Lo tahu ga, dia sama cewek lain."
"Tahu, terus kenapa?" sahut Yoora.
Hyunjin menatap gadis itu tak percaya, "Lo ga marah emangnya hah? Bajingan itu udah jadiin lo mainan, lo ga marah atau sedih?"
"Apasih?"
"Mending lo putusin aja dia, buat apa pertahanin cowok kayak dia."
"Putus?"
"Iya! Emang lo mau sama dia? Pura-pura senyum depan dia padahal aslinya hati lo sakit." Hyunjin memegang pundak Yoora, "cinta itu hubungan timbal balik, Ra."
Yoora tersenyum, "Jadi menurut lo kenapa gue harus putus sama kakak gue?"
"Kakak?"
Yoora menarik pipi Hyunjin gemas, "Kang Daniel itu kakak gue."
"Ja-jadi.."
"Jadi lo salah paham," sambung Yoora terkekeh.
Hyunjin lantas menarik tubuh Yoora ke dekapannya. Yoora mencoba melepaskan diri, namun—
"Ga lucu, Ra. Lo ga tahu gimana putus asanya gue pas tahu lo punya cowok."
—sepertinya Yoora justru ingin memeluk Hyunjin lebih erat, tidak ingin melepaskan tubuh jangkung yang beraroma wangi khas itu.
"Yoora, pacaran beneran aja yuk."
Heh, kalian tahu ga sie. Aku tu ngilang karena mabuk. Mabuk Hyunjin tiap hari ㅋㅋㅋㅋ