"LAFAEL!" teriakan gadis berkacamata bulat itu menggema disepanjang koridor mengundang perhatian semua murid yang berlalu lalang termasuk sekumpulan cowok yang berdiri tak jauh dari gadis itu.
Marsha, nama gadis yang sekarang dadanya naik turun menahan emosi. Matanya menyorot tajam kearah cowok cowok didepannya yang salah satu diantaranya masih tertawa bahkan tergelak semakin membuat gadis itu marah.
"Belenti ketawa lafael!!" ucapan gadis itu malah membuat beberapa siswa siswi yang menyaksikan menahan tawa dan ada pula yang tak bisa menahannya.
Cowok yang ada disana masih setia tertawa dan karena tidak bisa lagi menahan emosinya, Marsha melangkah dengan menggebu gebu kearahnya.
"El sialan!" Tanpa ba bi bu lagi...
Plakk
"Uwwww!"
Semua mata yang melihat kejadian itu serempak menutup mulut kaget.
Tidak ada lagi gelak tawa dari cowok yang baru saja mendapat tamparan dari Marsha, sigadis cadel imut tapi suka sekali marah marah.
"Lo bisa nggak sih, sehali aja jangan muncul didepan muka gue? Lo bisa nggk suh, nggak gangguin gue sehali aja? gue muak liat muka lo!"
Dalam satu tarikan napas, Marsha berteriak keras didepan wajah Rafael yang masih memegang pipi kirinya bekas tamparan tadi.
Hening, semua orang terdiam. Rafael menghela nafas lalu menatap Marsha sinis.
"Tapi gue suka liat lo kesel, masalah yah buat lo?"
Itu suara Rafael yang nampak sewot semakin membuat Marsha ingin sekali menenggelamkannya dirawa rawa saat ini juga.
"Masalah lah! Gue kesel dan...
"Dan gue suka!" sambung Rafael.
"Eh Mar, harusnya lo tuh bangga bisa bikin cowok seganteng gue ketawa terus, diluar sana tuh banyak banget cewek yang mau bikin gue ketawa tap...
"Bacot! Lo nggak liat lok gue basah gegala lo? Tanggung jawab nggak!" pinta Marsha dengan emosi yang sudah meledak ledak.
"Tanggung jawab? Perasaan gue belum apa apain lo deh kok udah minta tanggung jawab, aneh ih! Ngebet banget yah sama gue?"
Tenang Marsha, sabar. Orang sabar biasanya disia siain mulu.
"Lo goblognya bisa dikurangin dulu nggak?"
"Nggak bisa, gimana dong?" tanya Rafael dengan raut wajah sok sedih.
Cukup. Kali ini Marsha benar benar muak.
Roknya basah karna Rafael yang katanya tidak sengaja tersandung dan menumpahkan airnya.
Bukan hanya itu, Rafael juga akan selalu tertawa ketika Marsha bicara apalagi terdapat huruf "r" yang selalu diucap "L" oleh Marsha.
Memang Marsha sudah sering menjadi bahan olok olokan teman temannya karna cadelnya itu tapi Rafael yang paling parah.
"Eh Marsha ... udah yuk nggak usah ladenin mereka, yang waras ngalah aja"
Itu Fika, sahabat Marsha yang tatapannya juga sangat benci pada empat cowok sok ganteng didepan mereka ini. Sok ganteng tapi emang ganteng sih:v
"Eh maksud lo apa anak tk? Gue nggak waras gitu?" tanya Juna, teman sepergoblokan Rafael.
"Gue bukan anak tk! Dan btw, lo kesindir?" cetus Fika menyorot tajam Juna.
"Dasar anak tk! Harusnya lo ditk bukan disma ini, eh Mar kalo punya adek tuh jan dibawa kesini dong!" Wahh, chef nantangin.
KAMU SEDANG MEMBACA
MarEl
Casuale"Nama gue Malsha!" "Hah?maksa?" "Maksud gue Malsha anjib!" "Hah?mangsa?" "El gilak!" "Hah?gue ganteng?iyyalah" "Yang walas ngalah jadi gue ngalah!" "Hah? Lawas?pfftt..." "Gue sumpahin anak lo cadel!" "Mamanya juga harus cadel kalau gitu, gimana kalo...