7

2.7K 294 103
                                        

BONUS GUYS...

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA CERITA INI...

JAGA DIRI DAN JAGA KESEHATAN, GUYS...

WARNING: TYPO, GAJE, RANCU



HAPPY READING







Dua minggu sudah ujian berakhir. Hanya menunggu pembagian hasil. Biar saja itu tugas Sasuke nanti untuk menjadi walinya.

Selama itu pula, Sasori selalu merecoki dengan berbagai pertanyaan seputar kehamilan. Menyuruhnya berhati-hati. Perhatian. Dan pertanyaan-pertanyaan menyebalkan lainnya. Anehnya meski begitu, dia sedikit terhibur.

Jangan harap Sasuke hanya duduk manis dan menonton. Tentu saja tidak. Dikelas dia hanya memberikan tatapan tajam. Dibangunan belaka, wajahnya selalu babak belur. Dan anehnya lagi, dia suka melihat Sasori di hajar Sasuke.

Apalagi ketika Sasuke meremas kerah belakang seragam putih Sasori, dan mengangkatnya seperti anak kucing. Lalu dihempas dilahan kosong. Ok, Sasuke memang keren dan jantan.

Sifat overprotektifnya selama kehamilan tidak sama sekali mengganggunya. Yah, Sakura kadang menurut, kadang juga masih pecicilan. Kodrat succubus.

"Sebelum suamimu datang, jawab aku! Kau akan pindah ke kelas malam semester depan?"

Sakura memasang tampang berpikir. "Sepertinya."

Sasori mendengus jengkel.
"Berontak lagi saja, ya? ya?"

"Ehem."

Suara deheman membuat Sasori berbalik dengan tampang polos dan cengiran lebar Sakura.

"Gelut, yuk! Dibelakang." Tantang Sasuke jengkel. Merasa heran karena Sasori tidak kapok.

"Baru ngomong sebentar." Gerutu Sasori  kesal.

"Yuk, Sayang!" Sasuke melingkarkan tangan pada Sakura.

Kedua pasangan itu mengikuti Sasori ke arah belakang sekolah yang sepi. Seolah Sasori memang siap menerima bogem mentah Sasuke.

"Sasuke, yang benyok, ya."

"Tenang. Suamimu ini perkasa."

Bugh bugh bugh bugh

Hanya tiga pukulan keras, Sasori tepar.

"Gila, ya. Ada orang yang mau ditonjok pasrah begitu." Gerutu Sasuke sambil membersihkan tangannya yang terkena cipratan darah.

Sakura yang mencium darah akan menjilat darah ditangan Sasuke.

"Jangan!" Cegah Sasuke tidak terima.

Sakura mengernyitkan alis tidak suka atas larangan Sasuke.

"Gigit leherku saja, ini darah pahit milik bajingan Sasori."

Sakura terkekeh lagi saat Sasuke terus mengumpat. Seolah Sasori adalah makhluk menjijikan di muka bumi.

"Mau banyak. Tapi tidak disini."

Sasuke tersenyum dengan rengekan kecil Sakura. Kemudian menciumnya dan mengangguki keinginan istrinya.

"Hoi...hoi...masih ada orang disini, ngomong-ngomong." Protes Sasori yang sudah terduduk dengan bersender pada tembok kelas.

"Salah sendiri jomblo." Sindir Sasuke sarkas.

"Eh...siapa bilang. Sakura pacarku."

"Kau minta ku bunuh?" Serobot Sasuke tidak terima.

CASTLE OF THE DARKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang