10

2.3K 257 35
                                    

Pagi....

Dedek Noctis eksis gengs...

Jaga kesehatan kalian semua ya gengs!...

Warning : Typo, gaje, rancu, OOC









HAPPY READING




Pertumbuhan kaum vampire lebih cepat dari hitungan manusia. Usia satu minggu, Noctis layaknya usia satu tahun. Bisa berjalan dan terbang tertatih. Mudah mengerti percakapan orang disekitarnya.

Kedatangan Noctis sukses membuat Hikari cemburu, karena para orang tua punya mainan baru yang lebih imut daripada Hikari.

"Ha? Lihat saja makhluk chibi, tidak lama lagi, satu bulan, satu tahun, atau berapa pun itu, kau sudah jadi pemuda ABG. Dan, kau tidak lucu lagi, mengerti?" Hikari menarik kuat kedua pipi sepupu kecilnya.

Noctis hanya memandang kakaknya sebal. Pasalnya, Hikari dengan muka gemas ingin melahap orang menjadikannya squishy. Tangan mungilnya masih terlalu kecil untuk melawan Hikari.

"Mengerti, bocah? Mengerti?"

"Terserah!" Noctis masih menampilkan raut cemberut.

"Ishhh...ha..aaa... Kau, Paman dan Ayah sama saja. Tidak asyik." Tunjuk Hikari garang. Berdecak pinggang berlagak berkuasa. Semakin sebal karena Noctis tidak terpengaruh.

Kesal terus dijahili sang kakak, Noctis berbalik pelan, ingin kabur mencari siapa pun yang bisa membebaskannya dari Hikari.

Namun rupanya Hikari tak mau tinggal diam. Dia menjinjing popok Noctis layaknya kucing. Membuat tubuh mungil adiknya terayun di udara. "Mau mengadu?" Tanya Hikari dibuat garang.

Namun lagi lagi Noctis hanya berbalik dengan pandangan bosan. Wajahnya ditekuk masam.

Noctis meleletkan lidah pertanda bodo amat. Kemudian sayap mungilnya muncul, dan mengepak hingga terlepas dari cengkraman Hikari.

"Noctis... Noctis... kemari kamu! Jangan kabur!"

Noctis hanya tertawa khas bayi sepanjang memutari ruang tamu untuk menjahili kakaknya yang jahil.

Dia juga mengerti, Hikari tidak bisa terbang dan pertumbuhannya lambat.

"Wle... wle... wle..." Noctis memainkan telapak tangan di kedua sisi kepalanya.

Noctis semakin terbang tinggi saat Hikari melompat. Terbang mundur menikmati raut kesal Hikari. "Salah sendiri jahil. Bye Kakak jelek."

Noctis berbalik cepat, niat hati ingin pergi dari sana, tubuhnya malah menubruk dada bidang sang ayah, hingga membuatnya terpental dan berguling tidak elit.

"AHAHAHAHA..." Hikari terbahak keras. Tubuhnya membungkuk, menandakan dia puas melihat Noctis terjatuh.

"Awww... Papa!" Noctis memegang kepala mungilnya yang terpentok ujung meja, sambil melihat Sasuke yang hanya berdiri dengan alis terangkat.

Sakitnya cuma sedikit, malunya itu, apalagi harus di depan Hikari.

"Pantatmu itu, ya, ampun, minta ditabok. HAHAHA..." Hikari masih betah dalam tawa.

Sasuke hanya menghela napas, lalu duduk di sofa tunggal. Tangannya melambai ke arah Noctis, meminta untuk mendekat.

Noctis yang menahan malu dari Hikari berlari ke arah Sasuke. Naik dalam gendongannya. "Papa!"

Sasuke mengusap kepala Noctis pelan. "Kalian ribut lagi?"

Noctis tidak menjawab. Dia justru memeluk Sasuke dan membenamkan wajah di dada sang Ayah.

CASTLE OF THE DARKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang